Budgeting: Kenali 5 Jenis Budgeting Anti Boros
Di Personal Finance sebelumnya, kita telah membahas mengenai berbagai manfaat yang bisa kita rasakan apabila membuat budgeting.
Kali ini, kita akan membahas jenis-jenis budgeting yang bisa membantu kalian dalam mengelola keuangan dengan bijak.
Jenis-Jenis Budgeting
Di bawah ini adalah beberapa jenis budgeting yang bisa kalian terapkan dalam membuat budgeting keuangan sehari-hari. Simak selengkapnya berikut ini.
1. Line-Item Budgeting
Line-item budgeting adalah jenis budgeting yang melibatkan pengeluaran untuk setiap item secara terperinci.
Dalam jenis ini, setiap kategori pengeluaran seperti makanan, transportasi, tagihan, dialokasikan secara spesifik.
Sehingga, nantinya bisa memberikan gambaran yang jelas seberapa banyak uang yang dialokasikan setiap kategorinya.
Jenis budgeting ini membantu melacak dengan lebih detail bagaimana uang digunakan. Namun, budgeting dengan jenis ini memerlukan disiplin yang tinggi dalam mencatat dan memantau pengeluaran dengan teratur.
2. 50/30/20 Budgeting
Budgeting dengan jenis 50/30/20 adalah jenis budgeting yang membagi pendapatan bulanan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
50% dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan seperti makanan, transportasi, tagihan dan lain-lain.
Sebanyak 30% dari pendapatan dialokasikan untuk keinginan, seperti misalnya makan di luar, pergi liburan, atau belanja barang-barang yang tidak esensial.
Terakhir, 20% dari pendapatan dialokasikan untuk tabungan atau investasi, termasuk dana darurat, dana pensiun, tabungan untuk pendidikan, dan investasi jangka panjang lainnya.
3. Spending Target Budgeting
Spending target budgeting adalah jenis budgeting yang menetapkan target pengeluaran bulanan untuk setiap kategori tertentu.
Dengan kata lain, seseorang menetapkan jumlah uang untuk pengeluaran untuk setiap kategori, seperti makan, transportasi, tagihan, dan lain-lain.
Jenis budgeting ini tujuannya untuk mencapai atau bahkan berada di bawah target pengeluaran yang telah ditentukan untuk setiap kategori.
Misalnya, kamu menargetkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 500.000, transportasi sebesar Rp 300.000 dan tagihan sebesar Rp 1.000.000.
4. Envelope Budgeting
Jenis budgeting ini adalah metode tradisional yang menggunakan amplop fisik untuk mengatur dan mengelola uang.
Seseorang mengalokasikan sejumlah uang ke dalam masing-masing amplop yang telah ditentukan untuk berbagai kategori pengeluaran, seperti makanan, transportasi, tagihan, atau liburan.
Setelah uang dialokasikan ke dalam amplop, maka kamu hanya boleh menggunakan uang di amplop tersebut untuk pengeluaran yang sesuai dengan kategori yang ditentukan.
Ketika uang di amplop tersebut habis, maka kamu tidak boleh mengeluarkan uang lebih banyak untuk kategori pengeluaran tersebut sampai amplop tersebut diisi kembali untuk bulan berikutnya.
5. Zero-Sum Budgeting
Jenis budgeting ini mengalokasikan setiap uang yang diterima dari pendapatan ke dalam kategori pengeluaran, tabungan, atau pembayaran utang.
Dalam jenis ini, jumlah total pengeluaran, tabungan, dan pembayaran utang harus sama dengan jumlah total pendapatan, sehingga tidak ada uang yang tidak dialokasikan.
Tujuan dari jenis budgeting ini adalah untuk memastikan bahwa setiap uang dari pendapatan digunakan secara bijaksana dan efisien, sehingga tidak ada uang yang terbuang percuma.
Itulah jenis-jenis budgeting yang bisa kamu terapkan dalam mengelola keuangan. Membuat rencana budgeting adalah langkah awal dalam mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Oleh karena itu, buatlah budgeting agar keuangan dapat dikelola dengan bijak.