Memahami Perbedaan Forex dan Crypto serta Perbandingannya

Pelajari perbedaan forex dan crypto, dari cara kerja, risiko, hingga kelebihan masing-masing untuk bantu kamu memilih instrumen yang tepat.

Dua jenis pasar yang paling sering menarik perhatian investor pemula maupun berpengalaman adalah forex dan crypto. Keduanya sama-sama aktif, dinamis, serta bisa memberikan peluang cuan. Tapi di balik itu, karakter keduanya sangat berbeda. Memahami perbedaan forex dan crypto menjadi langkah penting sebelum kamu memutuskan mana yang cocok buat kamu, terutama kalau kamu baru mulai belajar dunia trading.

Baca juga: Cara Kerja Investasi: Panduan Lengkap untuk Pemula

Mengapa Forex dan Crypto Sering Dibandingkan?

Keduanya diperdagangkan secara online, punya grafik harga naik turun, bisa diakses dari mana saja, sserta sama-sama punya potensi keuntungan. Tapi itu baru permukaan. Kalau kita gali lebih dalam, perbedaan forex dan crypto bakal terlihat jelas, mulai dari penggerak harga, regulasi, volatilitas, hingga tujuan pemainnya.

  • Forex sudah ada sejak 1970-an dan merupakan pasar finansial terbesar di dunia.
  • Crypto baru populer sejak 2010-an dengan lahirnya Bitcoin.

Karena karakter pasarnya berbeda banget, strategi yang dipakai pun tidak bisa disamakan.

perbedaan forex dan crypto

Apa Itu Forex dan Crypto? Penjelasan yang Mudah Dipahami

Forex (Foreign Exchange)

Forex adalah pasar global untuk memperdagangkan pasangan mata uang, seperti USD/IDR, EUR/USD, atau GBP/JPY. Nilai mata uang dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi nyata seperti:

  • Inflasi
  • Suku bunga
  • Kebijakan bank sentral
  • Stabilitas politik
  • Rilis data ekonomi (misal: NFP, CPI, GDP)

Pasar forex juga sangat likuid. Data BIS (Bank for International Settlements) pada 2022 mencatat transaksi harian forex mencapai lebih dari USD 7,5 triliun, pasar keuangan terbesar di dunia.

Baca juga: Apa Itu Leverage dan Bagaimana Cara Kerjanya

Crypto (Cryptocurrency)

Crypto adalah aset digital berbasis teknologi blockchain. Beberapa contoh: Bitcoin, Ethereum, Solana, hingga ribuan token lainnya.

Harga crypto sangat dipengaruhi oleh:

  • Adopsi teknologi blockchain
  • Berita regulasi
  • Aktivitas developer
  • Sentimen pasar (fear & greed index)
  • Kabar dari exchange besar
  • Cuitan influencer atau tokoh tertentu

Di sinilah kamu bisa melihat  perbedaan forex dan crypto, karena faktor penggeraknya saja sudah sangat berbeda.

Apa itu trading forex dan cara trading forex
Sumber gambar: Freepik

Perbedaan Forex dan Crypto

1. Regulasi

Forex:

  • Sangat diatur serta diawasi secara ketat.
  • Ada Bappebti di Indonesia, atapun regulator kuat di negara-negara lain seperti FCA (UK), CFTC (US), ASIC (Australia).
  • Perlindungan konsumen lebih jelas.

Crypto:

  • Regulasi masih berkembang.
  • Di Indonesia, diawasi oleh Bappebti dan melalui bursa khusus aset kripto.
  • Risiko regulasi lebih tinggi (misal pembatasan, larangan, atau pajak baru).

Inilah salah satu perbedaan forex dan crypto yang paling besar: forex sudah sangat matang, sementara crypto masih dalam tahap pertumbuhan.

2. Jam Perdagangan

Forex: Buka 24 jam hanya Senin-Jumat, mengikuti sesi Sydney-Tokyo-London-New York.

Crypto: Buka 24/7 tanpa henti. Bahkan saat malam Minggu pun harga bisa bergerak cepat.

3. Volatilitas Harga

Forex: Relatif stabil. Pergerakan harian biasanya 0,5%-2%.

Crypto: Jauh lebih fluktuatif. Bitcoin saja bisa naik 10% atau turun 15% dalam sehari. Aset kecil (altcoins) bisa naik 50% atau turun 80% dalam hitungan jam.

Ini adalah perbedaan forex dan crypto yang membuat sebagian orang terpikat crypto karena potensi cuannya, tapi juga membuatnya jauh lebih berisiko.

4. Likuiditas

Forex: Sangat likuid. Order puluhan juta dolar bisa dieksekusi dengan slippage kecil.

Crypto: Sangat bervariasi. Bitcoin dan Ethereum likuid, tapi altcoins kecil sering punya volume tipis.

5. Faktor Penggerak Harga

Forex: data ekonomi & kebijakan negara.

Crypto: sentimen komunitas, hype, innovasi teknologi, event seperti Bitcoin halving atau upgrade jaringan (misalnya Ethereum Merge).

Karena penggeraknya berbeda, analisisnya pun berbeda: forex lebih fundamental, crypto lebih sentiment-driven.

6. Risiko Tambahan

Crypto punya risiko unik:

  • Peretasan exchange
  • Private key hilang
  • Token scam (rug pull)
  • Smart contract bug
  • Fluktuasi ekstrem

Forex lebih fokus ke risiko market dan leverage, tapi tidak punya risiko teknologi.

7. Tujuan Investor

Forex: Sering digunakan untuk hedging, diversifikasi, serta short-term trading.

Crypto: Banyak digunakan untuk investasi jangka panjang (HODL), adopsi teknologi blockchain, serta spekulasi harga.

perbedaan forex dan crypto

Perbandingan Forex vs Crypto

Tabel berikut merangkum inti dari perbedaan forex dan crypto secara ringkas.

Aspek Forex Crypto
Asset Mata uang fiat (misalnya, USD, EUR, JPY). Aset digital di jaringan blockchain (misalnya, Bitcoin, Ethereum).
Regulasi Sangat ketat Masih terus berkembang
Jam Trading 24/5 24/7
Volatilitas Rendah–Sedang Tinggi–Ekstrem
Risiko Tambahan Ekonomi, leverage Teknologi, regulasi, peretasan
Likuiditas Sangat tinggi Bervariasi
Penggerak Harga Data ekonomi Sentimen & inovasi
Cocok untuk Trader stabil Trader agresif

Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Tidak ada jawaban absolut, tapi kamu bisa mempertimbangkan hal ini:

Forex cocok untuk kamu yang:

  • Suka analisis berbasis data ekonomi
  • Ingin market lebih stabil
  • Tidak nyaman dengan naik-turun ekstrem

Crypto cocok untuk kamu yang:

  • Suka teknologi dan inovasi baru
  • Siap dengan volatilitas tinggi
  • Nyaman dengan risiko lebih agresif

Yang penting: jangan masuk hanya karena FOMO (Fear of Missing Out).

Apa itu trading forex dan cara trading forex

Tips Aman Sebelum Terjun ke Forex atau Crypto

  • Cek legalitas platform (harus terdaftar di Bappebti).
  • Mulai kecil dulu, jangan langsung pakai semua tabungan.
  • Pelajari analisis dasar (candlestick, indikator simple).
  • Pakai dana dingin, bukan untuk kebutuhan bulanan.
  • Diversifikasi investasi, jangan taruh semua di satu aset.

Dan satu tips penting yang sering dilupakan: Cek dulu kondisi finansial pribadi sebelum trading. Pastikan cash flow sehat, cicilan aman, serta tidak ada tunggakan penting.

Baca juga: Compound Interest: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

Gunakan Skorlife untuk Cek Kesehatan Keuanganmu

Sebelum kamu memutuskan mau fokus di forex atau crypto, pastikan kondisi keuanganmu siap menghadapi risiko market. Dengan Skorlife, kamu bisa:

✓ Cek Riwayat Kredit
Pastikan tidak ada tunggakan mengganggu cash flow.

✓ Lihat Peluang Pengajuan Kredit Disetujui
Kalau kamu punya rencana ambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit kendaraan, ini membantu kamu lebih percaya diri.

✓ Dapatkan Insight Manajemen Keuangan
Mulai dari rekomendasi pembayaran tunggakan hingga budgeting harian.

Skorlife membantu kamu punya pondasi finansial sehat sebelum masuk ke dunia investasi atau trading yang dinamis seperti forex maupun crypto.

Kesimpulan

Forex dan crypto sama-sama menarik, tapi punya karakter sangat berbeda. Dengan memahami perbedaan forex dan crypto, kamu bisa memilih strategi paling sesuai dengan kebutuhan sekaligus gaya investasimu. Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Selalu mulai dari kondisi finansial yang sehat serta rencana yang jelas.


FAQ seputar Forex dan Crypto

  1. Apakah forex dan kripto itu sama?

Tidak. Forex memperdagangkan mata uang negara (seperti USD, EUR, JPY), sedangkan kripto memperdagangkan aset digital berbasis blockchain seperti Bitcoin atau Ethereum. Keduanya sama-sama diperdagangkan online, tapi cara kerja, risiko, hingga regulasinya sangat berbeda.

  1. Apakah crypto dan trading itu sama?

Belum tentu. Crypto adalah jenis asetnya, sedangkan trading adalah aktivitas jual beli untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Kamu bisa trading crypto, tapi kamu juga bisa trading forex, saham, atau komoditas. Jadi trading adalah aktivitasnya, crypto hanyalah salah satu instrumennya.

  1. Forex itu seperti apa?

Forex adalah pasar global untuk jual beli mata uang antarnegara. Contohnya menukar USD ke IDR atau EUR ke USD. Pasar ini buka 24 jam selama hari kerja serta sangat dipengaruhi faktor ekonomi seperti inflasi, suku bunga, kebijakan bank sentral, hingga kondisi geopolitik. Forex cocok buat kamu yang suka menganalisis data ekonomi atau mencari pasar lebih stabil dibanding kripto.

  1. Apa saja risiko trading forex?

Risiko utama forex meliputi:

  • Fluktuasi harga akibat data ekonomi atau peristiwa global
  • Leverage tinggi, yang bisa memperbesar untung tapi juga memperbesar rugi
  • Risiko likuiditas pada pasangan mata uang tertentu
  • Risiko psikologis, seperti overtrading atau FOMO

Walau forex lebih stabil daripada kripto, tetap ada potensi kerugian kalau tidak dikelola dengan disiplin.

  1. Apakah trading forex halal?

Sebagian besar ulama menyatakan forex halal jika dilakukan melalui broker resmi, ada transaksi spot (bukan swap atau riba), tidak menggunakan leverage berlebihan, serta tidak ada unsur spekulasi berlebihan. Di Indonesia, trading forex juga legal jika dilakukan melalui broker terdaftar di Bappebti. Namun, untuk kepastian, kamu bisa merujuk fatwa MUI atau konsultasi dengan ahli fikih.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments