Ijarah: Pengertian, Contoh, dan Penerapan dalam Ekonomi Syariah
Ijarah adalah akad sewa menyewa dalam Islam. Simak pengertian, jenis-jenis, contoh, dan penerapan ijarah dalam ekonomi syariah modern.
Jika berbicara soal ekonomi syariah, salah satu akad paling sering digunakan adalah ijarah. Secara sederhana, ijarah adalah akad sewa menyewa atau jasa yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah. Dalam praktiknya, satu pihak menyewakan manfaat barang atau jasanya kepada pihak lain, dan pihak penyewa membayar imbalan (ujrah) sesuai kesepakatan.
Bedanya dengan sewa biasa? Ijarah tak hanya bicara soal harga dan waktu, tapi juga keadilan serta kehalalan. Jadi, tidak boleh ada riba, ketidakjelasan (gharar), atau praktik merugikan salah satu pihak. Itu sebabnya akad ijarah banyak dipakai dalam pembiayaan syariah modern, dari sewa rumah, kendaraan, sampai produk perbankan syariah seperti ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT).
Dengan kata lain, ijarah adalah solusi finansial syariah yang bisa menjawab kebutuhan zaman tanpa meninggalkan nilai agama.
Baca juga: Pengertian SBSB (Surat Berharga Syariah Negara) beserta cara belinya
Dasar Hukum Ijarah dalam Islam
Ijarah punya dasar hukum kuat dalam Al-Qur’an dan Hadis, jadi bukan sekadar praktik turun-temurun.
- Al-Qur’an: QS. At-Talaq ayat 6 menyinggung kewajiban membayar upah kepada yang menyusui anak, yang menjadi dasar bolehnya akad sewa jasa.
- Hadis: Rasulullah SAW pernah menyewa jasa seseorang untuk menunjukkan jalan dalam perjalanan hijrah. Ini jadi bukti bahwa menyewa jasa itu sah.
- Ijma Ulama: Mayoritas ulama sepakat ijarah adalah akad sah selama memenuhi syarat dan rukun.
Syarat sah ijarah antara lain:
- Ada pihak penyewa (musta’jir) dan yang menyewakan (mu’jir).
- Ada objek atau manfaat yang jelas.
- Ada ujrah (harga sewa) yang disepakati.
- Ada jangka waktu tertentu.
Jenis-Jenis Ijarah
Dalam praktiknya, ijarah punya beberapa bentuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk individu maupun bisnis:
1. Ijarah ‘Ain
Ini adalah sewa manfaat dari barang berwujud. Contohnya, menyewa rumah, apartemen, mobil, atau peralatan kerja. Selama masa sewa, kepemilikan barang tetap ada pada pemilik, sementara penyewa hanya berhak memanfaatkan barang tersebut.
2. Ijarah Amal
Berfokus pada jasa tenaga atau keahlian. Misalnya, menyewa jasa konsultan keuangan untuk atur cash flow, dokter untuk layanan kesehatan, atau sopir pribadi. Intinya, manfaat yang diberikan berupa kemampuan atau keterampilan seseorang, bukan barang fisik.
3. Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT)
Merupakan bentuk Ijarah paling populer dalam keuangan modern. IMBT adalah sewa yang diakhiri dengan kepemilikan. Contoh nyata adalah pembiayaan rumah atau kendaraan dengan skema IMBT di bank syariah. Selama periode tertentu, penyewa membayar biaya sewa, lalu di akhir masa kontrak, kepemilikan berpindah ke penyewa.
Model ini banyak diminati karena bisa jadi jalan tengah antara sewa dan kepemilikan. Kamu tak perlu langsung keluar dana besar di awal, tapi tetap punya kesempatan memiliki aset di masa depan.
Dengan variasi ini, kita bisa lihat bahwa ijarah adalah konsep fleksibel: bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti tempat tinggal hingga transportasi, sekaligus untuk bisnis jangka panjang seperti investasi aset produktif.
Baca juga: Mengenal KPR Syariah: Pengertian, Jenis Akad, Keunggulan, dan Tips Pengajuan
Contoh Ijarah dalam Kehidupan Sehari-hari
Supaya makin kebayang, berikut contoh nyata akad ijarah yang sering ditemui:
- Sewa Properti: Menyewa rumah atau apartemen dengan kontrak syariah, tanpa tambahan bunga tersembunyi.
- Sewa Kendaraan: Mobil atau motor untuk harian, mingguan, atau tahunan dengan akad jelas.
- Sewa Jasa Profesional: Seperti menyewa pengacara, arsitek, atau guru privat.
- Produk Perbankan Syariah: Pembiayaan alat produksi, mesin, atau rumah dengan skema ijarah.
Jadi, kalau kamu pernah menyewa sesuatu dengan akad jelas dan tanpa riba, sebenarnya kamu sudah melakukan praktik ijarah dalam keseharian.
Manfaat Ijarah dalam Ekonomi Syariah
Kenapa ijarah makin populer, bukan hanya di Indonesia, tapi juga global? Karena sistem ini punya banyak kelebihan:
- Transparan dan Adil: Hak dan kewajiban jelas dari awal.
- Fleksibel: Bisa dipakai untuk keperluan konsumtif maupun produktif.
- Halal: Menghindari riba, gharar, serta praktik batil lainnya.
- Solusi untuk Akses Kepemilikan: Lewat IMBT, kamu bisa punya aset tanpa harus beli langsung di muka.
Menurut OJK, aset industri keuangan syariah Indonesia tumbuh sekitar 14% pada 2024, dengan total aset menembus Rp 757 triliun. Salah satu pendorongnya adalah produk berbasis ijarah, termasuk pembiayaan perumahan hingga kendaraan. Data ini membuktikan bahwa ijarah adalah salah satu motor penting dalam pertumbuhan keuangan syariah.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Seputar Investasi Berbasis Syariah
Perbedaan Ijarah dan Leasing Konvensional
Banyak yang menganggap ijarah sama dengan leasing. Padahal ada perbedaan besar:
Aspek | Ijarah (Syariah) | Leasing (Konvensional) |
Dasar Transaksi | Sewa manfaat barang/jasa, halal | Pinjaman berbunga, ada riba |
Risiko Kepemilikan | Tetap di pihak pemberi sewa | Bisa beralih ke penyewa |
Akhir Masa Kontrak | Bisa berakhir dengan kepemilikan (IMBT) | Tidak selalu ada kepemilikan |
Prinsip Syariah | Bebas riba, gharar, dan maysir | Tidak mengacu pada syariah |
Jadi, jelas bahwa akad ijarah adalah alternatif lebih aman bagi yang ingin patuh syariah dan tetap produktif secara finansial.
Tips Bijak Menggunakan Skema Ijarah
Kalau kamu tertarik mencoba produk berbasis ijarah, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan:
- Baca Kontrak dengan Teliti
Jangan buru-buru tanda tangan. Pastikan semua klausul jelas, mulai dari ujrah, tenor, hingga kondisi barang/jasa. - Hitung Kesehatan Cash Flow
Sesuaikan cicilan atau biaya sewa dengan pemasukan bulanan. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. - Cek Riwayat Kredit
Banyak lembaga keuangan syariah tetap melihat rekam jejak kreditmu sebelum menyetujui akad. - Gunakan Alat Bantu Keuangan
Dengan Skorlife, kamu bisa cek skor kredit, lihat peluang pengajuan kredit disetujui, hingga kelola kartu kredit dengan fitur SkorPintar. Ini penting banget biar keuanganmu tetap sehat meski pakai skema ijarah.
👉 Misalnya, kalau kamu lagi pakai ijarah untuk sewa rumah dengan opsi kepemilikan di akhir, fitur manajemen keuangan Skorlife bisa bantu atur pembayaran tepat waktu, jadi nggak ada risiko tunggakan.
Baca juga: Investasi Saham Syariah: Pengertian, Kriteria, Keuntungan, dan Tips Praktis
Kesimpulan
Singkatnya, ijarah adalah akad sewa menyewa atau jasa dalam ekonomi syariah yang menekankan keadilan, transparansi, serta kehalalan. Penerapannya luas, mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti sewa rumah hingga produk perbankan modern seperti ijarah muntahiyah bittamlik.
Jika kamu menginginkan finansial lebih sehat serta sesuai syariah, memahami ijarah bisa jadi langkah penting. Dan supaya lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial, gunakan Skorlife untuk cek riwayat kredit, mengatur pembayaran, hingga menjaga cash flow tetap aman.
Dengan kombinasi akad ijarah serta pengelolaan keuangan cerdas, kamu bisa melangkah lebih tenang menuju tujuan finansial jangka panjang.
FAQ seputar Akad Ijarah
- Apa yang dimaksud ijarah?
Ijarah adalah akad sewa menyewa atau jasa dalam ekonomi syariah, di mana satu pihak menyewakan manfaat barang atau jasanya kepada pihak lain dengan imbalan tertentu. Konsep ini halal, transparan, serta bebas dari riba, sehingga sering digunakan dalam pembiayaan syariah modern.
- Apakah ijarah sama dengan upah?
Mirip, tapi ada perbedaan. Upah biasanya merujuk pada pembayaran atas jasa tenaga kerja secara langsung. Sementara itu, ijarah mencakup sewa manfaat dari barang maupun jasa. Jadi, setiap upah bisa masuk kategori ijarah, tapi ijarah tidak selalu sebatas upah.
- Ijarah dibagi menjadi berapa?
Secara umum, ijarah dibagi menjadi tiga jenis:
- Ijarah ‘Ain: sewa barang berwujud, misalnya rumah atau kendaraan.
- Ijarah Amal: sewa jasa tenaga atau keahlian, seperti konsultan atau sopir.
- Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT): sewa yang diakhiri dengan kepemilikan, populer dalam pembiayaan syariah modern.
- Bagaimana konsep ijarah dalam Islam?
Dalam Islam, akad ijarah menekankan prinsip keadilan, kejelasan, dan kehalalan. Objek sewa harus jelas, harga sewa disepakati di awal, serta tidak boleh ada unsur riba atau gharar (ketidakpastian). Jadi, ijarah adalah bentuk transaksi yang melindungi kedua belah pihak.
- Apa saja syarat ijarah?
Ada beberapa syarat sah ijarah dalam Islam, antara lain:
- Adanya pihak penyewa (musta’jir) dan pihak yang menyewakan (mu’jir).
- Objek sewa harus jelas manfaatnya.
- Ada ujrah (biaya sewa) yang disepakati.
- Harus ada jangka waktu sewa jelas.
- Akad dilakukan dengan kerelaan kedua belah pihak.