Mengungkap Rincian Gaji Komisaris BUMN Plus Tunjangan dan Fasilitas Lainnya
Saatnya mencari tahu berapa gaji komisaris BUMN (Badan Usaha Milik Negara) berikut dengan tunjangan dan fasilitas lainnya.
Komisaris di perusahaan BUMN atau perusahaan pelat merah kerap menjadi sorotan publik lantaran berbagai hal.
Selain tanggung jawab besar, gaji komisaris juga menarik perhatian, baik karena jumlah pendapatannya yang mencolok maupun fasilitas tambahan yang diterima.
Apalagi posisi strategis ini sering kali diisi oleh tokoh, selebriti, hingga politisi dibandingkan dengan profesional di bidangnya.
Hal ini memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat mengenai rincian gaji komisaris dan berbagai keuntungan lainnya.
Lantas, seperti apa detail gaji komisaris beserta tunjangan dan fasilitasnya? Blog Skorlife merangkum informasinya dari berbagai sumber, termasuk situs beritaa Kompas.com.
Aturan Umum Gaji Komisaris BUMN
Gaji dan tunjangan komisaris BUMN diatur oleh Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-3/mbu/03/2023 tentang Organ dan Sumber Daya Manusia Badan Usaha Milik Negara.
Dalam Pasal 83 peraturan tersebut, dijelaskan bahwa anggota dewan komisaris atau dewan pengawas BUMN menerima honorarium yang disesuaikan dengan tingkat jabatan sebagai berikut:
- Komisaris Utama / Ketua Dewan Pengawas BUMN: sebesar 45% dari gaji direktur utama BUMN.
- Wakil Komisaris Utama / Wakil Ketua Dewan Pengawas BUMN: sebesar 42,5% dari gaji direktur utama BUMN.
- Anggota Dewan Komisaris / Dewan Pengawas BUMN: sebesar 90% dari honorarium komisaris utama.
Selain honorarium tersebut, komisaris BUMN juga mendapatkan kompensasi tambahan berupa tunjangan perumahan, tunjangan hari raya, serta fasilitas kendaraan dinas, asuransi kesehatan, dan bantuan hukum.
Komposisi tantiem atau insentif khusus bagi dewan komisaris juga diatur dengan proporsi sebagai berikut:
- Komisaris Utama / Ketua Dewan Pengawas BUMN: sebesar 45% dari insentif direktur utama.
- Wakil Komisaris Utama / Wakil Ketua Dewan Pengawas BUMN: sebesar 42,5% dari insentif direktur utama.
- Anggota Dewan Komisaris / Dewan Pengawas BUMN: sebesar 90% dari insentif komisaris utama.
Besaran honorarium dan kompensasi lainnya ditetapkan setiap tahun oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) atau Menteri BUMN dan diperbarui sesuai kebutuhan.
Gaji Komisaris di BUMN (Pertamina)
Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, memberikan kompensasi yang signifikan kepada jajaran komisarisnya.
Komisaris utama Pertamina berhak atas honorarium sebesar 45% dari gaji direktur utama, sedangkan komisaris lainnya menerima 90% dari honorarium komisaris utama.
Selain itu, komisaris Pertamina mendapatkan berbagai tunjangan tambahan, termasuk tunjangan perumahan, asuransi, serta fasilitas kendaraan dinas.
Mereka juga menerima tantiem atau insentif, yang bagi komisaris utama bisa mencapai 45% dari insentif direktur utama, sementara bagi komisaris lainnya sekitar 90% dari insentif komisaris utama.
Rincian ini menunjukkan bahwa pendapatan komisaris Pertamina secara keseluruhan jauh melampaui penghasilan pokok mereka.
Kalau melihat dari Laporan Keuangan PT Pertamina tahun 2022 , total kompensasi untuk dewan komisaris mencapai lebih dari Rp761 juta.
Inilah pembahasan mendalam tentang pendapatan komisaris. Sudah tahu juga berapa kisaran penghasilan wakil menteri?
Kalau ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai strategi keuangan hingga investasi properti, jangan lewatkan artikel-artikel terkini di blog Skorlife!
Pastikan kamu sudah memeriksa skor kredit melalui aplikasi Skorlife, sebelum mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke bank.
Kalau kamu mencari kartu kredit yang menawarkan berbagai keuntungan setelah bertransaksi? Segera ajukan aplikasi untuk mendapatkan Mayapada Skorcard.
Jika kamu tertarik mengeksplorasi hotel terbaik di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, kunjungi blog Skorcard untuk panduan lengkapnya.