Gaji Arsitek di Indonesia. Pendidikan, Pengalaman, dan Portofolio Ikut Berpengaruh
Yuk, simak pembahasan mengenai gaji arsitek di Indonesia. Tentunya bisa memberikan gambaran mengenai prospek profesi ini.
Pernah nggak sih kamu berpikir menjadi seorang arsitek karena suka gambar bangunan atau suka menyaksikan desain rumah estetik di Pinterest?
Banyak orang bilang profesi ini keren, bergengsi, dan pastinya gaji arsitek juga besar. Akan tetapi, benarkah gaji arsitek selalu setinggi ekspektasi?
Lewat artikel ini, akan mengupas tuntas soal pendapatan seorang arsitek di Indonesia, bukan cuma soal besaran angkanya,
Namun, juga faktor-faktor yang memengaruhi, potensi ke depannya, dan sedikit gambaran soal dunia arsitektur yang jarang dibahas.
Blog Skorlife telah mengumpulkan informasi lengkap dari berbagai sumber tepercaya termasuk laman berita daring ternama. Simak ulasannya.
Apa Sebenarnya yang Dilakukan Seorang Arsitek?
Sebelum membahas besaran angka, penting buat tahu lebih dulu bahwa pekerjaan arsitek itu lebih dari sekadar bikin gambar rumah.
Seorang arsitek merancang, menghitung struktur, memilih material, mengawasi jalannya proyek, dan tentu saja memikirkan estetika bangunan.
Dengan perkembangan infrastruktur yang pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, kebutuhan akan arsitek pun terus naik.
Artinya, prospek karier ini masih cerah dan bisa jadi ladang penghasilan yang menjanjikan, selama kamu punya skill dan reputasi yang bagus.
Berapa Gaji Arsitek di Indonesia?
Nah, bagian ini yang paling banyak bikin penasaran. Menurut beberapa sumber terpercaya, gaji arsitek di Indonesia sangat bergantung pada beberapa hal seperti:
- Latar belakang pendidikan
- Pengalaman kerja
- Portofolio proyek
- Skala dan jenis perusahaan tempat kerja
- Lokasi kota tempat tinggal
Secara umum, gaji arsitek pemula atau fresh graduate berkisar di angka Rp4,3 juta per bulan.
Akan tetapi kalau kamu sudah punya pengalaman kerja 1–2 tahun, gaji arsitek bisa naik jadi sekitar Rp7 juta per bulan.
Kalau kamu berhasil naik ke posisi manajerial atau bahkan direktur dalam firma arsitektur, gaji arsitek bisa tembus di angka Rp15 juta sampai Rp50 juta per bulan.
Untuk arsitek yang sudah punya nama besar dalam industri, pendapatan bisa datang bukan dari gaji bulanan, tapi dari proyek besar.
Pendapatan arsitek untuk pekerjaan per proyek bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung skala dan kompleksitasnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Gaji Arsitek
Supaya kamu nggak cuma melirik angka pendapatan tinggi, penting juga untuk tahu faktor apa saja yang bikin penghasilan arsitek bisa naik atau justru stagnan saja.
1. Pendidikan dan Sertifikasi
Lulusan dari kampus arsitektur ternama, apalagi kalau punya lisensi IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), biasanya punya peluang lebih besar memperoleh proyek dan bekerja di firma arsitektur ternama.
2. Portofolio Karya
Dunia arsitektur sangat visual. Makin menarik dan beragam portofolio, makin tinggi kemungkinan kamu dilirik klien atau perusahaan.
3. Jaringan dan Reputasi
Gaji arsitek bisa sangat tergantung pada siapa yang kamu kenal. Arsitek yang aktif ikut kompetisi, kolaborasi proyek, atau sering muncul di media punya peluang dapet proyek besar.
4. Jenis Proyek
Bangun rumah pribadi, renovasi ruko, atau desain bangunan komersial punya nilai proyek yang beda-beda, maka gaji arsitek per proyek juga ikut menyesuaikan.
Jadi, apakah gaji arsitek memang tinggi? Jawabannya: bisa iya, bisa juga belum tentu. Gaji arsitek sangat dipengaruhi oleh banyak variabel, mulai dari pengalaman, portofolio, sampai reputasi di industri.
Kalau kamu memang tertarik masuk dunia ini, jangan cuma fokus ke angka. Siapkan juga mental untuk kerja keras, belajar terus, dan bikin karya yang bisa jadi bukti kualitasmu.
Lantaran pada akhirnya, klien dan perusahaan biro arsitektur akan membayar sepadan dengan nilai yang kamu bawa.
Profesi arsitek itu bukan cuma tentang menggambar gedung. Akan tetapi soal bagaimana kamu menciptakan ruang yang punya jiwa.
Kalau kamu ingin mulai membangun passive income, ada banyak opsi investasi yang bisa dipilih, mulai dari emas, sukuk, saham, sampai properti. Cek terus artikel terbaru di blog Skorlife.
Sedang mempertimbangkan mengajukan pinjaman usaha ke bank? Jangan lupa cek skor kredit kamu dulu lewat aplikasi Skorlife, biar proses pengajuannya lancar dan peluang disetujui lebih besar.
Punya kartu kredit Mayapada Skorcard? Ini bisa jadi alat pembayaran praktis yang membantu kamu dalam transaksi online maupun offline tanpa ribet.
Rencana traveling ke Filipina atau Kamboja? Temukan inspirasi destinasi wisata terbaik dan panduan lengkapnya hanya di blog Skorcard. Saatnya jalan-jalan.