Apa Itu Investasi? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Pelajari pengertian investasi, jenis, dan contohnya. Panduan mudah bagi pemula untuk mulai investasi sesuai tujuan keuanganmu.
Kalau dengar kata investasi, sering kali yang kebayang adalah saham atau emas. Tapi sebenarnya, apa itu investasi dan kenapa banyak orang menyarankannya? Jawabannya simpel: investasi adalah cara paling efektif buat membuat uangmu “bekerja” untuk masa depan.
Sebelum buru-buru buka akun sekuritas atau beli emas batangan, pentung untuk paham terlebih dulu pengertian investasi, jenis-jenisnya, serta contoh nyata yang relevan sama kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan bahas tuntas dengan bahasa santai, tapi tetap profesional.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Jangka Pendek dan Jenis-jenisnya
Pengertian Investasi: Pahami Dasarnya Telebih Dahulu
Secara sederhana, pengertian investasi adalah aktivitas menanamkan modal (uang, aset, atau sumber daya lain) dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Ibaratnya, kamu korbankan sesuatu hari ini demi hasil lebih besar nanti.
Contoh gampangnya: beli saham perusahaan sehat. Saat ini kamu keluarin dana, lalu berharap nilainya naik. Sama halnya dengan beli emas, properti, bahkan ikut kursus untuk meningkatkan skill, itu juga bentuk investasi, hanya beda instrumen.
Menurut OJK, investasi adalah penanaman modal pada satu atau lebih instrumen selama periode tertentu untuk memperoleh keuntungan. Jadi, konsep utamanya adalah “menunda konsumsi sekarang demi manfaat lebih besar di masa depan.”

Mengapa Kamu Perlu Investasi?
Pertanyaan klasik yang sering muncul: kalau udah nabung, kenapa harus investasi? Jawabannya ada di sini:
Melawan inflasi
Inflasi itu ibarat “musuh diam-diam” yang membuat nilai uangmu menyusut tanpa terasa. Bayangkan, harga sepiring nasi goreng dulu hanya Rp10 ribu, sekarang bisa Rp20 ribu. Kalau uangmu cuma disimpan di tabungan, bunganya sering kali kalah dari kenaikan harga barang. Dengan investasi, nilai uangmu punya peluang tumbuh lebih cepat daripada inflasi.
Mencapai tujuan keuangan
Punya mimpi beli rumah, menyiapkan dana pendidikan anak, atau hidup tenang di masa pensiun? Tabungan saja mungkin nggak cukup. Investasi membantu uangmu berkembang, sehingga target besar terasa lebih realistis untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Bangun kebiasaan finansial sehat
Saat kamu mulai investasi, otomatis kamu belajar lebih disiplin dalam budgeting. Kamu jadi terbiasa mencatat pengeluaran, mengatur cash flow, dan membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Ini fondasi penting sebelum naik ke level finansial lebih tinggi.
Data OJK (2024) mencatat baru sekitar 5-6% penduduk Indonesia yang aktif berinvestasi di pasar modal. Artinya, sebagian besar orang belum memanfaatkan peluang ini. Dengan mulai lebih awal, kamu bisa selangkah lebih maju dalam menata masa depan finansialmu.

Jenis-Jenis Investasi: Mana yang Cocok Buatmu?
Setelah tahu apa itu investasi, sekarang waktunya kenali jenis-jenisnya. Tak semua investasi punya karakter serupa, ada yang aman untuk pemula, ada juga yang butuh pengalaman lebih. Dengan tahu kategorinya, kamu bisa lebih mudah memilih sesuai kebutuhan dan profil risikomu.
1. Berdasarkan Bentuk
- Investasi Riil: berupa aset nyata yang bisa kamu lihat dan pegang, misalnya properti, emas, atau bisnis. Cocok buat kamu yang suka sesuatu yang “tangible”.
- Investasi Finansial: berupa instrumen keuangan seperti saham, reksa dana, obligasi, atau deposito. Biasanya lebih fleksibel dan bisa dimulai dengan modal kecil.
2. Berdasarkan Jangka Waktu
- Jangka Pendek (di bawah 1 tahun): cocok kalau kamu butuh likuiditas cepat, misalnya deposito atau reksa dana pasar uang.
- Jangka Menengah (1-5 tahun): pas buat target finansial dalam beberapa tahun, misalnya reksa dana pendapatan tetap atau obligasi.
- Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun): ideal untuk tujuan besar seperti pensiun atau beli rumah. Contohnya saham, properti, atau emas.
3. Berdasarkan Risiko
- Risiko Rendah: relatif aman, return stabil, misalnya deposito atau SBN. Cocok untuk pemula.
