Pengertian Biaya Variabel: Ciri, Jenis, Contoh, dan Rumus

Biaya variabel adalah komponen biaya yang berubah sesuai volume produksi. Pelajari ciri, jenis, contoh, dan rumus biaya variabel lebih dalam.

Dalam dunia bisnis, memahami biaya itu sama pentingnya seperti memahami cash flow pribadi. Tanpa tahu mana biaya yang berubah-ubah dan mana yang tetap, kamu bakal kesulitan bikin harga produk, menghitung profit, bahkan menyiapkan rencana usaha. Di sinilah pentingnya memahami biaya variabel.

Secara sederhana, biaya variabel adalah biaya yang naik-turun mengikuti jumlah produksi atau aktivitas bisnis. Makin banyak kamu produksi, makin tinggi biayanya. Makin sedikit kamu produksi, makin rendah pengeluarannya.

Baca juga: Biaya Overhead: Komponen, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Biaya Variabel?

Biaya variabel adalah komponen biaya yang berubah proporsional dengan volume produksi. Jika produksi naik 20%, biasanya biaya variabel ikut naik sekitar 20%. Contoh paling umum adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung per unit, dan biaya pengemasan.

Konsep ini penting karena membantu bisnis menghitung harga pokok produksi (HPP), menentukan harga jual, sampai memutuskan apakah suatu produk layak dilanjutkan atau tidak.

Dalam istilah lain, biaya variabel juga sering disebut:

  • variable cost
  • biaya produksi per unit
  • biaya yang bersifat fleksibel
  • biaya yang mengikuti output
Pengertian Biaya Variabel adalah
Sumber gambar: Freepik

Ciri-Ciri Biaya Variabel

Supaya makin mudah mengenali jenis biaya ini, berikut karakter utamanya:

1. Selalu berubah mengikuti jumlah produksi

Ini ciri utama. Ketika produksi naik, total biaya variabel ikut naik. Ketika produksi turun, totalnya ikut turun.

2. Biaya per unit tetap

Meski totalnya berubah, biaya per unit biasanya tetap. Misal: bahan baku roti Rp3.000 per roti, mau bikin 10 atau 1.000 roti, per unitnya tetap Rp3.000.

3. Mudah diukur

Umumnya, biaya variabel memiliki hubungan langsung dan jelas dengan aktivitas produksi. Ini memudahkan perhitungan, budgeting, serta analisis BEP (break even point).

4. Berpengaruh besar pada harga pokok produksi

Karena langsung terkait dengan unit barang, semakin efisien biaya variabel, semakin kompetitif harga jual produk.

Baca juga: Contoh Biaya Peluang dalam Kehidupan Sehari-Hari dan Ekonomi

Jenis-Jenis Biaya Variabel

Biaya variabel adalah kelompok biaya dengan banyak bentuk, tergantung jenis bisnisnya. Tapi secara umum, inilah jenis-jenis biaya variabel paling sering ditemui:

1. Biaya Bahan Baku

Komponen bahan langsung untuk membuat produk. Contoh: tepung, kopi, daging ayam, kertas, atau bahan kimia.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Upah pekerja yang dihitung berdasarkan unit produksi, misalnya upah borongan: dibayar per potong baju dijual, per jumlah pelanggan dilayani, atau per produk yang dibuat.

3. Biaya Kemasan

Jika usaha kuliner, kemasan seperti box makanan, label, plastik seal, atau paper bag termasuk biaya variabel.

4. Biaya Pengiriman (per unit)

Jika ongkos kirim ditanggung penjual dan dihitung per order atau per produk, ini masuk biaya variabel.

5. Royalti per Unit

Bisnis franchise kadang membayar royalti berdasarkan jumlah produk terjual.

Pengertian Biaya Variabel adalah
Sumber gambar: Freepik

Contoh Biaya Variabel dalam Kehidupan Nyata

Biar lebih paham mengenai apa itu biaya variabel, berikut contoh ilustrasi pada kehidupan sehari-hari:

Contoh 1: Usaha Minuman Kekinian

  • Bahan baku: boba, susu, gula aren
  • Cup dan sedotan
  • Tenaga kerja borongan (dibayar per cup)
  • Biaya topping tambahan

Contoh 2: Laundry Kiloan

  • Deterjen & pewangi
  • Kantong plastik
  • Listrik jika per mesin dihitung per penggunaan

Contoh 3: Online Shop

  • wrap dan kardus
  • Ongkir jika seller menanggung
  • Biaya admin marketplace berdasarkan jumlah transaksi

Dari sini terlihat jelas bahwa biaya variabel adalah biaya yang sangat mempengaruhi profit harian bisnis.

Baca juga: Biaya Tambahan KPR yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Ajukan Rumah Impian

Rumus Biaya Variabel

Rumusnya cukup sederhana serta mudah diterapkan:

  1. Rumus Total Biaya Variabel

Total Biaya Variabel = Biaya Variabel per Unit × Jumlah Produksi

  1. Rumus Biaya Variabel per Unit

Biaya Variabel per Unit = Total Biaya Variabel / Jumlah Unit Produksi

  1. Rumus Total Biaya Produksi

Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Total Biaya Variabel

Rumus ini membantu kamu melakukan analisis break-even, menentukan harga pokok produksi, hingga menghitung margin secara realistis.

Cara Menghitung Bunga Majemuk
Sumber gambar: Freepik

Kenapa Penting Memahami Biaya Variabel?

  • Bantu Menentukan Harga Jual
    Kamu bisa menghindari harga terlalu murah atau terlalu mahal.
    1. Mengontrol Pengeluaran
      Mudah mengetahui mana biaya membengkak dan bisa ditekan.
    2. Keputusan Produksi Lebih Strategis
      Misalnya, memutuskan kapan harus produksi lebih banyak atau menghentikan sementara.
  • Hitungan Profit Lebih Akurat
    Dengan memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, kamu bisa melihat gambaran profit  sesungguhnya.

Biaya Variabel & Kesehatan Keuangan Bisnis

Sama seperti mengatur keuangan pribadi, mengelola biaya variabel butuh disiplin. Banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) rugi bukan karena kurang penjualan, tapi karena tidak memahami struktur biaya. Data Kemenkop UKM menunjukkan bahwa lebih dari 60% UMKM kesulitan mengelola biaya operasional, terutama saat berkaitan dengan bahan baku dan biaya fleksibel.

Kalau kamu bisa menata biaya variabel dengan baik, profit akan terasa lebih stabil dari bulan ke bulan.

Bagaimana Skorlife Bisa Membantu?

Kalau kamu menjalankan bisnis atau sedang mengatur keuangan pribadi, cek kondisi riwayat kredit juga sama pentingnya dengan mengelola biaya. Di sini aplikasi Skorlife bisa bantu kamu untuk:

  • Cek Riwayat Kredit dengan Mudah
    Lihat apakah status kredit kamu masih “lancar”, “DPK”, atau sudah memasuki kolektibilitas 3-5.
    1. Cek Peluang Pengajuan Kredit
      Kalau kamu butuh kredit usaha, KPR, atau kredit kendaraan, kamu bisa lihat seberapa besar peluang pengajuanmu disetujui. Jadi kamu bisa lebih percaya diri ketika mengajukan pinjaman.
  • Manajemen Keuangan Lebih Rapi
    Skorlife memberikan rekomendasi pembayaran tunggakan serta budgeting harian atau bulanan. Cocok jika kamu ingin bisnis lebih terkontrol dan cash flow lebih sehat.

Kesimpulan

Memahami biaya variabel bukan cuma penting untuk bisnis besar, tapi juga relevan buat usaha kecil bahkan perencanaan keuangan pribadi. Dengan tahu mana biaya yang berubah mengikuti produksi, kamu bisa menetapkan harga lebih tepat, menjaga cash flow tetap sehat, dan mengambil keputusan usaha dengan lebih percaya diri. Ingat, pengelolaan biaya yang baik adalah pondasi bisnis berkelanjutan, serta langkah kecil untuk memastikan keuanganmu selalu dalam kondisi aman.


FAQ Seputar Biaya Variabel

  1. Apa itu biaya variabel?

Biaya variabel adalah biaya yang naik-turun mengikuti jumlah output. Jadi ketika produksi meningkat, total biaya ini ikut bertambah, dan sebaliknya. Karena sifatnya fleksibel, biaya ini jadi salah satu komponen utama dalam perhitungan harga pokok produksi.

  1. Apa bedanya biaya variabel dan biaya tetap?

Biaya tetap tidak berubah meski volume produksi berubah, contohnya sewa gedung, gaji bulanan tetap, atau biaya langganan aplikasi. Sementara itu, biaya variabel akan berubah seiring naik turunnya jumlah produk atau layanan yang dihasilkan. Perbedaan ini penting untuk memahami struktur biaya bisnis.

  1. Apakah gaji karyawan termasuk biaya variabel?

Tergantung model pembayarannya. Jika karyawan dibayar per jam, per unit, atau sistem borongan, maka masuk kategori biaya variabel karena berubah sesuai output. Tapi bila gajinya berupa upah tetap per bulan, itu masuk biaya tetap.

  1. Kenapa biaya variabel penting dalam bisnis?

Karena biaya variabel memengaruhi banyak keputusan utama, mulai dari penentuan harga, margin keuntungan, hingga perhitungan break-even point. Dengan memahami besaran biaya variabel, bisnis bisa mengatur strategi produksi lebih efisien serta profit lebih stabil.

  1. Apakah biaya variabel bisa ditekan?

Bisa banget. Caranya antara lain dengan mencari supplier bahan baku yang lebih kompetitif, mengurangi waste produksi, memakai bahan secara lebih efisien, atau menyesuaikan volume produksi di saat permintaan turun. Dengan mengoptimalkan biaya variabel, profit bisa meningkat tanpa harus menaikkan harga jual.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments