KPR FLPP: Syarat, Manfaat, dan Cara Pengajuan KPR Bersubsidi

Panduan lengkap KPR FLPP: syarat, manfaat, dan cara pengajuan KPR bersubsidi untuk rumah pertama. Cek tips persetujuan dan info terbaru di sini.

Buat banyak orang, punya rumah pertama itu bukan sekadar mimpi, tapi kebutuhan penting untuk hidup lebih tenang. Salah satu jalur paling ramah di kantong adalah KPR FLPP, program pembiayaan rumah bersubsidi yang sudah membantu jutaan keluarga Indonesia. Kalau kamu penasaran apa itu KPR FLPP, siapa saja yang bisa mengajukan, serta bagaimana proses pengajuannya, simak ulasan berikut sampai selesai.

Baca juga: SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka): Fungsi & Cara Mendapatkannya

Apa Itu KPR FLPP?

KPR FLPP adalah Kredit Pemilikan Rumah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema ini dirancang supaya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa punya rumah dengan cicilan lebih terjangkau.

Beberapa keuntungan utama KPR FLPP:

  • Bunga tetap 5% sepanjang teno tak naik, meskipun suku bunga pasar lagi tinggi.
  • Tenor panjang, hingga 20 tahun.
  • Uang muka ringan, mulai dari 1%.
  • Sudah termasuk subsidi PPN dan subsidi bantuan uang muka (tergantung kebijakan pemerintah dan bank penyalur).

Menurut Pemerintah & PPDPP, sejak awal diluncurkan FLPP sudah menyalurkan lebih dari 1,4 juta unit rumah (data 2023). Ini menunjukkan program ini benar-benar dimanfaatkan masyarakat yang butuh rumah dengan harga terjangkau.

KPR FLPP
Sumber gambar: Freepik

Siapa Saja yang Bisa Mengajukan KPR FLPP? (Syarat Terbaru)

Kalau kamu ingin mengajukan kpr flpp, pastikan kamu memenuhi syarat berikut:

  • WNI dan Berdomisili di Indonesia
    Program ini memang khusus untuk masyarakat yang tinggal di Indonesia.
  • Belum Pernah Memiliki Rumah
    FLPP diperuntukkan rumah pertama, jadi kalau kamu sudah punya rumah, kamu tidak bisa mengajukan.
  • Belum Pernah Menerima Subsidi Perumahan
    Termasuk subsidi KPR apapun, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.
  • Penghasilan Maksimal
    Sesuai ketentuan terbaru:

    • Rumah Tapak: maksimal Rp6 juta/bulan.
    • Rumah Susun: maksimal Rp8 juta/bulan
      (Tiap tahun angka ini dapat berubah mengikuti regulasi Kementerian PUPR.)
  • Punya Rekam Jejak Kredit Sehat
    Meskipun ini KPR bersubsidi, bank tetap menilai kelayakan kreditmu. Biasanya dicek via SLIK OJK untuk melihat:

Kalau kamu mau tahu kondisi riwayat kreditmu sebelum apply, kamu bisa cek dulu via aplikasi Skorlife:

  • Cek Riwayat Kredit untuk lihat histori pembayaranmu.
  • Peluang Pengajuan Kredit, supaya kamu tahu kemungkinan KPR-mu disetujui.
  • Rekomendasi Manajemen Keuangan kalau kamu punya tunggakan yang perlu dibereskan sebelum mengajukan.

Langkah kecil ini bisa meningkatkan peluang disetujui secara signifikan.

Kisaran Harga Rumah KPR FLPP

Harga rumah bersubsidi biasanya ditetapkan pemerintah per wilayah. Untuk gambaran:

  • Jawa (di luar Jabodetabek): sekitar Rp162-Rp184 juta.
  • Jabodetabek: hingga sekitar Rp220 juta.
  • Sumatera: sekitar Rp140-Rp190 juta.

Harga ini mengacu pada regulasi terbaru Kementerian PUPR dan bisa berbeda tergantung lokasi proyek serta bank penyalur.

Baca juga: Apa Itu Appraisal: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Dunia Properti & Bisnis

Cara Pengajuan KPR FLPP

Agar lebih mudah dipahami, berikut alur pengajuan kpr flpp versi paling praktis:

1. Cek Kelengkapan Data Pribadi

Siapkan dokumen dasar:

  • KTP & KK
  • NPWP
  • Slip gaji / surat keterangan penghasilan
  • Rekening koran 3 bulan terakhir

Kalau kamu masih punya tunggakan, sebaiknya dibereskan dulu. Skorlife bisa bantu membuat strategi pembayaran tunggakan secara efektif agar arus kasmu lebih rapi sebelum pengajuan.

2. Pilih Perumahan Bersubsidi yang Sesuai

Kamu bisa cek:

  • Website developer,
  • marketplace properti,
  • atau aplikasi Sikasep dari Kementerian PUPR.

Cari lokasi sesuai dengan kebutuhan mobilitasmu, bukan hanya harga murah.

3. Ajukan ke Bank Penyalur

Bank yang biasanya menyediakan KPR FLPP antara lain:

  • BTN,
  • BRI,
  • Mandiri,
  • BNI,
  • Bank Syariah Indonesia,

dan beberapa bank daerah.

Pilih bank dengan lokasi terdekat dan proses paling nyaman buat kamu.

Baca juga: Simulasi Kredit: Cara Hitung Biaya Cicil dengan Kartu Kredit

4. Proses Verifikasi dan BI Checking

Bank akan mengecek:

  • penghasilan,
  • stabilitas keuangan,
  • riwayat kredit (SLIK OJK),
  • hasil survei lapangan.

Ini tahap paling krusial, kamu bisa cek dulu peluang persetujuan kreditmu lewat Skorlife untuk tahu posisi sebelum apply.

5. Akad Kredit

Setelah disetujui, kamu akan melaksanakan akad kredit sebelum mulai menempati rumah. Bunga tetap 5% akan otomatis berlaku sejak awal.

Beda KPR Subsidi dan Nonsubsidi
Sumber gambar: Freepik

Kelebihan dan Kekurangan KPR FLPP

Supaya kamu bisa ambil keputusan dengan tenang, berikut ringkasannya.

Kelebihan:

  • Cicilan stabil hingga lunas.
  • Uang muka ringan.
  • Ada subsidi tambahan seperti PPN.
  • Harga rumah lebih terjangkau dibanding non-subsidi.

Kekurangan:

  • Lokasi rumah biasanya di pinggir kota.
  • Ada batasan penghasilan.
  • Spesifikasi rumah standar, perlu renovasi tambahan sesuai kebutuhan.
  • Hanya untuk rumah pertama.

Kalau kamu merasa KPR konvensional masih terlalu berat, kpr flpp adalah opsi yang layak dipertimbangkan.

Baca juga: Mau Ambil Over Kredit Rumah? Pahami Dulu Proses dan Risikonya!

Tips Agar Pengajuan KPR FLPP Lebih Mudah Disetujui

Prosesnya memang cukup panjang, tapi bisa kamu permudah dengan beberapa langkah praktis berikut:

1. Pastikan Rasio Utang Rendah

Idealnya, total cicilanmu (termasuk rencana cicilan KPR) tidak melebihi 35% dari penghasilan bulanan. Rasio utang yang sehat membuat bank melihat kamu sebagai peminjam stabil serta mampu bayar dalam jangka panjang.

2. Rapikan Riwayat Kredit

Satu kali telat bayar saja bisa mempengaruhi penilaian bank, apalagi untuk pengajuan KPR bersubsidi yang proses verifikasinya cukup ketat. Kalau kamu masih ragu keadaan kreditmu aman atau tidak, cek riwayat kreditmu lewat Skorlife agar kamu tahu apa yang perlu diperbaiki sebelum mengajukan.

3. Siapkan Dana Darurat

Walaupun uang muka KPR FLPP relatif ringan, tetap ada biaya sampingan yang sering terlewat: BPHTB, biaya administrasi bank, hingga renovasi kecil setelah serah terima rumah. Dengan dana darurat memadai, proses pindahan jadi lebih tenang tanpa mengganggu cash flow bulananmu.

4. Pilih Perumahan Developer Terpercaya

Developer berpengalaman biasanya sudah punya kerja sama kuat dengan bank penyalur KPR FLPP. Dampaknya, proses survei dan verifikasi bisa lebih cepat dan minim hambatan. Selain itu, kualitas bangunan serta legalitasnya juga lebih terjamin.

KPR FLPP

Kesimpulan

Jika kamu ingin punya rumah pertama tanpa membebani cash flow terlalu berat, KPR FLPP adalah solusi paling realistis. Dengan bunga tetap 5%, tenor panjang, serta uang muka ringan, program ini membantu kamu mewujudkan rumah impian lebih cepat.

Sebelum mengajukan kpr flpp, pastikan kondisi finansialmu sehat dan riwayat kreditmu bersih. Kamu bisa pakai aplikasi Skorlife untuk:

  • cek riwayat kreditmu,
  • mengetahui peluang pengajuan kredit disetujui,
  • serta dapat rekomendasi manajemen keuangan sebelum mengajukan KPR.

Punya rumah itu tujuan jangka panjang, dan kamu layak mendapat proses lebih pasti serta lebih tenang. Yuk mulai persiapkan dari sekarang.


FAQ Seputar KPR FLPP

  1. Apa yang dimaksud dengan KPR FLPP?

KPR FLPP adalah Kredit Pemilikan Rumah bersubsidi dari pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Program ini membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan rumah pertama dengan bunga tetap 5%, tenor panjang, dan uang muka lebih ringan.

  1. Apa perbedaan FLPP dan Tapera?

FLPP adalah subsidi pembiayaan rumah, sedangkan Tapera adalah program tabungan jangka panjang bagi pekerja yang sebagian dananya digunakan untuk pembiayaan perumahan. FLPP langsung membantu menurunkan biaya KPR, sementara Tapera bekerja seperti tabungan wajib yang bisa digunakan untuk akses pembiayaan di masa depan.

  1. Siapa saja yang bisa mengajukan KPR FLPP?

Program ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang belum punya rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan, dan memiliki penghasilan sesuai batas yang sudah ditetapkan Kementerian PUPR.

  1. Apakah KPR FLPP bisa ditolak bank?

Bisa. Meski bersubsidi, bank tetap menilai kelayakan finansial peminjam. Riwayat kredit buruk, penghasilan tidak stabil, atau rasio utang terlalu tinggi bisa membuat pengajuan ditolak. Untuk memastikan kondisi kreditmu siap, kamu bisa cek lewat Skorlife.

  1. Apakah rumah KPR FLPP boleh dijual?

Boleh, tapi ada aturan. Rumah FLPP tidak boleh dijual atau dipindahtangankan sebelum 5 tahun sejak akad. Setelah lewat 5 tahun, proses jual beli tetap harus mengikuti ketentuan legal dan bank terkait.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments