Kreditur: Pengertian, Jenis, Hak, dan Contoh Legal di Indonesia

Kreditur adalah pihak pemberi pinjaman dengan hak dan kewajiban. Kenali jenis kreditur, contoh legal di Indonesia, serta tips memilih kreditur aman.

Dalam dunia finansial, istilah kreditur adalah hal yang sering kita dengar, apalagi jika berbicara soal pinjaman. Secara sederhana, kreditur adalah pihak, baik individu maupun lembaga, yang memberikan pinjaman atau fasilitas kredit kepada debitur (peminjam). Debitur wajib mengembalikan pinjaman itu sesuai perjanjian, biasanya dengan tambahan bunga atau imbal hasil.

Contoh paling dekat dengan kehidupan sehari-hari?

  • Saat kamu ambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah), bank jadi kreditur, kamu debitur.
  • Pakai kartu kredit, bank penerbit adalah kreditur.
  • Bahkan saat temanmu meminjamkan uang, secara hukum ia juga bisa dianggap kreditur, walau dalam bentuk sederhana.

Jadi, sebenarnya konsep kreditur dekat banget dengan keseharian kita, bukan cuma istilah di dunia hukum atau keuangan.

Baca juga: KTA (Kredit Tanpa Agunan): Pengertian, Manfaat, Syarat dan Cara Pengajuannya!

Dasar Hukum Kreditur di Indonesia

Kedudukan kreditur diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), terutama Pasal 1131-1132. Isinya menjelaskan bahwa semua harta kekayaan seorang debitur, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari,bisa dijadikan jaminan atas utang-utangnya. Artinya, kalau seseorang punya utang, seluruh asetnya bisa “tersentuh” untuk melunasi kewajiban tersebut.

Selain itu, ada juga aturan dalam Undang-Undang Kepailitan dan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang). Aturan ini memberi panduan lebih detail tentang bagaimana kreditur bisa menagih haknya kalau debitur benar-benar tidak bisa membayar, termasuk mekanisme pembagian harta debitur sesuai urutan prioritas (preferen, separatis, konkuren).

Dengan kata lain, kreditur adalah pihak yang memiliki dasar hukum jelas dan kuat untuk menagih, melindungi haknya, serta memastikan hubungan keuangan berjalan adil dan transparan. Jadi, baik kreditur maupun debitur sebenarnya sama-sama dilindungi oleh hukum agar tidak ada pihak dirugikan secara sepihak.

Apa Itu Kreditur
Sumber gambar: Freepik

Jenis-Jenis Kreditur

Biar makin jelas, yuk kita bahas jenis-jenis kreditur yang berlaku di Indonesia. Pembagian ini penting banget karena akan menentukan posisi dan prioritas pembayaran kalau suatu saat debitur kesulitan bayar atau bahkan bangkrut.

1. Kreditur Preferen

Ini adalah kreditur yang punya hak istimewa untuk didahulukan. Jadi, kalau ada harta debitur yang harus dibagi, mereka ada di urutan teratas.

Contoh paling umum: negara sebagai kreditur pajak (utang pajak harus didahulukan), atau karyawan yang gajinya tertunggak ketika perusahaan kolaps.

2. Kreditur Separatis

Kreditur ini punya “pegangan” berupa jaminan atau agunan. Biasanya bank atau lembaga pembiayaan.

Misalnya, saat kamu ambil KPR, bank akan menyimpan sertifikat rumah sebagai jaminan. Kalau gagal bayar, bank bisa mengeksekusi rumah tersebut melalui lelang untuk melunasi pinjaman.

3. Kreditur Konkuren

Jenis kreditur satu ini posisinya biasa saja, karena tidak punya hak istimewa maupun jaminan khusus.

Contoh: perusahaan listrik, air, atau telekomunikasi yang menagih pembayaran bulanan. Kalau debitur bangkrut, mereka harus rela menunggu giliran setelah kreditur preferen dan separatis menerima haknya.

👉 Jadi bisa dibilang, urutan jenis kreditur ini bukan sekadar teori hukum, tapi nyata pengaruhnya dalam menentukan siapa yang lebih dulu mendapat pelunasan. Karena itu, memahami perbedaan ini bisa bikin kamu lebih aware saat berhubungan dengan kreditur atau saat mempertimbangkan mengambil kredit baru.

Apa itu Kredit Tanpa Agunan atau KTA

Hak dan Kewajiban Kreditur

Dalam praktik sehari-hari, kreditur adalah pihak yang bukan hanya punya hak untuk menagih, tapi juga punya kewajiban yang harus dipenuhi agar hubungan kredit tetap sehat.

Hak Kreditur

  • Menagih pokok dan bunga sesuai perjanjian yang sudah disepakati.
  • Mengajukan gugatan hukum atau langkah penagihan resmi kalau debitur wanprestasi alias gagal bayar.
  • Mengeksekusi jaminan, khususnya bagi kreditur separatis yang memegang agunan.

Kewajiban Kreditur

  • Memberikan informasi transparan tentang bunga, tenor, biaya tambahan, atau risiko pinjaman.
  • Tidak melakukan penagihan yang melanggar hukum, misalnya intimidasi atau penyalahgunaan data pribadi.
  • Menjaga kerahasiaan data debitur, termasuk informasi finansial yang bersifat sensitif.

👉 Jadi, bukan cuma debitur yang punya kewajiban, kreditur pun terikat aturan. Hak dan kewajiban ini dibuat untuk melindungi kedua belah pihak, supaya hubungan kredit berjalan adil, aman, serta tak ada pihak yang merasa dirugikan.

Baca juga: Apa Itu Rekening Dormant dan Dampaknya pada Keuangan

Contoh Kreditur Legal di Indonesia

Di Indonesia, ada banyak contoh kreditur yang beroperasi secara sah dan diawasi oleh regulator. Ini penting banget, karena memastikan hak dan kewajiban baik kreditur maupun debitur terlindungi secara hukum.

  • Bank Konvensional & Syariah → misalnya BCA, BRI, Mandiri, atau BSI. Bank-bank ini jadi salah satu kreditur terbesar, mulai dari produk KPR, KTA (kredit tanpa agunan), hingga kartu kredit.
  • Perusahaan Multifinance → seperti Adira Finance, FIF Group, atau WOM Finance yang sering jadi pilihan untuk pembiayaan kendaraan dan barang konsumtif.
  • Fintech P2P Lending Berizin OJK → contohnya Danamas, Modalku, Amartha. Fintech ini biasanya jadi solusi bagi UMKM atau individu yang butuh pendanaan cepat tanpa harus lewat prosedur bank yang panjang.
  • Koperasi Simpan Pinjam Legal → koperasi berbadan hukum resmi serta terdaftar di Kementerian Koperasi. Cocok buat pembiayaan berbasis komunitas dengan sistem lebih sederhana.

Menurut data OJK tahun 2024, tercatat ada lebih dari 300 fintech lending berizin resmi dengan total penyaluran pinjaman menembus Rp200 triliun. Angka ini nunjukkin kalau pilihan kreditur legal makin banyak, tapi tetap perlu hati-hati dalam memilih. Kenapa? Karena di luar sana masih ada kreditur ilegal yang bisa bikin masalah besar, mulai dari bunga mencekik, penagihan kasar, sampai penyalahgunaan data pribadi.

👉 Jadi, penting banget buat selalu cek legalitas kreditur. Caranya gampang: kamu bisa buka website resmi OJK untuk lihat daftar perusahaan yang sudah berizin. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan aman saat mengajukan pinjaman.

Dampak Negatif Pinjaman online
Sumber gambar: Freepik

Tips Mengelola Hubungan dengan Kreditur

Biar aman dan nyaman, ini beberapa tips praktis:

  1. Bayar Tepat Waktu
    Telat bayar bikin bunga menumpuk, bahkan bisa masuk blacklist SLIK OJK.
  2. Baca Kontrak Kredit dengan Teliti
    Jangan buru-buru tanda tangan sebelum paham bunga, denda, dan tenor.
  3. Batasi Jumlah Kredit
    Terlalu banyak kredit bikin cash flow tersendat.
  4. Cek Rekam Jejak Kreditur
    Pastikan kreditur terdaftar di OJK atau Kementerian terkait.

Baca juga: Apa Itu Rekening Bersama dan Cara Kerja Rekber

Kelola Kredit Lebih Mudah dengan Skorlife

Kalau punya banyak pinjaman, wajar banget kalau kamu bingung atur jatuh tempo atau takut telat bayar. Di sinilah Skorlife bisa bantu:

  • SkorPintar: kelola semua kartu kredit dalam satu portal, gampang banget cek jatuh tempo.
  • Cek Riwayat Kredit: biar tahu catatan kreditmu tercatat dengan baik.
  • Peluang Pengajuan Kredit: bantu ukur seberapa besar kemungkinan pengajuan kreditmu disetujui.
  • Manajemen Keuangan: rekomendasi cerdas untuk bayar tunggakan lebih efektif dan bikin budget bulanan lebih sehat.

Dengan bantuan Skorlife, kamu bisa lebih percaya diri berhubungan dengan kreditur, baik untuk pinjaman kecil maupun besar seperti KPR.

Singkatnya, kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman atau fasilitas kredit dengan hak untuk menerima kembali pembayaran sesuai perjanjian. Di Indonesia, ada tiga jenis kreditur utama: preferen, separatis, dan konkuren, dengan contoh legal dari bank, multifinance, fintech OJK, hingga koperasi.

Paham konsep ini bikin kamu lebih bijak mengelola pinjaman, memilih kreditur yang aman, dan menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Kalau masih bingung atur cicilan atau ingin meningkatkan peluang kredit disetujui, manfaatkan fitur Skorlife untuk bantu kamu mengelola finansial dengan lebih cerdas.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments