Tips Menabung 10 Juta dalam Setahun. Gaji UMK Bukan Halangan!
Siapa bilang kalau penghasilan terbatas tidak bisa menabung, cari tahu tips menabung 10 juta dalam setahun. Simak nih langkahnya.
Pernahkah kamu merasa gaji bulananmu habis begitu saja tanpa menyentuh tabungan? Mungkin hal ini memang dirasakan oleh banyak orang.
Jika kamu bisa mengelola keuangan yang baik, keinginan uintuk menabung 10 juta dalam setahun, bahkan dengan gaji UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten), bukanlah hal mustahil.
Kuncinya ada pada perencanaan dan strategi yang tepat. Simak tips menabung 10 juta dalam setahun berikut ini untuk mewujudkan impianmu.
Blog Skorlife menyajikan ulasan mendalam dengan merangkum dari berbagai sumber terpercaya. Temukan informasi lengkapnya di bawah ini.
Tips Menabung 10 Juta dalam Setahun untuk Kamu yang Bergaji UMK
1. Bagi Persentase Pengeluaran
Setelah mengetahui dengan pasti berapa penghasilanmu setiap bulan, langkah selanjutnya adalah membagi persentase pengeluaran.
Metode ini akan sangat membantumu dalam mengelola keuangan pribadi dan menekan pengeluaran yang tidak perlu.
Bayangkan gaji bulananmu seperti kue yang akan dibagi menjadi beberapa bagian. Kira-kira, pembagiannya bisa seperti ini:
- 10% untuk biaya asuransi (kesehatan, jiwa, dll.)
- 10% untuk zakat atau sedekah
- 40% untuk kebutuhan pokok (makan, biaya listrik, air, pulsa)
- 20% untuk tabungan (dialokasikan untuk target 10 juta dalam setahun)
- 10% untuk dana darurat
- 10% untuk tabungan jangka panjang atau investasi
Persentase ini tentu saja bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. Yang terpenting adalah kamu memiliki gambaran yang jelas ke mana saja uang akan dialokasikan.
2. Cek Penghasilan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menganalisa penghasilan bulananmu. Catat semua sumber penghasilan yang kamu miliki, termasuk gaji pokok, bonus, atau penghasilan tambahan lainnya.
Misalnya, UMP (Upah Minimum Provinsi) Daerah Khusus Jakarta tahun 2025 ini sudah mencapai Rp5.396.761.
Dengan target menabung Rp10 juta dalam setahun, idealnya kamu perlu menyisihkan sekitar Rp833.000 setiap bulan.
Hmm, masih terdengar cukup besar ya? Tapi coba kita hitung lagi, Rp833.000 dibagi 30 hari, artinya kamu hanya perlu menyisihkan sekitar Rp28.000 setiap harinya.
Lebih ringan dari yang kamu bayangkan, kan? Nah, kalau masih terasa berat juga, tenang saja, masih ada tips lainnya kok.
3. Mencari Penghasilan Tambahan
Jika setelah menganalisa pengeluaran dan penghasilanmu ternyata dirasa masih kurang untuk mencapai target 10 juta dalam setahun, cobalah mencari penghasilan tambahan.
Pada era digital ini, ada banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara online. Kamu harus jeli melihat peluang.
Pilihannya mulai dari berjualan online, menjadi freelancer, dropshipper, atau bahkan memanfaatkan hobi kamu menjadi sumber penghasilan.
Manfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk memasarkan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Jualan jadi lebih mudah.
4. Hidup Hemat
Tips lainnya yang tak kalah penting adalah hidup hemat. Hemat bukan berarti pelit, ya. Hemat berarti kamu bijak dalam menggunakan uang dan memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.
Cobalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, misalnya jajan di luar, membeli kopi kekinian setiap hari, atau membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu butuhkan.
Coba hitung berapa uang yang dihabiskan kalau kamu membeli kopi di cafe setiap hari. Kalau kamu menghabiskan Rp20 ribu per hari, hitung saja kalau dalam sebulan.
Mulailah dengan hal-hal kecil, misalnya membawa bekal makan siang ke kantor, menggunakan transportasi umum, atau memanfaatkan promo dan diskon saat berbelanja.
