Mengenal Baterai Mobil Listrik: Jenis, Keunggulan dan Harganya

Baterai mobil listrik merupakan komponen paling penting dalam kendaraan EV atau Electric Vehicle. Yuk, pahami jenis, keunggulan dan harganya dalam artikel ini.

Baterai pada mobil EV selaiknya ‘jantung’ yang menggerakan komponen-komponen lain di dalamnya.

Maka tidak mengherankan informasi terkait berapa lama baterai mobil listrik bisa tahan menjadi penting.

Dalam sebuah artikel di laman CNNIndonesia.com, mengulas bahwa rata-rata umur baterai kendaraan listrik berkisar antara 10 tahun-15 tahun atau setara 200 ribu km.

Ternyata, baterai kendaraan EV ada bermacam-macam jenisnya lo. Mungkin kamu belum mengetahuinya. 

Blog SkorLife merangkum dari laman Wuling.id, inilah ulasan mengenai jenis baterai pada kendaraan EV.

baterai mobil listrik
Foto: Hyundai.com

Berbagai Jenis Baterai Mobil Listrik

1. Lithium-ion (Li-ion)

Pernahkah kamu penasaran dan bertanya-tanya mobil listrik menggunakan baterai apa?

Nah, salah satu baterai yang digunakan pada kendaraan EV yakni berjenis Lithium-ion atau Li-ion.

Mungkin kamu familiar dengan jenis baterai satu ini lantaran Li-ion digunakan pula pada perangkat smartphone ataupun laptop.

Hanya saja, perbedaanya terletak pada kapasitas fisik dan bentuk baterai Li-ion pada kendaraan listrik jauh lebih besar.

Kelebihan baterai Li-ion memiliki efisiensi energi yang tinggi dan kinerja yang baik pada suhu tinggi dan bisa mengisi daya dengan lebih cepat.

Lantaran kelebihannya tersebut, jenis baterai kendaraan listrik ini digunakan pada Hyundai Ioniq seri 5 dan 6.

Adapun kelemahan baterai Lithium-ion ada pada harganya yang bisa mencapai 40%-50% dari harga mobil listrik.

2. Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Jenis baterai mobil EV berikutnya yakni Nickel-Metal Hydride atau NiMH yang menggunakan hidrogen, nikel dan logam lainnya sebagai media penyimpanannya.

Baterai NiMH banyak dipakai pada pada kendaraan listrik hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV).

Keunggulan utama baterai Ni-MH terdapat pada umur pakai yang lebih lama dibandingkan dengan baterai lithium-ion.

Sedangkan kelemahan baterai kendaraan listrik NiMh adalah harga yang relatif lebih tinggi dan dan kemampuan menghasilkan panas yang signifikan.

3. Baterai Lead Acid

Lead Acid atau baterai SLA adalah jenis baterai isi ulang yang memiliki keunggulan harga relatif terjangkau.

Meski demikian bila dibandingkan dengan baterai lithium dan NiMH, baterai Lead Acid memiliki kapasitas lebih rendah dan berat yang lebih besar.

Lantaran hal tersebut, baterai SLA saat ini hanya digunakan pada kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

4. Solid-State

Jenis baterai kendaraan listrik lainnya adalah solid-state yang terkenal dengan inovasi menghilangkan elektrolit cair berat yang biasa terdapat dalam baterai lithium-ion.

Meski tergolong baru dalam industri mobil EV, kelebihan baterai solid-state diklaim mampu meningkatkan performa kendaraan listrik.

Sebagai gambaran, dengan kapasitas yang sama dengan lithium-ion, baterai solid-state bisa memiliki kapasitas antara dua hingga sepuluh kali lipat lebih besar.

5. Nickel-Cadmium

Nickel-Cadmium juga dikenal sebagai jenis baterai yang digunakan pada mobil listrik.

Hal itu dikarenakan Nickel-Cadmium memiliki keunggulan kepadatan penyimpanan yang signifikan dan masa pakai sekitar 500 hingga 1.000 siklus pengisian daya.

Sekadar informasi, baterai Ni-Cd digunakan dalam produksi kendaraan listrik pada era 1990-an, 

Jenis baterai Ni-Cd saat ini dilarang karena mengandung bahan beracun seperti kadmium.

6. Ultracapacitor

Baterai ultracapacitor adalah jenis baterai yang bekerja dengan menyimpan cairan yang terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit.

Karena mampu meningkatkan kapasitas penyimpanan energi, baterai ini sangat cocok digunakan sebagai penyimpanan sekunder pada mobil listrik.

Kelebihan lainnya dari ultracapacitor yakni dapat memberikan tenaga tambahan pada kendaraan EV saat melakukan akselerasi dan pengereman regeneratif.

Namun demikian, penggunaan ultracapacitor mulai ditinggalkan karena adanya jenis baterai lain yang lebih efisien dalam hal performa, siklus hidup, dan harga.

7. Ternary lithium-ion (NMC)

Jenis baterai mobil listrik atau EV yang terakhir yakni Ternary lithium-ion (NMC) dan paling popular di pasar.

Keunggulan baterai NMC ada pada  kapasitas tinggi, tegangan tinggi, stabilitas termal baik, dan biaya rendah dibandingkan dengan baterai Li-ion lainnya.

Oleh karena itu, baterai mobil listrik Lithium-ion jenis NCA dan NCM dipakai pada Tesla, Wuling Almaz Hybrid, dan beberapa mobil lainnya.

Nah, itulah berbagai pembahasan mengenai baterai mobil listrik yang patut kamu ketahui sebelum membeli kendaraan EV impian.

Sebelumnya, ada pembahasan mengenai rekomendasi mobil listrik murah dan terjangkau, bisa menjadi pilihan kendaraan keluarga. 

Jangan lupa ya untuk membaca update terkini dari dunia bisnis, investasi, ekonomi, finansial, hingga gaya hidup, pantau terus blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana ingin membeli motor terbaru, cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife yang diunduh melalui smartphone.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments