Kenali Profil Risiko Investasimu Agar Tak Salah Melangkah
Tingkat inflasi yang selalu meningkat setiap tahunnya, biaya hidup dan kebutuhan yang semakin besar dari waktu ke waktu membuat masyarakat harus pintar-pintar mengatur keuangan mereka. Menabung saja menjadi tidak cukup jika kebutuhan yang direncanakan di masa depan jumlahnya sangat besar. Bunga bank seringkali tidak sanggup mengejar tingkat inflasi, belum lagi dalam tabungan terdapat juga biaya admin dan lain-lain yang membuat jumlah tabungan sulit mencapai target dalam jangka panjang. Solusinya memang berinvestasi.
Namun, berbeda dengan menabung, investasi memiliki risiko yang berbeda. Berinvestasi artinya harus pintar berstrategi dengan risiko untung-rugi yang sangat fluktuatif. Di sinilah pentingnya untuk memahami profil risiko sebelum berinvestasi. Mengapa? Profil risiko akan menentukan jenis investasi yang tepat untuk dilakukan setiap orang sesuai dengan kesanggupan menerima risiko yang berbeda-beda dari tiap individu.
Macam-macam Profil Risiko
Secara umum profil risiko investasi terbagi menjadi tiga, yakni agresif, moderat, dan konservatif. Apa perbedaannya?
1. Agresif
Orang yang memiliki profil risiko investasi agresif cenderung berani mengambil risiko. Tipe investor ini bertujuan untuk mengembangkan nilai pokok investasi dengan tingkat keuntungan maksimal dalam jangka panjang atau lebih dari empat tahun. Meski terjadi penurunan nilai investasi, tipe investor agresif ini cenderung tenang dan tidak terburu-buru mencairkan atau menjual investasinya. Karena ia percaya fluktuasi imbal investasi adalah hal yang lumrah.
Investor agresif biasanya memang cenderung sudah berpengalaman dan tahu seluk beluk dunia pasar modal. Tipe investasi yang cocok dengan profil ini adalah saham, reksadana saham.
2. Moderat
Orang yang memiliki profil risiko investasi moderat kemampuan menerima risikonya tidak setinggi profil agresif. Biasanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara berkala dan memiliki pertumbuhan modal dalam jangka menengah sampai panjang. Jangka waktu investasi biasanya berkisar 2-4 tahun. Saat terjadi penurunan nilai, investor tipe ini akan memonitor investasi dan cenderung tidak mencairkan dananya.
3.Konservatif
Investor dengan tipe konservatif menginginkan stabilitas dalam pertumbuhan nilai investasi. Toleransi terhadap risiko sangat rendah dan biasanya akan segera mencairkan dana saat terjadi penurunan nilai investasi. Tipe konservatif biasanya mengambil jangka waktu investasi yang pendek yakni 1-3 tahun. Jenis investasi yang cocok antara lain adalah obligasi.
Bagaimana Mengetahui Profil Risiko Investasi?
Jika kamu berinvestasi secara mandiri melalui aplikasi yang sekarang marak, biasanya biasanya kamu akan dibimbing dahulu untuk mengetahui profil investasi kamu. Kamu akan diberikan sejumlah pertanyaan yang nanti hasilnya akan menggambarkan profil risiko investasi yang kamu miliki. Misalnya tujuan utama kamu dalam berinvestasi apakah mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan dana investasi yang agresif, jangka waktu ideal bagi kamu untuk menuai hasil investasi, sikap saat nilai investasi turun, hingga pertanyaan seputar kondisi keuanganmu saat ini, apakah kamu memiliki pendapatan tetap atau tidak.
Semua jawaban dari pertanyaan tersebut akan menggambarkan profil risiko investasi yang kamu punya. Profil risiko investasi juga dipengaruhi berbagai faktor yang berkaitan langsung dengan pertimbangan kamu saat akan memilih investasi dengan sejumlah risiko yang menyertainya.
Faktor yang Mempengaruhi Profil Risiko Investasi
Profil risiko investasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti di bawah ini:
- Usia
Usia muda umumnya memiliki profil risiko investasi yang besar meskipun ia masih pemula. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi jiwa muda yang masih berani mengambil risiko dan yakin jalan mereka masih panjang untuk tetap produktif. Sementara investor yang sudah mendekati usia pensiun harus mempertimbangkan usia produktif yang semakin singkat, sehingga produk investasi dengan risiko yang lebih kecil dan juga cenderugn stabil lebih dianjurkan. - Pendapatan
Karyawan tetap dan pekerja paruh waktu memiliki pertimbangan yang berbeda saat memilih investasi. Karyawan tetap cenderung lebih tinggi dalam mentolerir risiko berinvestasi sementara para pekerja lepas yang penghasilannya tidak menentu akan memiliki toleransi lebih rendah terhadap risiko investasi. - Tanggungan
Status single atau sudah menikah/ memiliki tanggungan juga memiliki profil risiko berbeda. Mereka yang telah berkeluarga toleransi terhadap risiko juga menjadi rendah. Adanya tanggungan anak seperti biaya pendidikan dan kesehatan membuat pilihan investasi juga menjadi lebih terbatas. - Pengetahuan
Semakin banyak jenis investasi yang kamu ketahui, semakin lama pengalaman di dunia investasi, akan memengaruhi keputusanmu saat berinvestasi. Toleransi terhadap risiko investasi juga bisa berubah karenanya.
Pentingnya Mengenal Profil Risiko Investasi
Investasi memang jalan untuk mengembangkan aset yang lebih menguntungkan dibanding tabungan biasa. Namun risikonya juga ada. Jika kamu berinvestasi saham, ada kalanya harga saham naik turun dengan drastis. Jika profil risiko investasimu tinggi hal itu tentu bukan masalah. Karena secara mental kamu juga sudah siap. Sementara jika profil risiko investasimu konservatif, bermain saham tentu tidak dianjurkan, sebab kamu lebih memilih pertumbuhan yang stabil meski nilainya tidak sebesar investasi yang berisiko tinggi.
Di sinilah pentingnya kamu memahami profil risiko investasimu sendiri sehingga kamu bisa memilih jenis investasi yang sesuai dan mengatur portofolio investasi dengan benar. Dengan demikian proses melakukan investasi pun menjadi nyaman.
Namun perlu diingat, hindari menyimpat semua uangmu dalam satu jenis investasi saja. Jika kamu memiliki profil risiko tinggi, sebagai penyeimbang jalankan juga investasi dengan risiko yang rendah. Tinggal persentase-nya saja kamu atur sesuai kebutuhan. Hal terpenting adalah instrumen investasi kamu jadi variatif dan kesatabilan portofoliomu juga terjaga.
Jika kamu investor pemula, mulailah dengan jenis investasi yang paling kamu pahami, lalu perlahan-lahan tambah nilai dan jenis investasi. Semakin banyak pengalamanmu, semakin pintar juga kamu mengelola dana untuk masa depanmu.