Mengenal Apa Itu Retained Earnings, Cara Hitung & Contohnya
Pengertian retained earnings adalah laba ditahan. Pelajari cara hitung, fungsi, dan contoh retained earnings untuk memahami kinerja dan strategi keuangan.
Kalau kamu mulai mendalami laporan keuangan, salah satu istilah yang sering muncul adalah retained earnings. Banyak orang lewatkan, padahal retained earnings bisa memberi gambaran jelas soal pertumbuhan perusahaan. Dalam bahasa akuntansi, retained earnings adalah laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen, melainkan disimpan dan digunakan kembali untuk kebutuhan bisnis.
Istilahnya terdengar formal, tapi sebenarnya konsepnya dekat banget dengan kehidupan sehari-hari. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai apa itu retained earnings.
Baca juga: Biaya Overhead: Komponen, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Apa Itu Retained Earnings?
Secara sederhana, retained earnings adalah sisa keuntungan perusahaan yang “ditahan” untuk tujuan tertentu, misalnya ekspansi usaha, pembelian aset, atau modal kerja. Dalam laporan keuangan, retained earnings terletak pada bagian ekuitas pemegang saham di neraca.
Di Indonesia, istilah lain retained earnings adalah:
- Laba ditahan
- Saldo laba
- Laba ditahan akhir periode
Jadi, retained earnings bukan uang menganggur. Ia adalah modal penting untuk menjaga perusahaan tetap bertumbuh dan kompetitif.

Kenapa Retained Earnings Penting?
Kita sering berpikir perusahaan sehat itu yang rajin bagi dividen. Padahal, retained earnings adalah indikator strategi keuangan jangka panjang. Misalnya:
✅ Perusahaan ingin ekspansi ke kota baru
✅ Ingin melunasi pinjaman bank
✅ Ingin memperkuat cash flow
✅ Ingin mengembangkan produk baru
✅ Ingin mempersiapkan masa resesi
Bahkan menurut data BEI (Bursa Efek Indonesia), banyak emiten besar di Indonesia seperti perbankan, telekomunikasi, hingga FMCG (fast-moving consumer goods) memilih menahan sebagian labanya karena ekspansi membutuhkan modal besar dan stabil.
Bagi investor ritel, yang jumlahnya mencapai 11,7 juta pada 2024 menurut KSEI, informasi seperti ini penting untuk menilai prospek perusahaan.
Baca juga: EBITDA: Pengertian, Cara Hitung, dan Fungsinya dalam Bisnis
Retained Earnings Bukan Laba Bersih, Apa Bedanya?
Ini salah satu miskonsepsi paling umum. Banyak yang mengira retained earnings adalah laba bersih, padahal berbeda.
| Istilah | Penjelasan |
| Laba Bersih (Net Income) | Keuntungan perusahaan setelah pajak & biaya |
| Dividen | Bagian laba yang dibagikan ke pemegang saham |
| Retained Earnings | Laba yang disimpan, bukan dibagikan |
Jadi, retained earnings adalah akumulasi laba bersih yang belum dibagikan sejak perusahaan berdiri, bukan hanya keuntungan satu periode

Rumus Menghitung Retained Earnings
Tenang, rumusnya sangat simple:
Retained Earnings Akhir = Retained Earnings Awal + Laba Bersih – Dividen
Keterangan:
- Retained earnings awal → saldo periode lalu
- Laba bersih → profit setelah pajak
- Dividen → laba yang dibagikan kepada pemegang saham
Rumus ini berlaku untuk perusahaan besar maupun UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Baca juga: Apa Itu Leverage dan Bagaimana Cara Kerjanya
Contoh Perhitungan Retained Earnings
Misalnya PT Finansi Mandiri punya data seperti ini:
- Retained earnings awal: Rp1,2 miliar
- Laba bersih tahun berjalan: Rp600 juta
- Dividen dibagikan: Rp300 juta
Maka:
Rp1,2 miliar + Rp600 juta – Rp300 juta = Rp1,5 miliar
Artinya, retained earnings adalah Rp1,5 miliar di akhir periode.
Angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan menyiapkan dana internal untuk kebutuhan jangka panjang.

Retained Earnings di Laporan Keuangan: Letaknya di Mana?
Kalau kamu cek laporan tahunan perusahaan publik, retained earnings biasanya muncul di:
✅ Neraca (Balance Sheet)
Bagian Ekuitas Pemegang Saham, bersama modal disetor & cadangan lainnya.
✅ Laporan Perubahan Ekuitas
Menjelaskan pergerakan retained earnings, termasuk laba bersih dan dividen.
Mempelajari ini membantu investor menilai apakah retained earnings adalah strategi jangka panjang atau sekadar angka statis.
Baca juga: Account Payable adalah: Definisi, Proses, dan Manfaatnya
Apa Saja Fungsi Retained Earnings?
Ada banyak alasan perusahaan memilih menahan laba, misalnya:
-
- Ekspansi Bisnis
Buka cabang baru, akuisisi perusahaan, tambah kapasitas produksi. - Modal Kerja
Bayar operasional, gaji, supplier, sampai biaya pemasaran.
- Ekspansi Bisnis
- Pembayaran Utang
Meningkatkan rasio leverage agar lebih sehat.
- Investasi Teknologi & Riset
Terutama bagi startup, fintech, dan perusahaan farmasi.
- Cadangan Keuangan
Antisipasi krisis, inflasi, atau penurunan penjualan.
Dengan kata lain, retained earnings adalah pondasi keberlanjutan bisnis.

