Apakah SBN Bisa Rugi? Begini Penjelasannya untuk Dipahami oleh Investor

Apakah SBN bisa rugi? Ternyata, begini jawabannya agar para investor Surat Berharga Negara tidak salah paham mengenai hal ini.

Blog SkorLife telah merangkum dari berbagai sumber untuk memberikan penjelasan secara tuntas. 

Bila kamu sedang berencana berinvestasi pada instrumen penanaman modal, maka Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi salah satu pilihan tepat.

Sebab, SBN menawarkan keuntungan bunga berbentuk kupon dengan tingkat imbal hasil yang menggiurkan.

Sebagai informasi, seri terbaru dari salah satu produk SBN yang ditawarkan pemerintah adalah ORI025.

Memangnya, berapa bunga ORI 2024? Asal tahu saja, pemilik ORI seri O25T6 akan mendapatkan imbal hasil bunga 6,40% setiap tahunnya.

Benarkah SBN Minim Rugi?

Banyak orang menilai bila instrumen penanaman modal ini memiliki risiko rugi yang minim.

Hal itu lantaran pembayaran imbal hasil SBN telah dijamin oleh Pemerintah dengan dasar hukum UU No.24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Sedangkan untuk pembayaran SBSN juga telah diatur dalam UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

Jadi, kalau ditanya apakah beli SBN aman?

Berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) terbilang aman, karena telah dijamin negara dan minim risiko

Meski demikian, penting bagi investor untuk mengetahui potensi rugi dari investasi SBN dan SBSN yang mungkin saja terjadi.

apa saja risiko sbn
Foto: Kementerian Keuangan

Risiko Investasi SBN

Nah, apakah SBN bisa rugi?

Sebenarnya hal yang harus diwaspadai oleh para pemilik SBN konvensional maupun syariah adalah risiko investasi yang menyertainya.

Mengutip dari Most.co.id, inilah beberapa risiko investasi dari instrumen penanaman modal tersebut.

1. Market Risk (Risiko Pasar)

Potensi kerugian pertama dari investasi SBN maupun SBSN, yakni capital loss yang datang dari risiko pergerakan pasar.

Capital loss adalah kerugian saat terjadi kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan penurunan harga SBN/SBSN di Pasar Sekunder.

Dengan demikian, capital loss artinya kamu menjual SBN/SBSN di Pasar Sekunder sebelum tanggal jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

2. Gagal Bayar

Risiko di mana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo.

SBSN maupun SBN adalah instrumen investasi penanaman modal yang bebas risiko (risk free instrument).

Hal ini seperti dibahas di awal, karena pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal dijamin oleh Pemerintah berdasarkan UU No.24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Sedangkan SBSN telah dijamin dalam UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

3.  Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah kondisi ketika investor tidak dapat menjual atau mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar.

Demikianlah penjelasan mengenai apakah SBN bisa rugi atau tidak, yang ternyata masih aman dari risiko investasi.

Bila ingin tahu mengenai investasi emas, rekomendasi motor dan mobil, hingga saham, pastikan kamu membaca blog SkorLife.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments