Perbandingan Reksadana vs DPLK. Mana yang Lebih Baik untuk Pensiun?

Inilah perbandingan antara reksadana vs DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Kira-kira instrumen mana yang cocok untuk hari tua? Baca yuk ulasannya di sini.

Menyiapkan dana pensiun untuk hari tua menjadi sebuah keharusan dalam perencanaan keuangan, meski banyak yang belum melakukannnya.

Ada banyak produk investasi dana pensiun terbaik yang bisa kamu manfaatkan untuk bekal di hari tua.

Contohnya saja, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sebagai asuransi hari tua dan juga reksadana yang artinya bisa digunakan sebagai investasi untuk masa pensiun.

Meski demikian, sejumlah orang merasa bingung memilih kira-kira instrumen investasi apa yang cocok untuk siapkan dana pensiun.

Nah, dalam artikel kali ini blog SkorLife akan mengulas perbandingan reksadana vs DPLK dengan merangkum dari berbagai sumber. 

Apa Itu Reksadana?

Dikutip dari laman Sikapiuangmu.ojk, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan ke dalam surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Dana investasi tersebut akan dikelola oleh badan hukum profesional bernama Manajer Investasi atau MI, yang mendapatkan izin dari pemerintah.

Ada 4 jenis contoh reksadana di Indonesia, antara lain Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran.

Adapun keuntungan reksadana per bulan ditentukan oleh masih-masing jenis reksa dana tersebut. Misalnya saja, imbal hasil RDPU berkisar antara 4-6%.

Apa Itu DPLK?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan atau DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa.

Dana tersebut dikumpulkan untuk menyelenggarakan program pensiun bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri.

Di Indonesia, dana pensiun diatur dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun.

Ada tiga jenis dana pensiun, yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dan Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK).

Lantas, apa beda DPLK dan JHT? DPLK berbeda dengan Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan Pensiun (JP) yang merupakan program pemerintah.

Mudahnya, DPLK bersifat sukarela. Sementara JHT dan JP bersifat wajib. Selain itu, program JHT tidak dapat dihitung sebagai kompensasi imbalan pascakerja atau uang pesangon.

Nah, untuk mengetahui mana yang lebih baik antara investasi reksadana dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), mari simak bersama-sama penjelasannya yang blog SkorLife rangkum dari laman Finansialku ini.

Perbandingan Reksadana vs DPLK

1. Kecukupan Dana Pensiun

Hal pertama yang membedakan reksa dana dan DPLK adalah terkait kecukupan dana untuk pensiun.

Agar perkiraan biaya hidup untuk pensiun cukup, maka perlu menentukan jumlah iuran dengan tepat yang didasarkan pada target kebutuhan hidup di masa pensiun.

Jika dilihat reksadana lebih baik dari DPLK. Pasalnya, nilai investasi reksadana bisa disesuaikan dengan target dana yang perlu kamu kumpulkan.

Sementara, jumlah iuran DPLK ditentukan berdasarkan persentase dari gaji. Lalu, berapa besaran iuran DPLK per bulannya ditetapkan sebanyak-banyaknya 20% dari total penghasilan per tahun.

2. Tujuan Investasi

Beda reksadana dan DPLK juga terlihat dari tujuan dari investasi tersebut.

Reksa dana sangat cocok untuk investor yang memiliki tujuan investasi jangka pendek. Mulai dari 1 tahun, 3 tahun hingga 5 tahun.

Sementara DPLK itu artinya kamu berinvestasi pada dana pensiun untuk jangka waktu yang panjang.

Dana pensiun kamu dapat tumbuh seiring waktu serta memungkinkan kamu untuk memiliki lebih banyak uang atau dana pensiun pada masa tua.

3. Jaminan Kesehatan dan Kecelakaan

Sejumlah program dana pensiun juga melengkapi layanan dengan manfaat jaminan kesehatan dan kecelakaan.

Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan. 

Kamu akan mendapatkan perlindungan kesehatan dan mengatasi biaya pengobatan serta perawatan medis yang mungkin dibutuhkan.

Sementara pada reksadana tidak memiliki manfaat atas jaminan kesehatan dan kecelakaan.

4. Risiko Investasi

Perbedaan selanjutnya antara reksadana vs DPLK yakni ada pada profil risiko investasinya.

Ketika berinvestasi di pasar keuangan, dalam hal ini reksadana, risiko terbesar bisa terjadi lantaran gagal bayar atau wanprestasi dari Manajer Investasi dan juga kondisi pasar yang berfluktuasi.

Hal ini tentu berbeda dengan berinvestasi pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan atau DPLK.

Lantas apa kelemahan DPLK? Salah satu kekurangan DPLK adalah dana yang telah kamu kumpulkan, tak bisa ditarik seluruhnya. 

Misalnya, dana pensiun milikmu terkumpul Rp1 miliar, maka hanya bisa mendapatkan dana secara tunai sekitar Rp300.000-an.

Reksadana dan DPLK, Mana yang Lebih Baik?

Lantas, manakah yang lebih baik kamu pilih antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan reksadana?

Dari penjelasan di atas, kedua jenis instrumen dana pensiun tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Untuk memilih manakah yang paling tepat untuk dana pensiun, maka kamu perlu memastikan kebutuhan biaya selama masa pensiun nanti dan risiko yang mungkin saja terjadi.

Bila kamu ingin mendapatkan keuntungan dengan nilai yang lebih besar, maka reksadana merupakan pilihan tepat.

Nah, demikianlah ulasan mengenai perbandingan antara reksadana vs DPLK untuk dana pensiun yang penting untuk kamu ketahui.

Sebelumnya, ada pembahasan mengenai perbandingan antara reksadana vs asuransi yang perlu juga diketahui investor. 

Update pengetahuan kamu mengenai investasi, keuangan, perbankan, bisnis, dan gaya hidup, hanya di blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana ingin membeli kavling tanah dengan kredit ke bank, yuk cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife melalui smartphone.

Cuma kartu kredit Mayapada Skorcard yang memberikan banyak keunggulan usai melakukan transaksi di mana saja.

Hanya di blog Skorcard, kamu akan mendapatkan rekomendasi terlengkap mengenai wisata, kuliner, belanja, dan masih banyak lagi. 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments