Mengenal Apa Itu Reksadana Terproteksi. Inilah Penjelasannya
Kamu familiar gak dengan instrumen investasi reksadana terproteksi? Kalau belum tahu, yuk mari simak informasinya dalam artikel ini.
Jenis reksadana satu ini menawarkan perlindungan nilai investasi awal melalui mekanisme pengelolaan portofolio investasi.
Mungkin kalau orang awam, biasanya hanya mengenal investasi properti dengan memiliki rumah di dekat perkantoran atau kampus perguruan tinggi.
Atau pilihan investasi yang familiar lainnya adalah emas, baik dalam bentuk batangan, digital, maupun emas perhiasan.
Nah, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen ini, hendaknya kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu reksadana terproteksi.
Cari tahu pula bagaimana karakteristik dan risiko investasi yang menyertainya. Blog SkorLife akan membahasnya lebih lanjut.
Apa Itu Reksadana Terproteksi?
Laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan bahwa reksadana terproteksi adalah jenis reksadana yang memberikan perlindungan terhadap nilai investasi awal pemegang unit penyertaan.
Pemegang reksadana ini akan diberikan proteksi melalui mekanisme pengelolaan portofolio, dengan pembagian hasil investasi dalam bentuk dividen secara periodik.
Pada dasarnya instrumen investasi ini memiliki kesamaan dengan reksadana pendapatan tetap (RDPT).
Keduanya menempatkan sebagian besar portofolio investasi pada instrumen surat utang seperti obligasi.
Hanya saja beda antara jenis yang terproteksi dengan pendapatan tetap ada pada mekanisme pengelolaannya.
Manajer investasi akan membeli surat utang dan kemudian memilih untuk menahannya sampai jatuh tempo (hold to maturity).
Sedangkan RDPT, pengelolaannya secara aktif dengan potensi melakukan jual beli (trading).
Karakteristik Reksadana Terproteksi
1. Masa dan Unit Terbatas
Salah satu karakteristik dari reksadana ini adalah penawarannya bersifat terbatas, baik dari segi nominal maupun periode penawarannya.
Biasanya, masa penawaran dibuka maksimal 120 hari kerja setelah pernyataan efektif.
2. Memiliki Jatuh Tempo
Jenis reksadana ini memiliki rencana tanggal pembubaran atau disebut pula sebagai jatuh tempo.
Kondisi ini berkaitan dengan jatuh tempo surat utang dalam portofolio investasinya.
3. Adanya Perkiraan Return
Karakteristik yang terakhir dari reksadana ini yakni boleh memberikan perkiraan imbal hasil (return).
Imbal hasil atau keuntungan tersebut diperoleh dari bunga/kupon surat utang setelah dikurangi dengan biaya dan pajak.
Risiko Investasi Reksadana Terproteksi
Kendati memberikan perlindungan terhadap nilai investasi awal, instrumen investasi ini tetap punya risiko. Di antaranya:
1. Potensi Gagal Bayar
Reksadana terproteksi memiliki risiko investasi bila perusahaan penerbit surat utang gagal bayar.
Lalu, apa yang terjadi jika reksadana gagal?
Dikutip dari laman Mutualfundssahihai.com, semua investor mendapatkan pengembalian dana investasi berdasarkan nilai aset bersih terakhir yang tersedia, sebelum penutupan.
Nah, untuk menghindari risiko wanprestasi tersebut, maka penilaian risiko kredit oleh perusahaan pemeringkat dan pemahaman terhadap perusahaan penerbit menjadi penting.
2. Perubahan Peringkat Perusahaan
Biasanya perusahaan penerbit surat utang memiliki peringkat layak investasi pada awal penerbitan surat utang.
Namun, peringkat tersebut bisa saja turun menjadi tidak layak investasi seiring waktu berjalan.
Hal ini yang juga patut kamu pahami dan waspada sebagai bagian dari risiko investasi reksadana terproteksi.
3. Pergerakan Aset Lain
Perlu diketahui, nilai imbal balik investasi reksadana terproteksi bisa dipengaruhi dari pergerakan aset lain. Misalnya, pasar uang dan saham.
Pergerakan aset lain yang merugi, ternyata juga berdampak membawa potensi kerugian untuk reksadana ini.
Inilah penjelasan mengenai apa itu reksadana terproteksi, karakteristik hingga risiko investasinya.
Sebelumnya, ada pembahasan mengenai reksadana syariah yang bisa menjadi pilihan bagi kamu yang menginginkan instrumen investasi sesuai prinsip syariat Islam.
Bila ingin mengetahui update terkini dari dunia bisnis, investasi, ekonomi, finansial, hingga gaya hidup, pantau terus blog SkorLife.
Bagi kamu yang berencana ingin mengajukan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) untuk membeli apartemen, cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife yang diunduh melalui smartphone.