Faktor yang Mempengaruhi Retained Earnings
Besar kecilnya retained earnings dipengaruhi oleh:
- Tingkat laba bersih
- Kebijakan dividen perusahaan
- Model bisnis dan siklus industri
- Rencana ekspansi
- Kondisi ekonomi makro
- Struktur permodalan
Misalnya, perusahaan startup sering tidak membagikan dividen karena retained earnings adalah sumber pertumbuhan utama mereka.
Contoh Retained Earnings dalam Dunia Nyata
- Perusahaan telekomunikasi menahan laba untuk investasi menara jaringan 5G
- Perusahaan ritel menggunakan retained earnings untuk digitalisasi sistem kasir
- Perusahaan manufaktur membeli mesin baru untuk menekan biaya produksi
Karena itu, retained earnings tidak selalu berarti “uang yang menganggur di bank”.
Apakah UMKM Perlu Retained Earnings?
Jawabannya: sangat perlu.Banyak UMKM tutup bukan karena tidak laku, tetapi karena tidak punya cadangan kas saat penjualan turun.
Jadi, retained earnings adalah “dana darurat versi bisnis”. Tanpa itu, usaha jadi rapuh.
Hubungan Retained Earnings & Keuangan Pribadi
Menariknya, konsep retained earnings bisa diterapkan pada personal finance.
Gajimu = net income
Tabungan & investasi = retained earnings pribadi
Semakin besar yang kamu simpan, semakin kuat posisi finansialmu.
Dan kalau kamu sedang merencanakan kredit rumah, kendaraan, atau pinjaman modal usaha, riwayat kreditmu juga jadi pertimbangan.
Di sinilah Skorlife hadir membantumu untuk:
- Cek riwayat kredit secara legal & gratis
- Lihat peluang persetujuan kredit lebih akurat
- Dapat insight untuk bayar tunggakan & atur cash flow
Biar keputusan finansialmu tetap aman, terarah, dan percaya diri.
Baca juga: Outstanding Artinya Apa? Pengertian dan Pengaruh pada Cashflow
Kesalahan Umum Saat Membaca Retained Earnings
❌ Menganggap angkanya harus selalu naik
❌ Mengira retained earnings adalah uang tunai
❌ Menilai perusahaan hanya dari dividen
❌ Tidak membaca laporan perubahan ekuitas
Padahal, retained earnings adalah bagian dari cerita besar kesehatan finansial perusahaan.
Kesimpulan
Pada intinya, retained earnings adalah laba ditahan yang disimpan perusahaan untuk kebutuhan masa depan, bukan dibagikan sebagai dividen. Konsep ini penting untuk investor, pebisnis, maupun siapa pun yang ingin membaca laporan keuangan dengan lebih cerdas.
Dengan memahami cara menghitung retained earnings, fungsinya, dan contoh aplikasinya, kamu bisa menilai apakah sebuah perusahaan punya strategi pertumbuhan yang solid atau tidak.
Dan kalau kamu juga ingin memastikan kondisi finansialmu kuat, mulai dari riwayat kredit sampai peluang persetujuan pinjaman, kamu bisa cek lewat Skorlife. Pelan-pelan, kamu bisa membangun pondasi keuangan yang lebih sehat dan terencana.
FAQ seputar Retained Earnings
- Apa itu retained earnings dalam akuntansi?
Retained earnings adalah laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen, melainkan disimpan untuk kebutuhan bisnis seperti ekspansi, investasi, atau modal kerja. Di Indonesia, retained earnings sering disebut laba ditahan atau saldo laba.
- Apa tujuan perusahaan menahan retained earnings?
Tujuannya agar perusahaan punya sumber pendanaan internal—tanpa harus berutang atau menerbitkan saham baru. Dana ini bisa dipakai untuk riset, beli aset, bayar utang, hingga menghadapi kondisi ekonomi sulit.
- Apakah retained earnings sama dengan laba bersih?
Tidak. Laba bersih adalah keuntungan satu periode, sedangkan retained earnings adalah akumulasi laba bersih yang belum dibagikan sejak perusahaan berdiri. Jadi, retained earnings adalah hasil kumpulan laba sebelumnya.
- Di mana retained earnings ditemukan dalam laporan keuangan?
Retained earnings ada di bagian ekuitas pada neraca (balance sheet) dan dijelaskan lebih detail dalam laporan perubahan ekuitas. Investor biasanya memantau pergerakannya untuk menilai strategi perusahaan.
- Apakah retained earnings selalu baik bagi investor?
Tidak selalu. Retained earnings bermanfaat jika digunakan produktif dan meningkatkan nilai perusahaan. Tapi kalau dana hanya ditahan tanpa arah, investor mungkin lebih suka dividen. Karena itu, penting melihat konteks bisnisnya.





