Letter of Credit (L/C): Fungsi, Mekanisme, dan Contoh Penggunaan
Pelajari apa itu letter of credit, mekanisme L/C, contoh penggunaannya, dan tips transaksi aman untuk bisnis dan perdagangan internasional.
Bingung dengan istilah letter of credit? Tenang, banyak orang, termasuk pebisnis berpengalaman terkadang belum familiar dengan konsep ini. Padahal, L/C bisa jadi alat penting untuk membuat transaksi besar, khususnya perdagangan internasional, jadi lebih aman dan terpercaya.
Mari pahami apa itu letter of credit, bagaimana mekanisme letter of credit, serta memberikan beberapa contoh letter of credit yang umum digunakan. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan tips praktis supaya transaksi bisnis atau impor-ekspor kamu berjalan lancar serta minim risiko.
Baca juga: Apa Itu Skor Kredit dan Mengapa Skor Kredit Penting?
Apa itu Letter of Credit?
Secara sederhana, letter of credit (L/C) adalah surat jaminan dari bank yang memastikan penjual akan dibayar, asalkan semua syarat dan dokumen terpenuhi. Jadi, ini semacam “jaminan resmi” untuk transaksi, terutama saat terjadi perdagangan internasional.
Bayangkan situasi ini: kamu ingin membeli mesin dari luar negeri. Penjual ingin memastikan mereka dibayar, sementara kamu ingin barang dikirim sesuai kesepakatan. Tanpa L/C, risiko kehilangan uang atau barang cukup tinggi. Nah, letter of credit adalah solusi aman karena ada pihak ketiga (bank) yang menjamin pembayaran.
Manfaat praktis lainnya:
- Mengurangi risiko gagal bayar.
- Mempermudah transaksi lintas negara.
- Menambah kepercayaan antara pembeli dan penjual.

Fungsi Letter of Credit
L/C nggak cuma istilah formal di dunia perdagangan, tapi punya peran nyata yang penting. Beberapa fungsi utamanya antara lain:
1. Menjamin pembayaran
Dengan L/C, bank bertindak sebagai pihak penjamin. Artinya, penjual dijamin menerima pembayaran selama semua dokumen transaksi sesuai syarat. Jadi, penjual nggak perlu khawatir gagal dibayar, dan pembeli pun bisa yakin transaksi berjalan aman.
2. Mendukung perdagangan internasional
Dalam transaksi lintas negara, risiko berbeda mata uang, hukum, hingga regulasi bisa bikin pusing. L/C hadir sebagai “jembatan” untuk mengurangi risiko tersebut, memastikan pembayaran serta pengiriman barang bisa dilakukan sesuai kesepakatan.
3. Alat negosiasi efektif
Karena ada jaminan dari bank, pembeli punya ruang untuk menegosiasikan syarat pembayaran atau harga barang. Penjual pun lebih nyaman menerima persyaratan yang fleksibel karena pembayaran tetap aman.
4. Meningkatkan kepercayaan bisnis
Dengan adanya bank sebagai pihak ketiga yang bertanggung jawab, baik penjual maupun pembeli merasa lebih aman. Ini membangun kepercayaan yang kuat, khususnya untuk transaksi dengan nilai besar atau klien baru.
Baca juga: Mau Ambil Over Kredit Rumah? Pahami Dulu Proses dan Risikonya!
Mekanisme Letter of Credit
Agar lebih jelas, berikut mekanisme letter of credit secara sederhana:
- Kesepakatan kontrak
Pembeli dan penjual menentukan harga, spesifikasi barang, tanggal pengiriman, dan syarat pembayaran. - Permohonan L/C ke bank
Pembeli mengajukan L/C ke banknya. Bank biasanya akan mengecek riwayat kredit dan kemampuan pembayaran pembeli. - Bank menerbitkan L/C
Bank pembeli mengeluarkan L/C untuk penjual. Ini adalah janji resmi bahwa pembayaran akan dilakukan bila syarat terpenuhi. - Pengiriman barang & dokumen
Penjual mengirim barang dan menyerahkan dokumen seperti invoice, bill of lading, atau sertifikat ke bank. - Verifikasi & pembayaran
Bank memeriksa dokumen. Jika semua sesuai, pembayaran dilakukan ke penjual. - Pelunasan oleh pembeli
Pembeli kemudian membayar bank sesuai perjanjian, sehingga siklus transaksi selesai.
Mekanisme ini membuat transaksi internasional jauh lebih aman, terutama untuk bisnis dengan nilai tinggi.

Contoh Letter of Credit
Berikut beberapa contoh letter of credit yang umum dipakai:
- L/C Standby
Digunakan sebagai jaminan pembayaran jika pembeli gagal membayar. Mirip asuransi untuk penjual. - L/C Sight
Pembayaran dilakukan segera setelah dokumen diverifikasi. Cocok untuk transaksi cepat. - L/C Usance
Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah dokumen diterima (misal 30-90 hari). - L/C Revolving
Cocok untuk transaksi rutin dengan nilai sama, L/C ini bisa dipakai berulang dalam periode tertentu.
Dengan memahami contoh letter of credit, kamu bisa menyesuaikan jenis L/C dengan kebutuhan bisnis, apakah untuk transaksi satu kali atau rutin.
Baca juga: Kredit Macet: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Tips Praktis Menggunakan L/C
Biar transaksi kamu lebih lancar dan aman:
- Periksa riwayat kreditmu
Bank akan menilai kemampuan kamu untuk mengajukan L/C. Gunakan layanan seperti Skorlife untuk cek riwayat kredit sebelum ajukan. - Pilih jenis L/C sesuai kebutuhan
L/C sight untuk pembayaran cepat, L/C usance untuk fleksibilitas pembayaran, atau standby untuk jaminan tambahan. - Kelola dokumen dengan rapi
Dokumen yang lengkap serta sesuai syarat L/C akan mempermudah pembayaran. - Manajemen keuangan
Atur cash flow dan lunasi tunggakan agar bank nyaman memberi jaminan. Skorlife bisa bantu dengan rekomendasi pembayaran tunggakan & budget.
Dengan langkah-langkah ini, transaksi internasional atau bisnis besar kamu akan jauh lebih aman dan percaya diri.
Kesimpulan
Letter of credit adalah alat keuangan penting untuk transaksi besar, terutama lintas negara. Dengan memahami mekanisme letter of credit, kamu bisa meminimalkan risiko gagal bayar. Beberapa contoh letter of credit, seperti L/C sight, usance, standby, hingga revolving, memberikan fleksibilitas sesuai kebutuhan bisnis.
Sebelum mengajukan L/C, pastikan riwayat kredit sehat dan keuangan terkelola baik. Dengan bantuan layanan seperti Skorlife, kamu bisa lebih percaya diri untuk mengelola kredit, pembayaran tunggakan, hingga budgeting. Jadi, transaksi besar pun bisa berjalan aman dan lancar.
Baca juga: Apa Itu LPS? Penjelasan Lengkap tentang Lembaga Penjamin Simpanan
FAQ Seputar Letter of Credit
- Apa yang dimaksud dengan letter of credit?
Letter of credit (L/C) adalah surat jaminan dari bank yang menjamin pembayaran kepada penjual atas barang atau jasa, asalkan dokumen dan syarat yang disepakati terpenuhi. L/C sering dipakai untuk transaksi bisnis besar atau perdagangan internasional agar lebih aman.
- Bagaimana cara kerja LC?
Mekanisme L/C dimulai dari pembeli yang mengajukan permohonan L/C ke bank. Bank kemudian menerbitkan L/C untuk penjual. Penjual mengirim barang dan menyerahkan dokumen yang diminta bank. Jika dokumen sesuai syarat, bank melakukan pembayaran kepada penjual, dan pembeli kemudian melunasi pembayaran ke bank.
- Apakah LC bisa dijadikan jaminan?
Ya. Letter of credit bisa berfungsi sebagai jaminan pembayaran, terutama dalam transaksi besar atau internasional. Contohnya, L/C standby digunakan untuk menjamin bahwa penjual tetap dibayar jika pembeli gagal memenuhi kewajibannya.
- Jenis LC apa saja?
Beberapa jenis letter of credit yang umum digunakan:
- L/C Sight: Pembayaran dilakukan segera setelah dokumen diverifikasi.
- L/C Usance: Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah dokumen diterima.
- L/C Standby: Berfungsi sebagai jaminan jika pembeli gagal bayar.
- L/C Revolving: Bisa dipakai berulang untuk transaksi rutin dengan nilai sama.
- Siapa yang biasanya menggunakan LC?
L/C biasanya digunakan oleh pelaku bisnis yang melakukan transaksi besar atau perdagangan internasional. Namun, individu yang mengimpor barang dalam jumlah besar juga bisa memanfaatkan L/C untuk memastikan pembayaran dan pengiriman barang aman.





