Apa Itu Obligasi? Jenis, Risiko, dan Cara Investasinya

Pelajari obligasi, jenis-jenis, risiko, dan strategi investasi. Kelola keuangan dan skor kredit lebih cerdas dengan Skorlife.

Obligasi sering disebut sebagai salah satu instrumen investasi yang cocok buat kamu yang ingin pendapatan relatif stabil. Tapi sebenarnya, apa itu obligasi?

Secara sederhana, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan (emiten) kepada investor. Saat membeli obligasi, kamu sebenarnya sedang meminjamkan uang kepada penerbit. Sebagai gantinya, kamu akan menerima bunga (disebut kupon) secara berkala hingga masa jatuh tempo, lalu modal pokokmu dikembalikan.

Instrumen ini jadi populer karena risikonya cenderung lebih rendah dibanding saham, tapi return lebih tinggi daripada deposito. Nggak heran, banyak investor menjadikannya bagian dari diversifikasi portofolio.

Apa Itu Obligasi

Manfaat Investasi Obligasi

1. Pendapatan tetap 

Mayoritas obligasi membayar kupon secara rutin, baik bulanan, triwulanan, maupun tahunan. Hal ini membuat aliran kasmu lebih stabil, cocok untuk yang ingin pemasukan pasif selain gaji atau bisnis.

2. Risiko lebih rendah 

Terutama pada obligasi pemerintah yang dijamin negara, kemungkinan gagal bayar relatif kecil. Ini membuat obligasi jadi pilihan aman dibanding saham yang harganya bisa naik-turun drastis.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Jangka Panjang dan Jenis-jenisnya

3. Diversifikasi portofolio 

Obligasi bisa menyeimbangkan risiko portofolio, terutama jika sebagian besar investasi kamu di saham atau aset berisiko tinggi lainnya. Dengan begitu, fluktuasi pasar tidak terlalu berdampak besar pada keseluruhan investasi.

4. Potensi capital gain 

Selain kupon, harga obligasi di pasar sekunder bisa naik tergantung kondisi pasar dan suku bunga. Kamu bisa mendapat keuntungan tambahan jika menjual obligasi lebih tinggi dari harga beli, sehingga return total bisa lebih optimal.

Obligasi Pemerintah

Jenis-Jenis Obligasi di Indonesia

Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk mengenal berbagai jenis obligasi yang ada di Indonesia:

1. Obligasi Pemerintah

Diterbitkan oleh pemerintah pusat untuk membiayai kebutuhan negara, seperti pembangunan infrastruktur atau proyek strategis nasional. Contoh populer termasuk ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan SBR (Savings Bond Ritel).

  • Kelebihan: risiko rendah karena dijamin pemerintah, cocok untuk investor pemula atau yang ingin investasi aman.
  • Kekurangan: imbal hasil biasanya lebih rendah dibanding obligasi korporasi, sehingga return lebih konservatif.

2. Obligasi Korporasi

Diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN sebagai alternatif pendanaan selain saham. Cocok untuk perusahaan yang butuh modal tambahan tanpa melepas kepemilikan saham.

  • Kelebihan: bunga biasanya lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah, sehingga potensi return lebih menarik.
  • Risiko: tergantung kondisi keuangan perusahaan; pastikan cek rating obligasi sebelum membeli agar risiko gagal bayar bisa diminimalkan.

3. Obligasi Daerah (Municipal Bond)

Diterbitkan oleh pemerintah daerah, seperti provinsi atau kota, untuk membiayai proyek publik, misalnya pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, atau fasilitas publik lainnya.

  • Kelebihan: ikut mendukung pembangunan daerah dan meningkatkan layanan publik.
  • Risiko: bergantung pada kesehatan fiskal daerah; beberapa daerah mungkin lebih rentan gagal bayar dibanding pemerintah pusat, sehingga perlu meneliti track record keuangan daerah sebelum investasi.
Apa Itu Obligasi
Sumber gambar: Freepik

Istilah Penting dalam Obligasi

Biar nggak bingung saat mulai investasi, kenali dulu beberapa istilah kunci ini:

  • Kupon → bunga yang dibayar penerbit obligasi kepada pemegang secara berkala, bisa bulanan, triwulanan, atau tahunan. Ini jadi sumber pendapatan tetap dari obligasimu.
  • Principal → dana pokok yang dikembalikan saat obligasi jatuh tempo. Jadi, ini jumlah uang yang kamu investasikan awalnya.
  • Jatuh Tempo → tanggal ketika penerbit wajib melunasi obligasi dan mengembalikan principal.
  • Rating Obligasi → skor yang diberikan lembaga pemeringkat independen untuk menilai risiko gagal bayar penerbit obligasi. Semakin tinggi rating, semakin rendah risikonya.
  • Yield → persentase imbal hasil total yang diterima investor, termasuk kupon dan potensi capital gain.

