5 Jenis Reksadana yang Harus Diketahui Investor

Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana menawarkan keuntungan imbal hasil cukup besar. Banyak jenis reksadana yang dapat dipilih oleh para investor. Simak informasi selengkapnya di sini.

Pilihan berinvestasi tentu banyak sekali dari mulai investasi emas, properti, hingga pasar modal yang tentunya beragam.

Instrumen investasi di pasar modal terentang mulai dari saham, obligasi, sukuk, hingga reksadana yang bisa menjadi pilihan.

Bagi sebagian besar orang awam, tentunya masih belum mengenal dan memahami mengenai reksadana atau reksa dana ini.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor) dan akan diinvestasikan dalam portofolio efek (gabungan beberapa efek) oleh manajer investasi.

Secara umum, apa saja jenis jenis reksadana terbagi menjadi empat tipe. Antara lain, reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kira-kira reksadana seperti apa yang cocok untuk kamu ikuti berdasarkan karakteristiknya.

Nah, untuk membahas jenis jenis reksadana dengan penjelasannya. Blog SkorLife telah merangkum dari berbagai sumber. Mari baca ulasannya di bawah ini.

Ragam Jenis Reksadana

1. Reksadana Pasar Uang

Sebagai seorang investor, pastinya kamu ingin tahu reksadana apa yang aman untuk dijadikan investasi.

Dikutip dari laman Link.bahanatcw.com, reksadana pasar uang merupakan reksa dana yang paling aman di antara lainnya, karena risikonya paling rendah.

Reksadana ini memiliki kebijakan investasi 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga, dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Dengan demikian, cocok untuk tujuan investasi jangka waktu pendek atau investor dengan profil yang sangat konservatif.

Risiko investasinya juga paling rendah dengan imbal hasil relatif lebih kecil.

Lantas, bentuk reksadana pasar uang apa saja?

Contoh reksadana pasar uang adalah Mandiri Investa, Batavia Dana Kas Maxima, Syailendra Dana Kas, dan lain-lain.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana berikutnya yakni pendapatan tetap atau RDPT.

Dana yang diperoleh dari investor, minimal 80% dialokasikan pada efek yang memberikan pendapatan tetap. Contohnya, surat utang atau obligasi.

Bagi investor berprofil konservatif dan ingin investasi dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 3 tahun, maka RDPT cocok sebagai pilihan.

Contoh reksadana ini adalah Danamas Stabil, Sucorinvest Stable Fund, Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A, BNP Paribas Obligasi Kejora, dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A.

3. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis reksa dana dengan kebijakan investasi maksimal 79% pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.

Bila kamu menginginkan investasi dengan dengan jangka waktu antara 3 tahun hingga 5 tahun atau investor dengan profil moderat, maka jenis reksadana campuran jadi pilihan tepat.

Contoh reksadana ini adalah Syailendra Dana Investasi Dinamis, Schroder Dana Kombinasi, Panin Dana Berimbang, Sucorinvest Premium Fund, dan Insight Benefit Balanced Fund.

4. Reksadana Saham

Jenis reksadana saham memiliki kebijakan investasi minimal 80% pada instrumen saham. Manajer investasi akan menempatkan dana para investor pada beberapa saham.

Lantaran harga saham fluktuatif, maka reksadana ini memiliki risiko paling tinggi dibandingkan dengan reksa dana lainnya dan disarankan jangka waktu investasinya dilakukan lebih dari 5 tahun.

Lantas, berapa lama investor reksa dana saham bisa mendapatkan untung?

Reksadana saham memiliki potensi imbal hasil paling tinggi di antara jenis reksa dana lainnya. Dengan kata lain, high risk high returns.

Dalam 10 tahun terakhir, reksa dana saham bisa memberikan imbal hasil 18% dalam setahun.

Contoh reksadana ini adalah Schroder Dana Prestasi Plus, Batavia Dana Saham, Schroder Dana Prestasi, Manulife Dana Saham Kelas A, dan Manulife Saham Andalan.

Pilihan lainnya adalah Sucorinvest Equity Fund, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS, Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD Kelas RK1, dan Schroder Global Sharia Equity Fund.

5. Reksadana Syariah

Reksadana syariah merupakan jenis reksa dana dengan prinsip-prinsip investasi syariah.

Artinya, manajemen investasi tidak menempatkan dana investasi pada sektor industri yang mengandung riba dan bertentangan dengan hukum Islam, seperti industri penghasil minuman keras.

Produk investasi syariah ini juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang termasuk dalam manajemen investasi.

Contoh reksadana ini adalah Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia, Trimegah Dana Tetap Syariah, dan Mandiri Investa Dana Syariah.

Pilihan lainnya adalah Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A, I-Hajj Syariah Fund, dan Sucorinvest Sharia Sukuk Fund.

Nah, itulah penjelasan ragam jenis reksadana yang wajib kamu ketahui bila ingin berinvestasi pada instrumen ini.

Jangan lupa untuk membaca ulasan mengenai tips dan trik finansial dan berita terbaru dalam industri keuangan hanya di blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana ingin beli mobil listrik dengan skema kredit, yuk cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife  yang diunduh melalui smartphone.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments