Antara Rumah atau Mobil, Mana yang Menjadi Prioritas?

Memiliki rumah dan mobil sepertinya merupakan impian sebagian besar orang. Tidak terkecuali bagi generasi Z dan generasi milenial yang mengincar aktualisasi diri dan berambisi tinggi dalam mengejar kesuksesan dalam hidup.

Rumah dan mobil kerap dijadikan tolok ukur signifikan dari kesuksesan seseorang.

Hal ini bisa terjadi karena nilainya. Baik rumah maupun mobil, memiliki harga yang tidak murah. Keduanya bisa jadi diinginkan sekaligus dibutuhkan. Namun, jika dana yang kamu miliki cenderung pas-pasan, tetap dibutuhkan analisa lebih dalam terkait kebutuhan dan kemampuan membeli.

Lalu, di antara rumah dan mobil, mana yang lebih penting? Mari kita bahas bersama, ya!


Pikirkan untuk Jangka Panjang

Beli rumah atau mobil menjadi pertanyaan yang kerap membuat kita pusing kepala. Tapi, walaupun sulit, sebenarnya kamu bisa membantu diri sendiri dalam mengambil keputusan yang tepat. Keputusan tepat yang tentunya akan bisa membantu kamu untuk jangka panjang.

Kata kuncinya ada pada kata ‘kebutuhan jangka panjang’. Pertama kamu harus bisa melihat fungsi jangka panjang atau kegunaan dari rumah dan mobil. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan juga ekspektasi yang kamu miliki.

Daya fungsi mobil akan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Mesin yang semakin tua akan membuat mobil yang kamu miliki rentan dari kerusakan. Satu per satu kerusakan akan mulai timbul dalam jangka panjang. Sementara fungsi rumah tidak akan mengalami penurunan.

Apabila rumah memiliki masalah di suatu bagian, ketika bagian itu diperbaiki maka akan terselesaikan masalah yang kamu miliki tanpa mengurangi daya fungsinya.


Kenali Kebutuhan Primer

Pilih rumah atau mobil sebaiknya dikembalikan terlebih dahulu kepada kebutuhan primer. Kamu bisa terhindar dari sikap impulsif dengan cara menyadari prioritas dari kebutuhan kamu. Prioritas di sini bukan menandakan kamu tidak bisa memiliki keduanya. Hanya saja, kamu perlu untuk mendahulukan satu dari dua untuk dapat melihat apa yang sebaiknya kamu beli lebih dahulu.

Misalnya kamu saat ini berstatus single, tinggal bersama orang tua, dan kamu memiliki pekerjaan dengan tingkat mobilitas tinggi, mungkin bisa jadi mobil adalah jawaban untuk kondisi kamu. Karena dalam hal ini, mobil menjadi penunjang kamu untuk beraktivitas.

Dengan memiliki kendaraan sendiri, kamu akan bisa lebih leluasa dalam hal waktu, tenaga, dan pikiran sehingga bisa meningkatkan produktivitas.

Apabila kamu saat ini tinggal di tempat sewaan dengan pekerjaan remote atau hybrid dan kamu memiliki tingkat mobilitas rendah. Mungkin ada baiknya kamu pertimbangkan untuk membeli rumah terlebih dahulu.

Hal ini agar kamu terhindar dari kewajiban membayar uang sewa yang kemungkinan besar akan meningkat setiap tahunnya.

Kemudian ada juga sebagian dari kita yang sudah memiliki mobil dan juga masih tinggal bersama orang tua. Jika kamu termasuk kategori ini, maka artinya kamu memiliki kebebasan dalam memillih rumah atau mobil yang ingin kamu beli lebih dahulu.


Nilai Harga yang Mengalami Perubahan

Berapa besar pemasukan setelah pajak?

Baik rumah dan mobil akan mengalami perubahan nilai seiring dengan waktu. Semakin tua sebuah mobil, otomatis nilai jualnya akan semakin rendah. Mungkin pengecualian bagi koleksi mobil antik.

Sebaliknya bagi rumah yang akan mengalami kenaikan harga seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini mengikuti kenaikan harga tanah dan properti. Hal ini menjadikan rumah kerap dianggap sebagai aset jangka panjang bagi sebagian orang.

Namun perlu diingat memiliki rumah dan mobil akan menimbulkan biaya lain yang menjadi pengeluaran rutin, yaitu biaya maintenance. Biaya ini tentunya jumlahnya relatif, baik untuk rumah maupun mobil. Nominal biaya maintenance tergantung dari kebutuhan dan keinginan kamu.

Walau terkadang, keinginanlah yang membuat kita mengeluarkan biaya lebih dari yang sebenarnya diperlukan.


Lihat Seberapa Mandirinya Kamu

Terkadang dalam hidup memang diri sendiri yang akan dan bisa menantang kita untuk menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan menjadi sosok yang mandiri. Komitmen untuk memiliki rumah maupun mobil dari hasil keringat sendiri adalah salah satu contohnya.

Tentu saja komitmen harus menyesuaikan dengan kemampuan. Selalu ingat bahwa proporsi biaya cicilan tidak melebihi 30% dari fixed income setiap bulannya. Kamu bisa coba hitung berapa jumlah uang yang bisa kamu sisihkan setiap bulannya.

Jangan lupakan uang muka. Semakin rendah uang muka maka akan semakin tinggi sisa biaya yang harus kamu bayarkan. Semakin rendah kemampuan membayar tiap bulan akan membuat jangka waktu cicilan juga semakin panjang. Dalam hal ini, perhatikan kembali komitmen kamu dalam hal pekerjaan atau usaha yang sedang kamu jalankan.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang kita bahas bersama dan kamu juga sudah menghitung kemampuan kamu, kemungkinan besar sekarang kamu sudah mendapat gambaran lebih jelas mengenai apa yang harus kamu lakukan, ya.


Tersedia Alternatif Mobilisasi Lain

Berpikir untuk membeli kendaraan terlebih dahulu? Coba pikirkan kembali apakah kamu memiliki alternatif lain? Misalnya, mana yang akan lebih rendah biayanya antara biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) ataukah biaya menggunakan transportasi umum.

Apabila rute harian kamu adalah rumah menuju kantor, maka transportasi umum bisa menjadi solusi untuk kamu. Biaya akan lebih rendah tanpa uang parkir. Asalkan kamu bisa menyesuaikan jadwal yang tepat untuk menggunakan transportasi umum.

Atau bisa juga kamu membeli motor sebagai alternatif apabila kamu ingin menjadi fleksibel dengan waktu dan tetap ekonomis. Tentunya biaya maintenance dan harga BBM motor akan lebih rendah. Dan kamu tetap memiliki kendaraan pribadi.


Manfaatkan Program Pemerintah

Sebagai gambaran, harga rumah di sekitar Jabodetabek dengan luas tanah 60m² kini mencapai Rp 400 jutaan ke atas. Sedangkan untuk rumah dengan luas tanah di atas 100m² bisa mencapai Rp 1 miliar. Fakta inilah yang terkadang membuat generasi muda berpikir dua kali dan tidak berani untuk mengambil KPR.

Saat ini, pemerintah memiliki berbagai program untuk mendorong tingkat KPR. Hal ini dapat kamu manfaatkan untuk bisa mencapai mimpimu untuk memiliki rumah sendiri. Salah satu contohnya adalah KPR rumah subsidi.

Rumah subsidi terdapat di berbagai area, termasuk Jabodetabek. Harga rumah dengan luas kurang lebih 30m² sudah bisa dimiliki dengan harga sekitar Rp100jutaan. Tentunya lebih ringan jika dibandingkan dengan KPR umum.

Begitulah kira-kira hal yang bisa kamu pertimbangkan dalam memilih rumah atau mobil. Semua kembali lagi kepada kebutuhan dan kemampuan. Kamu juga bisa sharing mengenai hal ini dengan keluarga maupun dengan teman yang sudah memiliki mobil atau rumah, atau mungkin keduanya.

Jika melihat jangka panjang, rumah memang lebih menjadi kebutuhan dibandingkan dengan mobil. Mobil dengan fungsi transportasi masih bisa didapatkan dengan kepemilikan motor maupun transportasi umum. Semoga kamu dapat mengambil keputusan dengan lebih baik setelah membaca artikel ini, ya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments