Funding: Pengertian, Jenis, dan Contoh dalam Dunia Bisnis
Temukan penjelasan apa itu funding, jenis-jenisnya, dan contoh funding dalam bisnis. Kelola peluang kreditmu lebih mudah dengan Skorlife.
Setiap bisnis, baik itu merupakan bisnis baru mulai maupun yang sudah matang, pasti butuh modal untuk bisa terus bergerak maju. Tapi modal itu tak selalu soal uang yang ada di kantong pemilik bisnis. Kadang, sumber dana bisa datang dari investor, bank, atau bahkan dari masyarakat umum lewat platform digital. Maka dari itu, sebelum memutuskan strategi finansial, penting untuk paham konsep dasar tentang funding. Dengan memahami funding, kamu bisa lebih bijak dalam memilih cara menambah modal dengan meminimalkan risiko tak diinginkan.
Baca juga: 11 Cara Mudah Mendapatkan Pinjaman Modal untuk UMKM
Apa Itu Funding?
Kalau kamu sering dengar istilah funding, mungkin langsung terpikir soal “modal masuk ke bisnis.” Sebenarnya, funding adalah dana atau sumber finansial yang diperoleh perusahaan untuk membiayai berbagai kebutuhan, mulai dari operasional sehari-hari hingga ekspansi besar-besaran.
Misalnya, sebuah startup ingin scale up pasti butuh dana untuk marketing, pengembangan produk, ataupun menambah tim. Tanpa funding yang tepat, ide cemerlang pun bisa berhenti di tengah jalan.
Secara sederhana, funding bisa diibaratkan sebagai “bahan bakar” bagi bisnis. Semakin cukup dan tepat jenisnya, bisnis pun bisa berjalan lebih lancar, terencana, sehingga punya peluang sukses lebih besar.

Jenis-Jenis Funding
Pahami dulu jenis funding sebelum memilih strategi keuangan. Dengan begitu, risiko bisa ditekan, serta peluang sukses meningkat.
1. Funding Internal
Ini berasal dari dalam perusahaan sendiri, misalnya:
- Modal pribadi pemilik bisnis
- Laba ditahan dari operasional sebelumnya
Kelebihan: Fleksibel, tanpa bunga, tidak ada pihak luar yang ikut campur.
Kekurangan: Dana terbatas sesuai kemampuan internal, jadi pertumbuhan bisa lebih lambat.
Contoh: Toko kecil ingin menambah stok baru namun menggunakan laba dari bulan sebelumnya.
2. Funding Eksternal
Dana dari luar perusahaan. Ada beberapa sumber umum:
- Investor: Individu atau venture capital yang menanam modal dengan imbal hasil tertentu. Cocok untuk startup untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
- Bank & Lembaga Keuangan: Pinjaman modal kerja ataupun KTA. Harus hati-hati dengan bunga serta jangka waktu.
- Crowdfunding: Mengumpulkan dana dari masyarakat umum lewat platform digital. Cocok untuk proyek kreatif dengan basis komunitas kuat.
Tips: Pastikan kemampuan membayar cicilan atau bagi hasil jelas sebelum memilih funding eksternal.
3. Funding Campuran
Beberapa perusahaan memilih kombinasi internal dan eksternal. Strategi ini membantu:
- Mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber dana
- Tetap punya fleksibilitas cash flow
- Meningkatkan peluang dapat dukungan jaringan dari investor
Contoh: Startup menggunakan modal pribadi untuk operasional sehari-hari serta investor untuk ekspansi ke pasar baru.

Contoh Funding dalam Dunia Bisnis
Startup Teknologi
Startup A ingin ekspansi ke Asia Tenggara. Mereka mendapatkan funding dari venture capital senilai $2 juta. Dana ini digunakan untuk marketing, menambah tim, dan meningkatkan infrastruktur server. Dengan funding ini, startup bisa lebih cepat menjangkau pasar baru tanpa harus menunggu keuntungan dari operasional sebelumnya.
UMKM Lokal
Warung kopi B memakai tabungan pemilik (funding internal) untuk membeli mesin kopi baru. Selain itu, mereka juga mengajukan pinjaman kecil ke bank untuk renovasi dan menambah kursi pelanggan. Kombinasi dana internal dan eksternal ini membuat bisnis tetap berjalan lancar tanpa mengganggu cash flow sehari-hari.
Proyek Kreatif
Tim kreator C meluncurkan kampanye crowdfunding untuk membuat film indie. Mereka berhasil mengumpulkan dana dari ribuan donatur yang tertarik dengan proyeknya. Funding dari komunitas ini memungkinkan mereka memproduksi film tanpa harus bergantung pada investor besar atau bank.
Intinya, funding bisa berbeda bentuknya tergantung jenis bisnis, tahap pertumbuhan, dan strategi yang dipilih. Yang penting adalah menyesuaikan sumber dana dengan kebutuhan dan kapasitas bisnis supaya penggunaan modal lebih efektif.

Kenapa Funding Sangat Penting?
Mempercepat Pertumbuhan
Dengan modal memadai, ide bisnis bisa cepat direalisasikan. Misalnya, kamu ingin membuka cabang baru atau meluncurkan produk inovatif. Tanpa dana atau modal memadai, rencana ini bisa tertunda berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Funding yang tepat membuat eksekusi lebih lancar dan peluang sukses lebih tinggi.
Menjaga Cash Flow
Bahkan bisnis yang sehat pun bisa mengalami fluktuasi pemasukan. Funding eksternal bisa menjadi penyangga untuk kebutuhan operasional sehari-hari, misalnya gaji karyawan, beli stok barang, atau bayar vendor. Dengan begitu, bisnis tetap berjalan lancar meski pendapatan belum stabil.
Meningkatkan Peluang Sukses
Investor atau lembaga keuangan tidak hanya menyediakan modal. Mereka juga bisa membuka jaringan bisnis, peluang kolaborasi, hingga akses pasar baru yang sebelumnya sulit dijangkau. Dukungan ini seringkali jadi “bonus” tambahan selain dana.
Tapi ingat, jangan tergiur dana besar tanpa perhitungan. Risiko bunga tinggi, kewajiban cicilan, atau kepemilikan saham yang terdilusi bisa membebani bisnis kalau tidak dikelola dengan baik. Selalu evaluasi sebelum menerima funding.

Tips Mengelola Funding dengan Cerdas
1. Cek Riwayat Kredit
Sebelum mengajukan pinjaman atau menerima investor, pastikan skor kreditmu sehat. Skor kredit yang baik meningkatkan peluang pengajuan disetujui dan memberi kamu lebih banyak opsi pendanaan. Dengan Skorlife, kamu bisa cek riwayat kredit, memantau peluang pengajuan kredit, dan merasa lebih percaya diri saat butuh dana tambahan.
2. Manajemen Keuangan
Penting untuk mencatat aliran dana dengan rapi. Gunakan Skorlife untuk rekomendasi pembayaran tunggakan dan budgeting. Dengan catatan jelas, kamu bisa memastikan dana dari funding digunakan optimal, tidak bocor, dan fokus pada kebutuhan bisnis yang benar-benar prioritas.
3. Pisahkan Dana Sesuai Tujuan
Jangan campur semua dana funding. Buat alokasi berbeda untuk operasional, ekspansi, serta cadangan. Strategi ini memudahkan evaluasi performa bisnis, sehingga kamu bisa cepat melihat mana yang berjalan lancar dan mana yang perlu diperbaiki.
4. Pantau Penggunaan Kartu Kredit
Kalau sebagian modal bisnis menggunakan kartu kredit, perhatikan jatuh tempo dan pola penggunaannya. Dengan SkorPintar dari Skorlife, kamu bisa memantau semua kartu kredit dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan analisa pola penggunaan agar keuangan tetap sehat.
5. Analisis Risiko & Imbal Hasil
Sebelum menerima investor atau pinjaman, hitung proyeksi untung-rugi dengan cermat. Jangan sampai bunga pinjaman atau bagi hasil investor lebih besar dari potensi pendapatan. Analisis risiko ini penting supaya bisnis tetap sehat dan funding tidak malah jadi beban.
Baca juga: Bisnis Franchise: Definisi dan Ragam Keuntungannya
Kesimpulan
Funding adalah “bahan bakar” untuk bisnis. Tanpa dana atau modal ini, ide bagus pun bisa tertunda. Memahami jenis funding, memilih sumber funding secara tepat, hingga mengelola alokasi dengan cermat bisa membawa bisnis lebih cepat berkembang.
Tools seperti Skorlife juga bisa bantu kamu lebih terkontrol: dari cek riwayat kredit, memantau peluang pengajuan kredit, sampai mengatur pembayaran tunggakan. Dengan strategi yang tepat, funding bukan cuma soal uang, tapi juga kunci pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.