5. Manfaatkan Promo dan Diskon
Siapa sih yang tidak suka promo dan diskon? Manfaatkan promo dan diskon yang ditawarkan oleh berbagai toko atau e-commerce untuk menghemat pengeluaran.
Sebelum membeli sesuatu, bandingkan harga di beberapa tempat dan cari tahu apakah ada promo atau diskon yang sedang berlangsung.
Misalnya, kamu perlu membeli sepatu baru. Kamu bisa mengecek promo, siapa tahu ada diskon sehingga kamu bisa membeli sneaker dengan harga Rp200 ribu.
6. Catat Pengeluaranmu
Mencatat pengeluaran mungkin terdengar sepele, tapi ini sangat penting untuk mengetahui ke mana saja uang dihabiskan.
Kamu bisa mencatat pengeluaranmu secara manual di buku catatan, atau menggunakan aplikasi pencatat keuangan di smartphone.
Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa melihat pos-pos pengeluaran mana yang bisa dikurangi dan mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu.
Misalnya, kamu menghabiskan Rp30 ribu untuk makan siang, Rp15 ribu untuk parkir motor, Rp20 ribu untuk beli kopi kekinian per hari, dan lainnya.
7. Hindari Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang-barang yang sifatnya konsumtif, misalnya gadget baru, pakaian, atau liburan.
By the way. utang konsumtif bisa menjadi beban keuangan yang cukup berat, apalagi jika bunganya tinggi. Jika kamu ingin membeli sesuatu, usahakan untuk menabung terlebih dahulu daripada berutang.
Jika kamu memiliki utang produktif seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena memiliki usaha kecil di rumah, tentunya hal yang dibolehkan.
8. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Seringkali kita sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi agar kita bisa hidup dengan layak, misalnya makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang ingin kita miliki, tapi tidak terlalu penting untuk kelangsungan hidup kita, misalnya gadget terbaru, tas branded, atau liburan ke luar negeri.
Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar membutuhkan ini, atau hanya menginginkannya saja?”
Jika kamu sudah memiliki 10 pasang sepatu, tentunya kamu tidak perlu memiliki selusin sepatu. Batasi jumlah kepemilikan barang.
9. Terapkan Metode 50/30/20
Jika metode persentase pengeluaran di atas menyulitkan untukmu, terapkan metode 50/30/20. Metode 50/30/20 adalah salah satu metode pengelolaan keuangan yang cukup populer.
Dalam metode ini, 50% dari penghasilanmu dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
Metode ini bisa membantumu mengalokasikan penghasilanmu dengan lebih terstruktur, tapi dengan cara yang lebih mudah.
10. Konsisten
Kunci sukses menabung adalah konsistensi. Jangan mudah menyerah jika di tengah jalan kamu tergoda untuk menggunakan uang tabungan.
Ingat tujuan awalmu menabung dan bayangkan kepuasan yang akan kamu dapat ketika berhasil mencapai target tabunganmu.
Menabung 10 juta dalam setahun dengan gaji UMR (Upah Minimum Regional) bukanlah mimpi di siang bolong. Kamu bisa mewujudkannya dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten.
Yang terpenting, jangan pernah menyerah dan selalu ingat tujuan awalmu menabung. Bayangkan betapa bahagianya kamu saat berhasil mencapai target tabungan 10 juta dalam setahun!
Jika kamu sedang mencari panduan keuangan pribadi yang mudah dipahami, blog Skorlife punya banyak artikel yang bisa membantu mengatur anggaran dan mencapai tujuan finansial lebih cepat.
Sebelum mengambil keputusan finansial besar seperti pengajuan kredit untuk motor besar melalui multifinance, pastikan memeriksa skor kredit dengan menggunakan aplikasi Skorlife.
Untuk kamu yang ingin memaksimalkan transaksi keuangan, pertimbangkan untuk mengajukan kartu kredit Mayapada Skorcard. Kartu ini hadir dengan berbagai manfaat.
Blog Skorcard juga menjadi teman setia dalam mencari inspirasi perjalanan, dari lokasi eksotis di Asia Tenggara hingga destinasi memukau di Amerika Selatan.