Perbedaan Saham dan Obligasi: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investor?

Meski sama-sama memberi keuntungan, ternyata ada perbedaan saham dan obligasi yang harus dipahami oleh para investor sebelum membelinya. Cari tahu informasi selengkapnya di sini.

Saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama, yakni menanamkan modal untuk mendapatkan imbal hasil dari kegiatan investasi melalui perusahaan.

Pengertian saham adalah bentuk kepemilikan individu atas sebuah aset perusahaan publik yang telah terdaftar dan dilakukan di Bursa Efek Indonesia.

Sementara itu, obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah lengkap dengan jatuh tempo pembayarannya.  

Nah, sebelum kamu mengetahui apa perbedaan antara obligasi dan saham lebih lanjut, yuk simak terlebih dahulu persamaan di antara kedua instrumen penanaman modal ini.

Blog SkorLife telah merangkumnya dari laman CNBCIndonesia.com.

Persamaan Saham dan Obligasi

1. Bentuk Dokumen

Bukti kepemilikan saham dan obligasi sama-sama hadir melalui Surat Berharga yang diterbitkan oleh perusahaan, baik itu dari pemerintah (BUMN/Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta.

Adapun dokumen kepemilikan aset ini bisa dalam bentuk cetak maupun digital.

2. Punya Klaim atas Laba

Baik saham maupun obligasi menawarkan keuntungan investasi berupa laba yang menjadi imbal hasil atau yield.

Manfaat investasi itu bisa didapatkan oleh investor saat pembelian saham dan penandatanganan obligasi yang akan diberikan saat jatuh tempo.

3. Memiliki Hak Tebus

Ingin membandingkan apa kelebihan obligasi dibandingkan saham?

Investasi pada instrumen obligasi menawarkan pendapatan tetap yang stabil dari tingkat bunga apabila dibandingkan dengan saham

Meski demikian, pemilik kedua instrumen investasi ini punya hak tebus, yaitu pilihan untuk menukar saham dan obligasi mereka dengan uang.

Nah, sudah tahu kan persamaan saham dan obligasinya? Kini saatnya kamu mencari tahu perbedaannya.

mengenal perbedaan saham dan obligasi
Foto: Bank BJB/Detik.com

Perbedaan Saham dan Obligasi

1. Batas Masa Berlaku

Beda antara saham dan obligasi terletak pada masa berlakunya.

Pemegang saham punya hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan itu berdiri dan masih memiliki surat bukti kepemilikan sahamnya.

Sedangkan masa berlaku kepemilikan obligasi dibatasi sesuai dengan periode jatuh tempo atau masa berlaku yang tertera di dalam surat.

2. Pajak yang Dikenakan

Perbedaan saham dan obligasi berikutnya yakni terkait pajak yang dikenakan kepada pemegangnya.

Pemilik saham akan dikenakan pajak penghasilan atas keuntungan saham maupun dividen yang mereka dapatkan sesuai regulasi pemerintah.

Sedangkan obligasi termasuk pembayaran dalam biaya perusahaan, sehingga dapat dianggap tidak kena pajak.

3. Tingkat Keuntungan

Perbedaan antara saham dan obligasi selanjutnya adalah dalam hal tingkat keuntungan yang dihasilkannya.

Dilansir dari Bions.id, keuntungan investasi saham yang bisa kamu dapatkan adalah capital gain dari selisih harga jual dibandingkan dengan harga beli.

Investor juga bakal menerima pembagian hasil keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen yang telah diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sedangkan keuntungan investasi obligasi adalah hadir dalam bentuk kupon, yang nilainya lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.

Kupon obligasi ini juga bisa diperjualbelikan pemiliknya melalui pasar sekunder.

Pastinya, mereka akan memperoleh keuntungan investasi obligasi berupa capital gain sama halnya seperti saham.

4. Harga Jual-Beli

Di antara saham dan obligasi manakah yang lebih menguntungkan?

Bila dilihat secara umum, investasi pada obligasi dinilai punya potensi keuntungan yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan saham.

Namun, bila melihat dari harga jual-beli, nilai saham akan mengalami perubahan signifikan bila terjadi inflasi, gejolak ekonomi ataupun perubahan kondisi politik.

Kondisi ini berbeda pada obligasi yang menawarkan harga yang lebih stabil, meskipun menghadapi berbagai kondisi keuangan.

Dengan demikian, tingkat risiko kerugian obligasi pun juga tergolong kecil.

5. Bentuk Kepemilikan

Perbedaan paling mendasar antara saham dan obligasi bisa terlihat dari bentuk kepemilikannya.

Ketika investor menjadi pemegang saham di sebuah perusahaan publik, maka dia akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.

Pemegang saham bisa mengklaim kepemilikan pada emiten serta dapat hadir ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sedangkan investasi obligasi adalah bentuk hutang yang dijanjikan oleh entitas penerbit untuk dilunasi dalam periode tertentu.

Dengan demikian, investor yang berinvestasi pada obligasi tidak punya hak kepemilikan atas perusahaan atau penerbit yang mengeluarkan surat hutang.

6. Kebijakan Saat Likuidasi

Perbedaan saham dan obligasi yang terakhir dapat kamu lihat dari kebijakan perusahaan ketika likuidasi.

Sekedar informasi, likuidasi adalah proses pembubaran perusahaan serta penyelesaian urusan perusahaan seperti menjual harta, menagih piutang ke rekan bisnis, melunasi hutang, dan lain sebagainya.

Demikianlah penjelasan mengenai persamaan maupun perbedaan saham dan obligasi.

Kalau menurut kamu, antara saham dan obligasi manakah yang lebih menguntungkan? Sebagai investor, tentunya jangan pernah menaruh dana dalam satu keranjang investasi. 

Semoga ulasan dalam artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya!

Jangan lupa untuk membaca apa itu Obligasi FR (Fixed Rate) dan keuntungannya yang harus diketahui oleh para investor. 

Simak terus update berita finansial, ekonomi, bisnis, panduan investasi hingga gaya hidup terkini hanya di di blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana ingin membeli motor dengan skema cicilan kredit, yuk cek dulu skor kreditnya pada aplikasi SkorLife melalui smartphone.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments