7 Cara Mengatur Gaji Bulanan. Kelola Pendapatan dan Pengeluaran Setiap Bulan
Inilah cara mengatur gaji bulanan agar pengeluaran tidak melebihi dari pemasukan setiap bulannya. Simak langkahnya berikut ini.
Ada sebuah fakta mengejutkan, yaitu bahwa ternyata penghasilan yang tinggi tidak menjadi jaminan bahwa jumlah tabungan juga tinggi.
Lalu, apa sebenarnya yang menentukan tinggi rendahnya jumlah tabungan yang dimiliki seseorang? Kamu perlu tahu ya.
Hal yang utama tentunya adalah kamu perlu mengetahui tentang cara mengelola gaji, cara mengatur bonus, maupun menyimpan penghasilan sampingan lainnya.
Yuk, bahas satu per satu apa saja cara atau strategi yang bisa kamu lakukan agar dapat segera mulai mengelola keuangan rutin.
Blog Skorlife akan membahas lebih lengkap mengenai cara mengatur gaji bulanan dengan merangkum dari berbagai sumber media online.
Cara Mengatur Gaji Bulanan
1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Pertama dan utama, selalu ketahui ke mana dana kamu mengalir. Apakah untuk membayar akomodasi berupa sewa rumah atau cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah)?
Atau untuk biaya transportasi ke kantor? Apa justru biaya makan dan gaya hidup yang selama ini memangkas dana?
Hal ini penting untuk kamu ketahui sebagai dasar untuk menentukan strategi selanjutnya. kamu bisa mencatat pengeluaran dan membaginya menjadi tiga kategori.
- Kategori pertama adalah kategori rutin, seperti uang sewa tempat rumah atau cicilan rumah, cicilan mobil atau motor, makan sehari-hari, transportasi ke kantor, listrik, air, hingga sekolah anak.
- Kategori kedua adalah insidental yakni apabila ada pengeluaran mendesak yang tidak bisa dihindari. Misalnya pengeluaran kalau ada undangan pernikahan, ulang tahun, dan sejenisnya.
- Kategori terakhir adalah pengeluaran karena keinginan, contohnya adalah budget untuk makan di luar rumah, minum kopi di cafe, beli smartphone baru, dan lainnya..
Kamu bisa menggunakan fitur notes pada handphone. Namun, saat ini telah tersedia banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencatat pengeluaran.
2. Mengatur Budget Bulanan
Setelah mengetahui dan membagi pengeluaran menjadi tiga kategori, kamu selanjutnya bisa menentukan budget bulanan.
Dari ketiga kategori tersebut, kamu bisa berfokus kepada pengeluaran karena keinginan. Hal ini harus diingat.
Contohnya, mungkin kamu biasa mengeluarkan uang Rp50.000 hingga Rp100.000 untuk sekali makan, mungkin bisa mencoba untuk menekan pengeluaran makan tersebut menjadi maksimal Rp50.000 sekali makan.
Selalu tentukan budget bulanan sesuai kemampuan dan kondisi saat ini. Ingat, sebaiknya tidak memaksakan keinginan, terutama ketika kamu sudah menjadikan tabungan sebagai prioritas.
3. Bayar Tagihan Lebih Awal
Cara ketiga yaitu mengutamakan selalu membayar tagihan rutin. Tujuannya adalah agar kamu disiplin dalam melaksanakan tanggung jawab bulanan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah tanggal. Catat pada tanggal berapa kamu perlu membayar kartu kredit, listrik, internet, gas, air, atau apapun tanggungan bulanan.
Dengan begitu, kebiasaan disiplin telah mulai terbangun, artinya kamu memiliki pondasi finansial yang sehat.
Tujuan selanjutnya yaitu agar setelah menuntaskan kewajiban utama, kamu bisa fokus untuk mengalokasikan pemasukan ke tempat lain seperti pengeluaran rutin bulanan lainnya dan juga tabungan.
Tentunya, kamu memang harus menyesuaikan semuanya dengan kondisi dan situasi saat ini.
4. Mengutamakan Kebutuhan daripada Keinginan
Terkadang hal ini sulit dilakukan oleh sebagian orang. Faktor penyebabnya bisa beragam. Gaya hidup tinggi, tekanan lingkungan, ataupun alasan lainnya.
Cara menghindari agar tidak terbuai oleh keinginan salah adalah untuk selalu ingat untuk bersyukur dan fokus kepada prioritas kamu saat ini, yaitu menabung.
Dengan fokus, kamu memiliki self awareness yang lebih tinggi dan otomatis juga akan lebih kuat untuk menahan diri agar tidak impulsif.
Beberapa cara yang bisa diterapkan yaitu menunggu 1×24 jam sebelum membeli atau membayar.
Atau bisa juga kamu pertanyakan kepada diri sebelum memutuskan untuk membeli barang atau membayar jasa tertentu.
Satu pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada diri sendiri yaitu, apakah dalam 5 tahun ke depan, kamu akan menyesali keputusan saat ini? Jika tidak, mungkin artinya kamu betul membutuhkannya.
Namun, jika jawabannya adalah iya, mungkin sebaiknya kamu pikirkan kembali sebelum mengeluarkan dana.
5. Sisihkan untuk Dana Darurat
Jika kamu ingat pada tahap catat pengeluaran, terkadang memiliki pengeluaran insidental. Pengeluaran yang penting dan mendesak sehingga harus langsung dikeluarkan.
Pengeluaran tersebut disebut juga pengeluaran darurat. Idealnya, pengeluaran ini juga dibayarkan dengan menggunakan dana darurat.
Pada umumnya, dana darurat adalah enam kali lipat dari pendapat bulanan. Kalau bisa lebih, tentunya akan sangat baik.
Beberapa orang berpendapat bahwa dana darurat adalah prioritas sebelum menabung. Hal ini mungkin benar terutama bagi kamu yang telah berkeluarga.
Namun, bagi kamu yang masih lajang, mungkin jumlah dana darurat berbeda dan lebih kecil lantaran belum memiliki tanggungan pasangan dan anak.
Pastikan kamu selalu memisahkan rekening antara dana darurat dengan rekening tabungan. Kamu memang harus memiliki beberapa rekening sekaligus.
Beberapa orang masih menganggap kedua dana ini bisa disatukan sehingga ketika ada keadaan darurat mereka akan langsung merogoh dari rekening tersebut dan tanpa sadar telah mengurangi tabungannya.
6. Melakukan investasi
Untung jangka panjang, investasi adalah salah satu cara yang efektif untuk menyisihkan uang, tetapi bisa lebih berkembamg.
Namun, berbeda dengan tabungan yang bisa diambil kapan saja, investasi membutuhkan waktu agar keuntungan yang dihasilkannya dapat bertambah.
Dalam berinvestasi, kuncinya yaitu juga pelajari karakter diri sebagai investor, kemudian mempelajari jenis investasi.
Setelah itu, barulah mulai melakukan investasi setelah kamu merasa nyaman dan aman dengan jenis instrumen investasi yang dipilih.
Pilihan investasi beragam mulai dari emas, sukuk, obligasi, saham, hingga properti. Kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan.
7. Menggunakan Rumus untuk Alokasi Keuangan
Ada beberapa opsi rumus yang bisa digunakan. Banyak pilihan untuk mengelola keuangan, tentunya tidak ada rumus baku.
Pertama adalah 50:30:20. Kamu bisa mengalokasikan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan utama, 30% untuk kebutuhan tambahan lainnya, dan 20% untuk tabungan.
Ada juga rumus 50:30:20:10 yaitu 50% untuk kebutuhan utama, 30% untuk kebutuhan tambahan, 20% untuk tabungan ataupun investasi, dan 10% untuk amal.
Kamu tidak perlu mengikuti salah satu rumus spesifik agar proses menabung efektif. Kembali lagi kepada diri, rumusan seperti apa yang efektif dan bisa dijalankan untuk jangka panjang.
Ketika kamu sudah menyadari pentingnya menabung, komitmen dan prioritas pun akan berubah. Ada perubahan dalam diri.
Begitu pula dengan mindset kamu yang akan membentuk kebiasaan baru. Begitulah pentingnya mengelola gaji dan bonus, agar kamu segera mencapai nilai tabungan yang ditargetkan.
Nah, inilah cara mengatur gaji bulanan. Yuk, mulai atur keuangan kamu dan keluarga hingga bisa meraih kebebasan finansial.
Ingin mengetahui mengenai rekomendasi investasi terbaik mulai dari emas, sukuk, hingga properti, baca artikel terbaru dalam blog Skorlife.
Kalau tidak ingin pengajuan kredit membeli motor listrik terbaru ditolak lembaga pembiayaan, cek dulu skor kredit melalui aplikasi Skorlife.
Pastikan kamu telah memiliki kartu kredit Mayapada Skorcard sekarang juga dan dapatkan Skorpoin setelah melakukan transaksi.
Cek artikel-artikel terbaru di blog Skorcard untuk mengetahui panduan dan rekomendasi hotel terbaik hingga tempat wisata terbaru di Indonesia.