Baca juga: 5 Langkah Investasi Emas agar Untung Maksimal: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Membeli Obligasi

Ada beberapa cara yang bisa kamu pilih untuk mulai berinvestasi obligasi:

  1. Penawaran Umum (Primary Market) – membeli obligasi saat pertama kali diterbitkan. Cocok buat yang ingin ikut serta sejak awal dan dapat kupon dari awal periode.
  2. Pasar Sekunder – membeli obligasi dari investor lain melalui bursa efek atau bank. Ini memungkinkan kamu membeli obligasi yang sudah beredar, biasanya dengan harga yang bervariasi.
  3. Melalui Agen Penjual – membeli lewat bank, sekuritas, atau platform digital yang resmi ditunjuk pemerintah, sehingga proses lebih aman dan transparan.

Risiko Investasi Obligasi

Meskipun obligasi cenderung lebih stabil dibanding saham, tetap ada risiko yang perlu dipahami sebelum berinvestasi:

  • Risiko Gagal Bayar (Default Risk) → risiko bahwa penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga atau mengembalikan dana pokok saat jatuh tempo. Risiko ini lebih tinggi pada obligasi korporasi dibanding pemerintah.
  • Risiko Suku Bunga → harga obligasi di pasar sekunder biasanya turun jika suku bunga naik. Jadi, timing pembelian dan penjualan obligasi penting untuk memaksimalkan return.
  • Risiko Likuiditas → kesulitan menjual obligasi sebelum jatuh tempo tanpa harus menurunkan harga signifikan. Hal ini perlu diperhatikan jika kamu membutuhkan dana cepat.
Investasi Jangka Pendek
Sumber gambar: Freepik

Strategi Investasi Obligasi

Supaya investasi obligasimu lebih aman dan optimal, pertimbangkan strategi berikut:

  • Diversifikasi → jangan menaruh semua dana di satu jenis obligasi. Campurkan obligasi pemerintah, korporasi, dan daerah untuk mengurangi risiko sekaligus memaksimalkan potensi return. Dengan diversifikasi, fluktuasi satu jenis obligasi tidak akan terlalu berdampak pada keseluruhan portofolio.
  • Perhatikan Suku Bunga → harga obligasi bergerak berlawanan dengan suku bunga. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Memahami tren suku bunga akan membantumu menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual obligasi.
  • Sesuaikan Jangka Waktu → pilih obligasi yang sesuai dengan rencana keuanganmu, apakah investasi jangka pendek atau panjang. Misalnya, obligasi jangka panjang cocok untuk tujuan pensiun, sedangkan obligasi jangka pendek bisa dipakai untuk kebutuhan likuiditas di beberapa tahun ke depan.
  • Pantau Kesehatan Finansialmu → kombinasi investasi obligasi dengan manajemen kredit yang baik bisa meningkatkan strategi keuangan. Aplikasi Skorlife bisa membantumu memantau skor kredit, melihat peluang pengajuan kredit, dan mengatur pembayaran tunggakan sehingga portofolio obligasi tetap aman dan terencana.

Baca juga: Apa Itu DCA (Dollar Cost Averaging) dan Panduan Investasinya

Atur Keuangan dan Jaga Skor Kredit dengan Skorlife

Investor yang punya catatan kredit baik biasanya lebih mudah mendapat akses produk keuangan, termasuk investasi. Nah, di sinilah Skorlife bisa bantu kamu:

  • SkorPintar → kelola semua kartu kreditmu dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan pantau pola penggunaan.
  • Cek Riwayat Kredit → ketahui histori finansialmu sebelum bank atau lembaga keuangan menilainya.
  • Peluang Pengajuan Kredit → lihat seberapa besar kemungkinan pengajuan pinjamanmu disetujui, baik itu KPR, kredit kendaraan, maupun lainnya.
  • Manajemen Keuangan → dapatkan rekomendasi bayar tunggakan dan budgeting supaya keuangan lebih sehat.

Dengan mengatur skor kredit dan cash flow lewat Skorlife, kamu bisa lebih percaya diri saat berinvestasi, termasuk di obligasi.

Kesimpulan

Obligasi adalah salah satu instrumen investasi menarik karena menawarkan pendapatan rutin, risiko relatif rendah, dan peluang diversifikasi portofolio. Meski terdengar aman, tetap penting untuk memahami risiko yang ada dan memilih jenis obligasi yang sesuai dengan tujuan finansialmu, baik jangka pendek maupun panjang.

Selain itu, mengelola keuangan dan skor kredit dengan baik bisa membuat perjalanan investasimu lebih lancar. Dengan aplikasi Skorlife, kamu bisa memantau keuangan, menganalisis peluang pengajuan kredit, dan mengatur strategi pembayaran tunggakan. Dengan cara ini, kamu tidak hanya berinvestasi di obligasi, tapi juga membangun fondasi finansial yang lebih kuat dan percaya diri menghadapi keputusan keuangan berikutnya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments