Kliring: Manfaat, Jenis, Sistem, Mekanisme, dan Contohnya
Kliring adalah proses penyelesaian transaksi antar bank. Pelajari manfaat, jenis, mekanisme, dan contoh kliring secara mudah dan akurat.
Dalam dunia transaksi keuangan, khususnya perbankan, kamu pasti sering mendengar istilah kliring. Banyak orang tahu hasil akhirnya, uang bisa masuk atau keluar antar bank, tapi tidak semua paham proses di baliknya. Padahal, memahami kliring adalah hal penting, terutama kalau kamu sering menerima gaji lewat transfer beda bank, menjalankan bisnis, atau mengelola cash flow harian.
Yuk, kita bahas mengenai kliring mulai dari definisi, manfaat, jenis, cara kerja, hingga contoh kliring dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Rumus Cara Menghitung NPL (Non-Performing Loan) Mudah & Praktis
Apa Itu Kliring?
Secara sederhana, kliring adalah proses perhitungan serta penyelesaian transaksi antar bank dalam suatu sistem terkoordinasi. Tujuannya untuk memastikan uang yang kamu transfer dari Bank A ke Bank B bisa masuk dengan benar dan aman.
Di Indonesia, proses kliring ini dikelola oleh Bank Indonesia melalui sistem bernama SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia). Menurut Bank Indonesia, setiap transaksi yang masuk ke sistem kliring akan diproses secara kolektif, diverifikasi, dihitung, lalu diselesaikan pada jadwal tertentu.

Mengapa Kliring Penting?
Memahami kliring adalah bagian penting dari transaksi antar bank akan membantu kamu lebih paham bagaimana uang bergerak. Beberapa manfaat utamanya:
- Mempercepat proses transfer antar bank
Kliring membuat transaksi beda bank berjalan lebih cepat serta teratur, tanpa perlu proses manual di masing-masing bank.
- Mengurangi risiko kesalahan
Sistem kliring bekerja dengan validasi berlapis. Jadi, kesalahan pencatatan atau saldo bisa diminimalkan.
- Efisiensi biaya
Transfer via kliring biasanya lebih murah, bahkan sering lebih rendah dari transfer RTGS.
- Lebih aman
Dengan sistem terpusat dari Bank Indonesia, keamanan data dan dana jadi jauh lebih terjaga.
- Mendukung aktivitas bisnis
Banyak perusahaan, mulai dari UMKM sampai korporasi, mengandalkan kliring sebagai metode penggajian hingga pembayaran supplier.
Baca juga: Bisakah Menghapus Data dari Pinjol? Ini Prosedur dan Risikonya
Jenis-Jenis Kliring
Biar makin paham, berikut beberapa jenis kliring yang digunakan di Indonesia:
1. Kliring Manual (Konvensional)
Dulu, bank melakukan perhitungan antar bank secara manual melalui pertemuan fisik. Sekarang hampir tidak digunakan, tapi ini asal mula sistem kliring modern.
2. Kliring Elektronik (E-Clearing)
Inilah yang kita gunakan sekarang. Semua proses dilakukan digital melalui SKNBI.
Kalau kamu pernah transfer “Lalu Lintas Nasional” di mobile banking, itu bagian dari proses kliring.
3. Kliring Kredit
Digunakan untuk transaksi seperti pembayaran gaji, pembayaran supplier, atau kiriman uang antar bank.
4. Kliring Debet
Digunakan untuk penagihan otomatis, misalnya pembayaran tagihan tertentu yang didebet dari rekening kamu.
5. Kliring Penyerahan
Digunakan untuk penyerahan fisik, seperti cek atau bilyet giro, agar dapat dicairkan di bank lain.
Dalam penjelasan ini, kamu bisa melihat bahwa kliring adalah sistem besar dengan beberapa cabang layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan transaksi masyarakat.

Bagaimana Sistem Kliring Bekerja?
Supaya makin jelas, kita bahas tahapan dalam mekanisme kliring bank secara sederhana:
-
- Nasabah melakukan transaksi
Misalnya kamu transfer dari Bank A ke Bank B menggunakan metode kliring. - Transaksi masuk ke sistem SKNBI
Bank A mengirim data transaksi kamu ke SKNBI untuk diverifikasi. - Proses verifikasi & perhitungan
SKNBI mencocokkan data, memastikan nomor rekening benar, memastikan tidak ada duplikasi, dan menghitung kewajiban antar bank. - Penyelesaian akhir (settlement)
Bank Indonesia menentukan siapa yang harus membayar ke siapa (misalnya Bank A ke Bank B).
- Nasabah melakukan transaksi
- Dana diteruskan ke bank penerima
Bank B akan memproses masuk ke rekening tujuan.
Berapa Lama Proses Kliring?
Sejak perbaikan sistem BI, kliring modern rata-rata memakan waktu 2-3 jam per sesi. Ada beberapa batch dalam sehari. Jadi, lebih cepat dibanding era kliring konvensional yang butuh waktu berhari-hari.
Baca juga: Cara & Syarat Pinjam Uang di Bank agar Disetujui
Contoh Kliring dalam Kehidupan Sehari-hari
Biar makin mudah membayangkan, berikut beberapa contoh nyata:
1. Transfer gaji beda bank
Perusahaanmu memakai Bank A, kamu pakai Bank B. Gaji masuk melalui proses kliring kredit.
2. Pembayaran supplier antar kota
UMKM sering memakai kliring karena biayanya lebih rendah dari RTGS.
3. Pencairan cek antar bank
Cek dari Bank C diserahkan ke Bank D, lalu diproses melalui kliring penyerahan.
4. Pembayaran tagihan otomatis
Kalau kamu aktifkan autodebet beda bank, mekanismenya masuk ke sistem kliring.
Dalam semua contoh ini, penting memahami bahwa kliring adalah mekanisme penting yang membuat transaksi antar bank berjalan rapi sekaligus aman.
Apa Hubungan Kliring dengan Stabilitas Keuanganmu?
Walaupun terdengar teknis, paham proses kliring itu penting untuk mengatur keuangan.
Misalnya:
- Kamu ingin memastikan gaji masuk tepat waktu
- Kamu punya pembayaran cicilan yang harus dilakukan hari tertentu
- Kamu sedang menunggu dana penting untuk bayar supplier atau tagihan
Dengan tahu jadwal serta mekanisme kliring, kamu bisa merencanakan cash flow lebih baik.
Dan kalau kamu ingin mengajukan kredit, punya riwayat transaksi yang rapi juga membantu bank melihat perilaku keuanganmu.
Pengelolaan keuangan itu bukan cuma soal paham mengenai transfer uang, tapi juga bagaimana kamu menjaga kesehatan finansial secara keseluruhan.
Skorlife hadir sebagai sahabat finansial yang bantu kamu mengelola itu semua.
- Cek Riwayat Kredit (Gratis & Akurat)
Penting banget buat kamu yang ingin mengajukan pinjaman. Dengan tahu kondisi riwayat kredit, kamu bisa pastikan tidak ada tunggakan yang menghambat. - Peluang Pengajuan Kredit
Skorlife bisa bantu kamu melihat seberapa besar peluang pengajuan kreditmu disetujui, baik KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit kendaraan, atau pinjaman lain. - Rekomendasi Manajemen Keuangan
Termasuk rekomendasi pembayaran tunggakan, pengingat tagihan, dan budgeting.
Semua ini bikin kamu lebih siap, tenang, dan percaya diri dalam mengelola keuangan.
Baca juga: Paylater vs Kartu Kredit: Pahami Perbedaannya
Kesimpulan
Kalau disederhanakan, kliring adalah proses perhitungan dan penyelesaian transaksi antar bank agar uang bisa berpindah secara aman serta efisien. Mulai dari gaji, transfer antar bank, pembayaran supplier, hingga pencairan cek, semuanya banyak yang melewati sistem kliring.
Memahami cara kerja, jenis, manfaat, hingga contoh kliring bikin kamu lebih siap mengatur cash flow harian. Dan kalau kamu ingin mengelola keuangan lebih rapi, cek kredit, atau mau lihat peluang pengajuan pinjaman, Skorlife bisa jadi partner tepat untuk memulainya.
FAQ Tentang Kliring
- Apa yang dimaksud dengan kliring dalam perbankan?
Kliring adalah proses perhitungan dan penyelesaian transaksi antar bank, mulai dari verifikasi data hingga penyelesaian akhir. Proses ini memastikan dana berpindah secara aman serta akurat, terutama untuk transfer beda bank, pencairan cek, atau autodebet.
- Berapa lama proses kliring berlangsung?
Biasanya membutuhkan waktu 2-3 jam per sesi, tergantung jadwal batch SKNBI. Namun, beberapa bank bisa membutuhkan waktu sedikit lebih lama tergantung antrian transaksi.
- Apa bedanya kliring, RTGS, dan BI-FAST?
- Kliring: cocok untuk transaksi nominal kecil-sedang, biaya rendah, proses beberapa jam.
- RTGS: untuk nominal besar (≥ Rp100 juta), proses cepat, biaya lebih tinggi.
- BI-FAST: real time 24/7, biaya murah (Rp2.500), cocok untuk transfer harian.
- Transaksi apa saja yang diproses melalui kliring?
Kliring digunakan untuk transfer beda bank, pembayaran gaji, pembayaran supplier, autodebet beda bank, penagihan, hingga pencairan cek/bilyet giro antar bank.
- Kenapa transfer kliring tidak langsung masuk?
Karena kliring diproses secara batch, tidak real time seperti BI-FAST. Transaksi masuk ke sistem, diverifikasi, dihitung antar bank, baru diselesaikan sesuai jadwal kliring berikutnya.





