Triputra Agro Bagi Dividen Rp1,8 Triliun. Apresiasi untuk Para Pemegang Saham
Emiten Triputra Agro bagi dividen Rp1,8 triliun, jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan laba bersih perseroan.
Triputra PT Triputra Agro Persada Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) beberapa waktu lalu.
Salah satu keputusan RUPST ini adalah membagikan dividen (laba bersih) kepada para pemegang saham yang besarnya mencapai Rp1,8 triliun.
Selain itu, perusahaan juga mengubah susunan komisaris setelah Kuntoro Mangkusubroto meninggal dunia.
Jumlah dividen lebih tinggi dari laba bersih perseroan pada 2023 sebesar Rp1,6 triliun. Nilainya 140 persen dari laba bersih.
Blog SkorLife merangkum dari Bisnis.com mengenai pembagian dividen dari emiten yang berkode TAPG ini.
Pembagian dividen yang lebih besar dari laba bersih tersebut sebagai bentuk apresiasi untuk para pemegang saham.
“Kami juga punya structure loan sudah turun, dan kondisi yang akan kami hadapi kami sudah siapkan strategi. Jadi sudah saatnya kami berikan apresiasi ke pemegang saham,” ujar Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng.
Triputra Agro Bagi Dividen Rp1,8 Triliun. Dividen Setara dengan Rp91 Per Saham
Sepanjang tahun 2023, Triputra Agro berhasil membukukan pendapatan perseroan sebesar Rp8,33 triliun.
Sementara laba bersih perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri kelapa sawit dan karet ini mencapai Rp1,66 triliun.
Joni menjelaskan lebih lanjut bahwa dividen yang dibagikan perseroan mencerminkan dividen payout ratio sebesar 140 persen, Nilai dividen ini setara dengan Rp91 saham.
Sebanyak 14,02 persen sahamnya dimiliki oleh masyarakat, sementara sisanya dimiliki oleh sejumlah perusahaan.
Sementara itu, Presiden Direktur Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto mengatakan pada tahun 2023 menjadi tahun yang sangat menantang bagi industri sawit.
Hal ini disebabkan oleh badai El Nino yang berpengaruh terhadap produksi di negara-negara utama penghasil sawit.
Tidak ketinggalan, harga energi global yang naik akibat imbas tekanan geopolitik dunia yang menyebabkan melonjaknya biaya produksi terutama harga pupuk.
Bagi kamu yang berencana berinvestasi saham dan mempelajari seluk beluknya, pantau terus update dari blog SkorLife.
Sebagai investor pemula, kamu bisa mempelajari terlebih dahulu IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Kalau kamu berencana mengambil kredit konsumtif dari perbankan, cek dulu skor kredit pada aplikasi SkorLife pada smartphone.