Cara Berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN) Paling Mudah dan Aman untuk Pemula
Pelajari cara investasi Surat Berharga Negara (SBN) yang aman, dijamin pemerintah, dan bisa dimulai dari Rp1 juta.
Mengelola keuangan lewat investasi kini bukan lagi tren, tapi langkah penting untuk mencapai stabilitas finansial. Dengan berinvestasi, uangmu bisa terus berkembang, bukan sekadar diam di tabungan yang nilainya tergerus inflasi. Jika kamu ingin mulai berinvestasi tanpa risiko tinggi seperti saham atau kripto, Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi pilihan tepat. Instrumen ini diterbitkan dan dijamin pemerintah, sehingga tergolong aman serta stabil.
Menariknya, kamu bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp1 juta saja. Yuk, kenali lebih dalam apa itu SBN, jenisnya, hingga cara membelinya secara online.
Baca juga: Apa Itu Yield? Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya dalam Investasi
Apa Itu SBN (Surat Berharga Negara)?
Secara sederhana, SBN adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Artinya, ketika kamu membeli SBN, kamu sedang meminjamkan uang ke negara. Sebagai gantinya, kamu akan mendapatkan imbal hasil (kupon) setiap bulan, dan di akhir periode, dana pokok investasi akan dikembalikan 100%.
Tapi tak cuma itu. Dengan membeli SBN, kamu juga ikut berkontribusi langsung terhadap pembangunan negara, dari infrastruktur, pendidikan, hingga layanan publik.
📊 Berdasarkan data DJPPR Kemenkeu, penjualan SBN ritel tahun 2024 mencapai lebih dari Rp80 triliun, dan mayoritas pembelinya adalah investor muda di bawah 35 tahun. Artinya, makin banyak anak muda sadar pentingnya investasi aman seperti SBN.

Jenis-Jenis Surat Berharga Negara
Pemerintah Indonesia menerbitkan beberapa jenis SBN dengan karakteristik yang berbeda. Supaya kamu nggak bingung, berikut pembagiannya:
Berdasarkan Prinsip Pengelolaan: Konvensional vs Syariah
1. SBN Konvensional
SBN konvensional dikenal juga sebagai Surat Utang Negara (SUN). Di sini kamu akan mendapat bunga tetap sebagai imbal hasil.
Ada dua produk utama:
- ORI (Obligasi Negara Ritel Indonesia)
Dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder. Jadi kalau kamu butuh dana sebelum jatuh tempo, ORI bisa dijual ke investor lain. Kuponnya fixed (tetap), dibayar tiap bulan. - SBR (Savings Bond Ritel)
Cocok buat pemula karena risikonya rendah serta tak bisa diperjualbelikan. Tenornya biasanya 2 tahun, dan kuponnya bersifat floating with floor, artinya bisa naik kalau suku bunga acuan naik, tapi nggak akan turun di bawah batas minimal.
2. SBN Syariah
SBN jenis ini dikelola dengan prinsip syariah, tanpa unsur riba. Imbal hasilnya berupa ujrah (sewa), bukan bunga. Ada dua produk utama juga:
- SR (Sukuk Ritel Indonesia)
Mirip ORI, tapi berdasarkan akad syariah. Bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder. - ST (Sukuk Tabungan)
Mirip SBR, tapi berbasis syariah. Nggak bisa diperdagangkan, dengan tenor 2 tahun dan sistem kupon floating.
Berdasarkan Jenis Imbal Hasil: Fixed vs Floating
1. Fixed Rate (Kupon Tetap)
Kamu bakal dapat imbal hasil tetap dari awal sampai akhir tenor. Cocok kalau kamu ingin kepastian penghasilan tanpa ribet mengkhawatirkan fluktuasi suku bunga. Contohnya: ORI dan SR.
2. Floating with Floor (Kupon Mengambang dengan Batas Minimal)
Kuponnya menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, tapi punya batas bawah (floor). Jadi kalau bunga turun, imbal hasilmu tetap aman nggak di bawah batas itu. Contohnya: SBR dan ST.
Baca juga: Apa Itu Diversifikasi? Strategi Mengurangi Risiko Investasi
Manfaat Investasi SBN
Investasi SBN bukan cuma aman, tapi juga menawarkan banyak keuntungan menarik.
1. Pajak Rendah
Kupon SBN dikenakan PPh Final 10%, jauh lebih kecil dibanding pajak bunga deposito yang mencapai 20%. Ini membuat keuntungan bersihmu lebih besar.
2. Risiko Gagal Bayar Sangat Rendah
SBN dijamin penuh oleh pemerintah serta diatur melalui UU No. 24 Tahun 2002, jadi risikonya hampir nol. Pembayaran pokok dan kupon dijamin negara.
3. Modal Terjangkau
Kamu bisa mulai investasi SBN mulai dari Rp1 juta aja. Cocok buat pemula yang ingin belajar investasi tanpa modal besar.
4. Imbal Hasil Lebih Menarik
Rata-rata kupon SBN ritel di tahun 2025 berada di kisaran 6,7% – 6,8% per tahun, dengan yield riil (setelah inflasi) sekitar 4-5%. Artinya, masih unggul dibanding deposito.
5. Ikut Bantu Negara
Dana hasil penjualan SBN digunakan untuk mendukung program pembangunan nasional, seperti pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Jadi selain dapat untung, kamu juga berkontribusi sosial.

Risiko Investasi SBN yang Perlu Diketahui
Meskipun relatif aman, bukan berarti tanpa risiko. Berikut beberapa hal yang perlu kamu waspadai:
- Risiko Pasar
Jika kamu membeli SBN jenis tradable (seperti ORI atau SR) lalu menjualnya sebelum jatuh tempo, harga jual bisa lebih rendah dari harga beli, inilah yang disebut capital loss. - Risiko Likuiditas
SBN non-tradable seperti SBR dan ST tidak bisa dijual sebelum jatuh tempo. Jadi pastikan kamu menyesuaikan tenor dengan kebutuhan likuiditasmu. - Risiko Inflasi
Kalau inflasi tinggi, nilai riil imbal hasil bisa menurun. - Risiko Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga acuan BI akan berpengaruh pada kupon SBN berjenis floating.
Baca juga: Apa itu Rekening Dana Nasabah (RDN)
Cara Membeli SBN Online
Sekarang beli SBN udah super gampang, semuanya bisa dilakukan 100% online. Berikut langkah-langkahnya:
1. Registrasi
Daftar lewat Mitra Distribusi (Midis) resmi yang ditunjuk Kemenkeu, seperti bank, sekuritas, atau platform investasi (Bareksa, Bibit, Tanamduit, dll). Kamu akan diminta mengisi data pribadi, nomor SID (Single Investor Identification), serta nomor rekening.
2. Pemesanan
Pilih seri SBN yang sedang ditawarkan, baca memorandum informasi dengan cermat, lalu tentukan jumlah nominal investasi (minimal Rp1 juta).
3. Pembayaran
Setelah pemesanan diverifikasi, kamu akan mendapat kode billing untuk pembayaran.
Kamu bisa bayar lewat internet banking, ATM, mobile banking, atau teller bank.
4. Konfirmasi
Setelah pembayaran berhasil, kamu akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan notifikasi alokasi. Kamu bisa mengecek kepemilikanmu langsung lewat dashboard di platform yang kamu pakai.
💡 Fun fact: Beberapa produk seperti SBR dan ST menyediakan fitur early redemption, kamu bisa mencairkan sebagian dana sebelum jatuh tempo sesuai ketentuan.

Tips Agar Investasi SBN Lebih Optimal
- Pahami Tujuan Keuanganmu
Mau buat dana pendidikan? Persiapan pensiun? Tentukan dulu tujuannya agar tenor dan produk yang kamu pilih tepat. - Cek Kupon dan Floor
Kupon tinggi belum tentu terbaik kalau risikonya nggak cocok dengan profilmu. - Diversifikasi
Jangan taruh semua dana di satu instrumen. Kombinasikan SBN dengan reksa dana pendapatan tetap atau deposito agar portofolio seimbang. - Pantau Jadwal Kupon
Catat tanggal pembayaran kupon agar kamu bisa mengatur cash flow lebih rapi.
Baca juga: Apa Itu Leverage dan Bagaimana Cara Kerjanya
Kelola Keuangan Lebih Efektif dengan Skorlife
Investasi SBN bisa jadi langkah awal menuju kebebasan finansial, tapi mengelola keuangan tetap kuncinya. Di sinilah Skorlife bisa bantu kamu lebih bijak dalam mengatur finansial pribadi.
Berikut fitur-fitur Skorlife yang relevan buat kamu yang aktif berinvestasi:
- SkorPintar
Kelola semua kartu kreditmu dalam satu portal. Cek jatuh tempo serta pola penggunaan untuk bantu atur cash flow, biar pembayaran investasi tetap lancar. - Cek Riwayat Kredit
Lihat histori kreditmu secara lengkap dan pastikan tetap sehat, penting banget kalau kamu berencana mengajukan pinjaman modal usaha atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di masa depan. - Peluang Pengajuan Kredit
Cek seberapa besar peluang kreditmu disetujui sebelum apply, jadi kamu bisa mengatur strategi finansial lebih percaya diri. - Manajemen Keuangan Cerdas
Dapatkan rekomendasi pembayaran tunggakan hingga perencanaan budget supaya kamu bisa melunasi utang sekaligus tetap punya ruang buat berinvestasi.
Dengan bantuan Skorlife, kamu bisa memastikan kondisi finansialmu tetap stabil dan siap berkembang, termasuk untuk investasi seperti SBN.
Kesimpulan
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi yang aman, mudah, serta menguntungkan, cocok buat siapa pun yang ingin mulai berinvestasi tanpa takut risiko besar. Kamu bisa beli secara online mulai dari Rp1 juta, dengan imbal hasil stabil dan dijamin pemerintah.
Tapi ingat, investasi cuma akan optimal kalau kamu punya kendali atas keuangan pribadi. Gunakan bantuan platform seperti Skorlife untuk mengatur cash flow, memantau kartu kredit, hingga menjaga skor kredit tetap sehat.
Dengan begitu, kamu bukan cuma investasi uang, tapi juga investasi pada masa depan finansial yang lebih cerdas dan tenang.
FAQ Seputar Investasi Surat Berharga Negara (SBN)
- Apakah SBN dibayar tiap bulan?
Ya, sebagian besar produk SBN seperti ORI, SBR, SR, ataupun ST memberikan imbal hasil atau kupon yang dibayarkan setiap bulan langsung ke rekening investor. Besaran kupon tergantung pada jenis SBN yang kamu pilih, ada yang bersifat tetap (fixed rate) dan ada yang mengambang dengan batas minimum (floating with floor).
- Apakah SBN bisa dicairkan?
Tergantung jenisnya. Beberapa SBN seperti ORI dan Sukuk Ritel (SR) bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Namun, SBR dan Sukuk Tabungan (ST) tidak bisa dicairkan lebih awal karena bersifat non-tradable. Meski begitu, biasanya pemerintah memberikan fasilitas early redemption sebagian dana dengan syarat tertentu.
- Apa keuntungan membeli SBN?
Investasi SBN menawarkan banyak keuntungan: imbal hasil yang kompetitif, risiko rendah karena dijamin pemerintah, serta pajak yang lebih ringan dibanding deposito (hanya 15%). Selain itu, kamu juga ikut berkontribusi membiayai pembangunan negara, sehingga investasi ini punya nilai finansial sekaligus sosial.
- Investasi SBN minimal berapa?
Kamu bisa mulai berinvestasi di SBN mulai dari Rp1 juta, dengan kelipatan tertentu hingga maksimal Rp3 miliar untuk ritel. Nilai minimal ini membuat SBN jadi instrumen yang sangat ramah bagi investor pemula.
- Apa perbedaan SBN dan Obligasi?
Secara umum, SBN (Surat Berharga Negara) adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, sedangkan obligasi bisa diterbitkan oleh pihak lain seperti perusahaan swasta atau BUMN. Bedanya, SBN dijamin negara sehingga risikonya jauh lebih rendah, sementara obligasi korporasi memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi karena bergantung pada kondisi keuangan penerbitnya.