- Risiko Sedang: potensi keuntungan lebih tinggi tapi masih terkendali, misalnya reksa dana campuran atau obligasi korporasi.
- Risiko Tinggi: return bisa besar, tapi fluktuasi-nya ekstrem, seperti saham, kripto, atau trading forex. Butuh mental siap rugi sekaligus strategi matang.
👉 Prinsip penting yang wajib diingat: semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi juga risikonya. Jadi, jangan cuma kejar cuan, tapi sesuaikan dengan tujuan keuangan dan kemampuan menanggung risiko.
Contoh Investasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Biar lebih nyata, yuk lihat contoh investasi yang bisa ditemui di sekitar kita:
- Deposito Bank: cocok untuk yang mau aman dengan bunga tetap.
- Emas: nilai stabil dalam jangka panjang, cocok untuk lawan inflasi.
- Reksa Dana: gampang karena dikelola manajer investasi, mulai dari Rp10 ribu.
- Saham: punya potensi return tinggi, tapi butuh mental siap dengan fluktuasi harga.
- Properti: rumah, tanah, kos-kosan, atau apartemen bisa jadi investasi jangka panjang.
- Self-Investment: kursus, pelatihan, atau upgrade skill juga investasi yang hasilnya bisa meningkatkan penghasilanmu.
Baca juga: Apa Itu Rekening Dana Nasabah (RDN): Fungsi, Manfaat, dan Cara Membukanya
Tips Memulai Investasi untuk Pemula
Masih bingung mulai dari mana? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang merasa investasi itu ribet, padahal kalau dibagi jadi langkah sederhana, jauh lebih mudah. Berikut tipsnya:
1. Tentukan tujuan keuangan
Mau untuk dana darurat, DP rumah, atau pensiun? Dengan tujuan jelas, kamu bisa pilih instrumen sesuai jangka waktu dan kebutuhan.
2. Kenali profil risiko
Apakah kamu nyaman dengan investasi aman tapi hasil kecil (konservatif), atau lebih oke dengan fluktuasi demi return lebih besar (agresif)? Mengetahui ini penting biar nggak panik saat pasar naik-turun.
3. Mulai kecil-kecilan
Jangan tunggu punya modal besar. Banyak platform investasi sekarang memungkinkan mulai dari Rp10 ribu. Kuncinya bukanlah nilai awal tapi konsistensi.
4. Diversifikasi portofolio
Ibarat pepatah “jangan taruh semua telur di satu keranjang.” Campurkan instrumen rendah risiko (deposito, SBN) dengan instrumen menengah atau tinggi (reksa dana, saham) sesuai kenyamananmu.
5. Pantau dan evaluasi
Investasi bukan sekali jalan. Cek secara berkala, apakah strategimu masih sesuai kondisi pasar dan kebutuhan hidupmu. Jangan ragu untuk menyesuaikan arah.
👉 Dengan lima langkah ini, investasi jadi lebih terasa ringan dan realistis, bahkan buat pemula sekalipun.
Investasi & Kesehatan Finansial: Harus Seimbang
Sebelum melangkah lebih jauh ke dunia investasi, pastikan dulu keuanganmu sehat. Percuma kalau kamu punya investasi tapi masih kebingungan bayar tunggakan kartu kredit.
Nah, di sini Skorlife bisa jadi partner keuanganmu:
- Dengan SkorPintar, semua kartu kreditmu bisa dikelola dalam satu portal. Kamu bisa cek jatuh tempo dan pola penggunaan, jadi cash flow lebih terkontrol.
- Cek riwayat kredit sebelum mengajukan pinjaman besar (misalnya KPR atau Kredit Pemilikan Rumah).
- Gunakan fitur Peluang Pengajuan Kredit supaya lebih percaya diri ajukan pinjaman.
- Dapat rekomendasi manajemen keuangan biar tunggakan bisa dilunasi lebih efektif.
Dengan kondisi finansial yang rapi, keputusan investasi juga jadi lebih matang.
Baca juga: Bisnis Franchise: Definisi dan Ragam Keuntungannya
Kesimpulan
Jadi, apa itu investasi? Singkatnya, investasi adalah cara menanam modal untuk mendapat keuntungan di masa depan. Pengertian investasi nggak cuma tentang saham atau emas, tapi mencakup banyak instrumen lain seperti deposito, properti, hingga investasi diri.
Kuncinya adalah mulai sesuai kemampuan, pahami risikonya, dan kelola keuangan dengan sehat. Ingat, nggak ada kata terlambat untuk memulai. Bahkan langkah kecil sekarang bisa jadi fondasi besar untuk masa depanmu.