6 Jenis Restrukturisasi Kredit yang Perlu Kamu Tahu
Terdapat sejumlah jenis restrukturisasi kredit yang harus diketahui. Nasabah harus mengetahui sebelum mengajukan penjadwalan utang.
Sebelum mengajukan restrukturisasi kredit, penting untuk mengetahui jenisnya. Tidak semua skema cocok untuk setiap kondisi keuangan.
Beberapa cara penjadwalan kembali utang hanya meringankan cicilan, tetapi ada juga yang bisa memperpanjang beban keuangan.
Supaya tidak keliru mengambil keputusan, kamu perlu tahu jenis restrukturisasi kredit dan kapan waktu terbaik untuk memilihnya.
Blog Skorlife telah merangkum dari berbagai sumber tepercaya termasuk situs berita online dalam membantu kamu memahami opsi yang tersedia.
Kenali Jenis Restrukturisasi Kredit
1. Penurunan Suku Bunga
Ini salah satu jenis restrukturisasi kredit yang paling umum. Bank bisa menurunkan bunga dari pinjaman, sehingga cicilan bulanan ikut turun.
Biasanya diberikan jika kemampuan bayar debitur menurun, tetapi masih stabil secara finansial. Penurunan bunga bisa bersifat sementara atau permanen, tentunya tergantung hasil negosiasi.
2. Perpanjangan Tenor
Skema ini cocok jika kamu perlu menurunkan cicilan bulanan. Dengan memperpanjang jangka waktu kredit atau tenor, maka beban cicilan jadi lebih ringan.
Akan tetapi, kamu juga perlu waspada, kalau durasi yang lebih panjang berarti total bunga bisa bertambah. Maka dari itu, skema ini perlu disesuaikan dengan kondisi pendapatan yang sedang tidak pasti.
3. Pengurangan Tunggakan Bunga
Jika kamu punya banyak tunggakan bunga yang belum terbayar, bank bisa menawarkan pengurangan sebagian atau seluruhnya.
Pilihan ini tidak mengurangi pokok utang, tapi bisa meringankan beban sementara. Jenis restrukturisasi kredit ini biasanya digunakan untuk mendorong kelancaran pembayaran pada masa mendatang.
4. Pengurangan Pokok Pinjaman
Jenis ini jarang diberikan dan umumnya hanya muncul dalam kondisi khusus, seperti force majeure atau bencana ekonomi. Bank atau lembaga pembiayaan dapat mengurangi sebagian pokok pinjaman.
Efeknya besar karena secara langsung memangkas total utang. Namun, tentu saja, ini hanya diberikan setelah evaluasi mendalam dan catatan pendukung yang sangat kuat.
5. Penambahan Fasilitas Kredit
Dalam beberapa kasus, bank justru menambahkan limit pinjaman agar nasabah bisa membayar utang sebelumnya atau mengembangkan usaha.
Meski terdengar berisiko, skema ini bisa efektif bila dikelola dengan baik. Apalagi untuk pelaku usaha yang terdampak secara operasional, tetapi masih punya prospek pemulihan.
6. Konversi Menjadi Penyertaan Modal Sementara
Jenis restrukturisasi kredit ini biasanya ditawarkan ke nasabah korporasi atau perusahaan. Alih-alih melanjutkan cicilan, sebagian utang diubah menjadi penyertaan modal.
Dalam praktiknya, kreditur akan memiliki saham sementara dalam bisnis debitur. Skema ini membantu perusahaan bertahan tanpa tekanan utang jangka pendek.
Tidak semua restrukturisasi memberi hasil yang sama. Inilah penting untuk mengenali jenis restrukturisasi kredit dan menyesuaikannya dengan kondisi keuangan kamu saat ini.
Ingat, ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tetapi keputusan finansial jangka panjang. Kalau kamu ragu memilih, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan pihak bank atau perencana keuangan.
Karena restrukturisasi yang tepat bisa jadi titik balik agar kamu bisa bangkit lagi, tetapi pilihan yang salah justru memperpanjang beban keuangan.
Ingin mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan kredit usaha? Baca ulasan lengkapnya di blog Skorlife. Ada sejumlah rekomendasi kredit dari perbankan.
Mau ajukan kredit ke bank untuk membeli tanak kaveling? Cek skor kredit dulu lewat aplikasi Skorlife biar prosesnya lancar. Jangan sampai pengajuan terganjal oleh skor kredit yang buruk.
Kartu kredit Mayapada Skorcard punya banyak keuntungan setelah dipakai transaksi. Belum punya? Ajukan sekarang. Kamu berpeluang memperoleh kartu kredit dengan limit tinggi.
Rencana wisata kuliner? Cek sejumlah rekomendasi cafe, restoran, dan lainnya versi blog Skorcard. Ada banyak pilihan dari mulai Jakarta hingga Yogyakarta.
