Mengenal APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan). Dokumen yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Kredit Rumah
Sebelum berinvestasi properti, saatnya kamu mulai mengenal APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan). Simak pembahasannya.
Bagi kamu yang sedang merencanakan membeli rumah dengan sistem cicilan melalui bank, pasti sudah akrab dengan istilah KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa ada dokumen penting yang menyertai proses kredit ini dan bersifat wajib, yaitu APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan).
Tanpa dokumen ini, pinjaman bisa saja tidak disetujui oleh bank atau malah tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.
APHT adalah bagian dari rangkaian legalitas yang memastikan properti yang kamu beli menjadi jaminan sah bagi bank sampai pinjaman lunas.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh apa itu APHT, apa bedanya dengan SKMHT, bagaimana proses pengajuannya, dan berapa biaya yang harus disiapkan.
Blog Skorlife menyajikan rangkuman informasi dari berbagai sumber tepercaya termasuk sejumlah laman berita online.
Pengertian APHT
APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan) adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah).
Dokumen ini sebagai bentuk pengikatan jaminan atas tanah atau bangunan yang digunakan sebagai agunan pinjaman.
Akta ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi kreditur untuk mengeksekusi jaminan jika sewaktu-waktu debitur gagal melunasi pinjaman.
Dokumen ini dibuat setelah kamu menandatangani perjanjian kredit dan surat pengakuan utang. Nantinya, akta akan didaftarkan ke kantor pertanahan dan diterbitkan sertifikat hak tanggungan atas nama bank sebagai kreditur.
Dalam hal ini, rumah yang kamu beli belum sepenuhnya bebas dari beban hukum sampai utang lunas.
Perbedaan APHT dan SKMHT
Saat mengajukan pinjaman, mungkin kamu juga mendengar istilah SKMHT. Meski serupa, keduanya memiliki fungsi berbeda.
SKMHT atau Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan digunakan sementara jika sertifikat rumah belum atas nama kamu, misalnya karena masih proses balik nama dari developer.
Jika, APHT adalah bentuk final dari pengikatan jaminan yang berlaku setelah semua dokumen lengkap dan sah.
Sementara SKMHT hanya berlaku sementara, dan wajib ditindaklanjuti menjadi APHT dalam jangka waktu tertentu.
Syarat Membuat APHT
Agar pembuatan akta ini berjalan lancar, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen penting, antara lain:
- Sertifikat tanah asli
- KTP (Kartu Tanda Penduduk) para pihak (debitur, pemilik sertifikat jika berbeda, dan kreditur)
- IMB (untuk bangunan)
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
- Perjanjian kredit dari bank
- Surat pengakuan utang
Selain dokumen fisik, terdapat pula ketentuan hukum yang harus dipenuhi, salah satunya adalah tercantumnya frasa “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam akta.
Hal ini memberikan kekuatan eksekusi langsung kepada bank jika terjadi wanprestasi.
Proses Pengajuan APHT
Berikut alur umum dalam pengajuan akta ini:
- Penandatanganan perjanjian kredit. Ini adalah kesepakatan resmi antara kamu dan bank, yang menjadi dasar semua proses berikutnya.
- Pembuatan surat pengakuan utang. Dokumen ini menyatakan bahwa kamu mengakui jumlah pinjaman dan bersedia melunasinya.
- Pembuatan akta oleh PPAT. Semua pihak yang terlibat dalam kepemilikan properti wajib hadir dan menandatangani akta ini.
- Pendaftaran ke kantor pertanahan. Setelah dokumen ini selesai, proses dilanjutkan dengan pendaftaran hak tanggungan untuk penerbitan sertifikat atas nama bank.
Dalam proses ini, penting untuk diingat bahwa seluruh tahapan harus dilakukan dalam tenggat waktu yang ditentukan, terutama jika kamu menggunakan SKMHT lebih dulu. Jika terlalu lama, SKMHT bisa kedaluwarsa dan harus diulang.
Biaya APHT
Setiap proses hukum memiliki biaya, termasuk akta ini. Secara umum, kamu akan dikenakan biaya untuk:
- Jasa notaris atau PPAT
- Pendaftaran ke BPN (Badan Pertanahan Nasional)
- Validasi pajak
- Biaya administrasi dokumen terkait
Estimasi total biaya APHT berkisar antara 0,25%–1,25% dari total nilai pinjaman. Biaya ini bisa berbeda tergantung nilai agunan, lokasi properti, serta kebijakan masing-masing kantor notaris.
Sebagai contoh, untuk pinjaman Rp500 juta, biaya akta tersebut bisa berkisar di angka Rp1,25 juta hingga Rp6 juta.
Pastikan kamu menanyakan estimasi biaya ini sejak awal agar bisa menyiapkan dana cadangan. Jika ingin tahu lebih detail, kamu juga bisa menelusuri “biaya pembuatan hak tanggungan rumah” sebagai tambahan referensi.
Kenapa APHT Sangat Penting?
Banyak orang berpikir bahwa setelah mengajukan KPR ke bank dan menempati rumah, semua urusan sudah selesai.
Padahal, secara hukum, rumah tersebut masih terikat sebagai jaminan sampai seluruh utang lunas. Di sinilah peran APHT.
Dengan kehadiran akta tersebut, posisi bank sebagai pemberi pinjaman dilindungi. Namun pada saat yang sama, kamu sebagai peminjam juga diuntungkan karena status kepemilikan dan legalitas properti menjadi lebih jelas.
Jika kamu berniat untuk menjual kembali rumah kelak, prosesnya juga akan jauh lebih lancar karena tidak ada beban hukum yang tersembunyi.
Punya rumah lewat skema KPR bukan hanya tentang membayar cicilan tepat waktu, tapi juga memastikan semua proses hukumnya rapi. Akta ini menjadi salah satu bagian penting dari proses itu.
Dengan memahaminya secara menyeluruh, kamu bisa mengambil keputusan finansial dengan lebih percaya diri.
Jika kamu ingin lebih jauh menyiapkan pembelian rumah impian, jangan hanya fokus pada cicilan KPR, suku bunga, atau jangka waktu (tenor).
Pastikan juga legalitasnya aman karena rasa tenang saat tinggal di rumah sendiri dimulai dari kepastian hukum di baliknya.
Temukan ide bisnis rumahan, tips usaha, dan panduan finansial yang relevan untuk keseharianmu hanya di blog Skorlife. Ada banyak artikel yang telah mengulasnya.
Pengajuan kredit ruko ditolak oleh bank? Cek skor kredit kamu di aplikasi Skorlife dan cari tahu solusinya. Cara mengeceknya mudah dengan menggunakan smartphone.
Butuh kartu kredit yang memberikan keuntungan maksimal setelah bertransaksi? Ajukan Mayapada Skorcard dan kumpulkan Skorpoin, lantas tukarkan dengan KrisFlyer Miles dan Garuda Miles.
Rencana liburan ke Belgia, Portugal, atau negara Eropa lainnya? Dapatkan inspirasi tempat wisata terbaik dengan membaca artikel-artikel terbaru di blog Skorcard.