Apakah Perlu Cek Finansial Calon Karyawan Saat Rekrutmen? BI Checking atau SLIK OJK Jadi Salah Satu Persyaratan

Kira-kira apakah perlu cek finansial calon karyawan saat rekrutmen sehingga memasukkan BI checking atau SLIK OJK. 

Saat perusahaan melakukan proses rekrutmen, biasanya mencantumkan sejumlah kriteria yang tentunya berbeda untuk setiap posisi dan jabatan. 

Bagi kamu yang terbiasa membaca persyaratan lowongan kerja, pastinya sudah tahu apa saja yang menjadi kriteria umum hingga spesifikasi khusus. 

Belakangan, sejumlah perusahaan memasukkan kriteria BI checking atau SLIK OJK sebagai salah satu persyaratan ketika melamar pekerjaan. 

For your information, BI checking merupakan sistem pengecekan riwayat kredit dalam Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia yang dilakukan oleh debitur. 

Saat ini, BI checking sudah berganti menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sejak 1 Januari 2018.

Blog Skorlife telah berbincang dengan Dr. Maharsi Anindyajati M.Psi., Psikolog untuk membicarakan terkait pentingnya mengecek kesehatan finansial calon pegawai.  

Wanita yang akrab disapa Nina ini merupakan doktor psikologi lulusan Universitas Padjadjaran dan konsultan di bidang Human Capital di PPM Manajemen. 

Ia mengatakan kalau masih banyak pro dan kontra tentang ini. Ada yang menganggap melalui skor kredit ini akan dapat diprediksi kecenderungan perilaku yang memengaruhi kinerja pada masa mendatang. 

Ada pula yang menilai bahwa masalah finansial adalah urusan pribadi yang tidak terkait dengan performa seseorang.

Hal ini memang belum umum, tetapi sejumlah perusahaan sudah mulai peduli dengan pengecekan skor kredit kepada calon karyawan. 

Sebelumnya, pada Agustus 2023 lalu, ada berita viral di media sosial X (dahulu bernama Twitter) mengenai lima orang yang gagal bekerja lantaran skor kredit 5

Skor kredit 5 atau Kol 5 artinya debitur tergolong kredit macet lantaran telah menunggak pembayaran pokok dan bunga selama 180 hari.

Perlu diketahui kalau skor kredit terentang dari 1 hingga 5. Skor 1 mengungkapkan kalau debitur memang lancar dalam pembayaran. 

Sementara skor kredit 2 hingga 5 adalah debitur mempunyai masalah pembayaran dengan tenggat waktu tertentu. Hal ini memang berdampak kalau kamu memiliki kredit ke bank. 

Seberapa Penting Cek Finansial Calon Karyawan Saat Rekrutmen

Meski mengecek skor kredit mungkin tergolong hal penting terkait keuangan seseorang, tetapi Nina meminta hal ini harus disikapi dengan bijaksana. 

“Masalah finansial itu penyebabnya banyak, ada yang murni karena memang keterbatasan keuangan padahal ada kebutuhan mendesak, tetapi ada juga yang karena penyebab psikologis,” katanya.  

“Misalnya butuh validasi terhadap status sehingga berdampak ke gaya hidup yang tidak selaras dengan pendapatan,” lanjutnya. 

“Kenapa orang terlilit pinjol? Bisa jadi bukan murni finansial, tetapi bisa juga psikologis. Jangan sampai melakukan generalisasi yang keliru,” ujarnya lagi. 

Ia menjelaskan lebih lanjut kalau orang terlilit pinjaman daring bisa menjadi psikologis atau memang murni masalah finansial. 

Tidak dipungkiri ada sejumlah orang yang memang memiliki pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan lantaran gaya hidup. 

Pendapatannya hanya sebatas UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten), tetapi setiap hari malah membeli kopi yang mahal di cafe atau membeli barang yang mahal. Menurutnya, Ini murni masalah psikologis. 

Akan tetapi, tidak sedikit orang yang terjerat pinjaman online lantaran murni mengalami masalah keuangan yang pelik.  

Tidak sedikit anak muda yang menjadi generasi sandwich dan menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus membiayai diri sendiri dan pasangan, anak-anak, serta orang tua. 

Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang juga masih membiayai hidup kakek nenek, kakak adik, hingga saudara lainnya. 

By the way, Dorothy Miller memperkenalkan istilah ini pada 1981. Ia merupakan profesor di University Kentucky, Lexington di Amerika Serikat. 

Perusahaan Harus Menyikapi Pengecekan BI Checking dengan Lebih Bijaksana

Nina menyarankan kalau pengecekan skor kredit melalui BI checking atau SLIK OJK ini harus disikapi dengan hati-hati. 

Dalam sebuah proses rekrutmen seleksi, tantangan utama adalah bagaimana bisa memprediksi kinerja seseorang pada masa mendatang dengan informasi tentang kandidat yang bersangkutan, baik dari latar belakangnya maupun dari hasil tes seleksi.

Mindset yang harus dimiliki para rekruter bukan saja “jangan sampai salah rekrut” (false hire) tetapi juga “jangan sampai salah tolak” (false reject).

Dengan demikian, dalam proses reksel itu harus sangat hati-hati dalam menetapkan kriteria, termasuk salah satunya skor BI checking ini. 

Skor BI checking bisa saja menjadi indikator adanya perilaku impulsif dan konsumtif yang mungkin nantinya akan memengaruhi sikap kerjanya. 

Namun, kesimpulan ini tentunya harus ditunjang dengan data lain, misal hasil tes atau wawancara, karena seperti tadi telah dijelaskan masalah finansial, tidak hanya disebabkan karena satu faktor, tetapi bisa multifaktor. 

Belum lagi sekarang juga ada kasus penipuan, orang yang namanya tertera sebagai peminjam, ternyata merasa tidak pernah melakukannya, tetapi justru dia adalah korban penipuan yang memanfaatkan identitasnya.

Perusahaan harus mendalami lebih jauh lagi saat menemukan calon karyawan yang memiliki skor BI checking yang kurang baik. 

Nina melanjutkan bisa jadi kandidat tersebut memang potensial secara kualifikasi dan kompetensi, tetapi hanya dilihat dari satu bagian kecil saja. 

“Dalam seleksi itu, rekruter tidak bisa berpikir jangan salah rekrut, tetapi juga jangan sampai salah tendang. Ini harus seimbang,” ujarnya menutup perbincangan. 

Nah, untuk bapak dan ibu HRD tentunya ini bisa menjadi insight yang menarik dalam perekrutan karyawan nantinya. 

Sementara untuk karyawan, kamu harus melihat persyaratan ketika melihat lowongan kerja. Tidak ada salahnya memperbaiki skor kredit ketika ada syarat seperti ini. 

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai skor kredit, ada banyak artikel yang membahas mengenai hal ini, seperti apakah BI checking berdampak pada satu keluarga.

Cuma di blog Skorlife, kamu bisa mengetahui tips menabung untuk berbagai kalangan hingga cara merintis bisnis dari rumah untuk ibu rumah tangga atau pekerja kantoran.

Jangan lupa cek skor kredit menggunakan aplikasi Skorlife sebelum mengajukan kredit mobil ke lembaga pembiayaan. Caranya mudah dan praktis.

Mau cari kartu kredit yang memberikan banyak manfaat setelah transaksi? Saatnya, kamu memiliki Mayapada Skorcard. Ada kemudahan untuk mendapatkan Garuda Miles dan KrisFlyer Miles.

Jangan traveling sebelum membaca blog Skorcard. Hanya di sini, kamu bisa memperoleh panduan hotel, tempat wisata, hingga makanan khas di seluruh daerah di Indonesia.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments