Natissa
PUBLISHED ON NOVEMBER, 03 2022
5 Mins Read
Social Engineering, Kejahatan Cyber yang Perlu Kamu Waspadai
Ada banyak celah dimana kejahatan bisa terjadi. Di era digital, penipuan pun semakin banyak ragamnya.
Social engineering merupakan modus penipuan yang perlu diwaspadai. Apa itu social engineering?
Definisi Social Engineering
Social engineering atau rekayasa sosial dilansir dari Kaspersky adalah teknik manipulasi yang
memanfaatkan kelengahan manusia untuk mendapatkan akses informasi dan data-data berharga. Data pribadi
ini yang kelak digunakan penipu untuk mengambil keuntungan dari korbannya. Dalam melancarkan aksinya,
pelaku social engineering biasanya akan menyamar menjadi pihak yang seolah-olah berwenang sehingga
korban tidak curiga dan mudah percaya memberikan akses terhadap data pribadinya.
Teknik manipulasinya pun cenderung halus, karena strategi penipuannya adalah mengecoh pola pikir
seseorang untuk memengaruhi tindak-tanduk mereka sehingga berlaku sesuai keinginan mereka. Misalnya saja
lewat campaign, kupon penawaran, pengumuman yang seolah-olah resmi, hingga pemberitahuan personal lewat
chat, email, telepon dan sebagainya.
Jenis-jenis Social Engineering
Social engineering ini banyak jenisnya. Jurusnya juga bermacam-macam. Tapi benang merahnya adalah
manipulasi dan rekayasa ekosistem sedemikian rupa sehingga nampak tepercaya. Berikut jenis-jenis social
engineering yang perlu kamu waspadai.
-
Baiting
Jenis ini sering ditemui, dan mungkin sebagian besar dari kita sudah memahami akan bahaya social
engineering yang satu ini. Baiting terjadi di internet lewat umpan tertentu. Misalnya kamu ingin
mendownload sesuatu dari internet, saat kamu klik, laman akan berpindah atau ada pop up yang muncul.
Baiting menggunakan media seperti iklan atau tautan situs yang mengarah pada website yang
mencurigakan dan mendorong korban tanpa sadar mengundung malware. Waspadai celah-celah yang akan
mengarahkan kamu mengizinkan akses bagi web bersangkutan masuk ke perangkat (laptop, tablet, ponsel)
yang kamu miliki. Pastikan data pribadimu tetap aman.
-
Pretexting
Di sini biasanya, penipu akan menyamar menjadi kenalan atau orang yang berwenang (misalnya petugas
bank), yang membutuhkan data pribadi kamu. Atau bisa juga mengaku petugas yang sedang melakukan
survei atau riset penting yang berhak meminta data pribadi.
-
Phising
Teknik phishing ini umumnya digunakan untuk mendapatkan informasi personal seseorang seperti nama,
alamat dan nomor identitas pribadi lainnya. Phising umumnya dilakukan via kampanye lewat email
maupun pesan teks. Pelaku mengaku atau mengatasnamakan diri perwakilan dari situs resmi yang
mengharuskan korban memasukkan data seperti email dan password. Bentuk penipuan ini memanipulasi
korban dengan menciptakan urgensi dan memanfaatkan ketakutan korban. Misalnya saja seperti akan
menutup akun jika korban tidak melakukan langkah yang diminta pelaku atau mengiming-imingi hadiah
dengan meminta mengklik tautan dan mengisi data. Selain phising ada juga spear phising dengan target
khusus dan strategi seolah-olah pelaku dikenal korban, yakni menyamar sebagai kolega atau kerabat
korban.
Praktik phising ini biasanya menyasar akun-akun media sosial untuk mengumpulkan informasi seseorang
dan akun-akun yang terhubung dengannya. Dengan modal 'kenal' inilah pelaku mendekati korban. Phising
dilakukan dengan halus dan persuasif mengarahkan korban memberikan informasi pribadi yang nantinya
akan digunakan pelaku untuk mengakses rekening korbannya.
-
Scareware
Jika kamu membuka situs tertentu dan tiba-tiba muncul pop up yang memperingatkan device kamu terkena
virus/ malware dan kamu harus meng-klik tautan untuk menghapus virus, hati-hati, itu adalah bentuk
scareware. Jika kamu mengikuti instruksinya, artinya kamu membuka celah hacker untuk memasuki dan
mengakses data-data dalam device kamu.
Cara Mencegah Serangan Social Engineering
Waduh, banyak juga ya teknik manipulasi para penipu di dunia maya. Serangan social engineering ini bisa
menghampiri siapa saja. Pastikan kamu mencegahnya dengan melindungi data-data pribadi sebaik mungkin.
Berikut cara mencegah serangan social engineering yang dapat kamu terapkan pada diri kamu dan
orang-orang sekitarmu.
- Jangan pernah iseng meng-klik tautan yang mencurigakan.
- Jika terlanjur mengangkat telepon dari orang asing, segera sudahi tidak perlu dilayani.
- Jangan sembarangan mengunduh file atau dokumen hanya karena gratis.
- Atur filter spam pada email
- Saat ada tawaran hadiah, pemberitahuan menang undian, dan sebagainya anggap saja itu bohong. Jangan
pernah menelepon balik pada nomor yang dicantumkan. Selalu cek ulang pada nomor resmi perusahaan
terkait yang mudah ditemukan di situs resmi.
- Pasang antivirus
- Terapkan metode otentifikasi dua faktor yang membutuhkan informasi OTP, token pin, hingga biometrik
sidik jari/ wajah untuk akun-akun yang kamu miliki.
- Jangan pernah memberi tahu kode OTP, nama ibu kandung, hingga nomor cvv kartu kredit pada siapapun.
Social engineering bisa menyasar siapapun, pastikan kamu tidak pernah lengah. Segera laporkan pihak
berwenang jika kamu mendapati transaksi mencurigakan di akun yang kamu miliki.