Biaya Implisit: Pengertian, Contoh, Penerapan & Cara Hitung

Biaya implisit adalah biaya peluang yang sering tak terlihat. Kenali pengertian, contoh, dan cara hitungnya untuk keputusan bisnis lebih tepat.

Dalam dunia bisnis maupun keputusan finansial sehari-hari, sering kali kita fokus pada biaya yang terlihat, tagihan, pengeluaran operasional, atau biaya produksi. Padahal, ada satu jenis biaya yang diam-diam mempengaruhi keputusan: biaya implisit. Memahami hal ini bisa bantu kamu membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, baik untuk usaha kecil, freelance, maupun keuangan pribadi.

Baca juga: Pengertian Biaya Variabel: Ciri, Jenis, Contoh, dan Rumus

Apa Itu Biaya Implisit?

Biaya implisit adalah biaya yang tidak tercatat dalam laporan keuangan, tapi tetap “terjadi” karena kamu mengorbankan suatu peluang. Dalam ekonomi, ini sering disebut sebagai opportunity cost atau biaya peluang.

Contoh simpelnya:

  • Saat kamu memilih menjalankan bisnis sendiri daripada bekerja di perusahaan, kamu “mengorbankan” gaji yang seharusnya bisa kamu dapat. Nah, hal ini dikategorikan sebagai biaya implisit.
  • Kalau kamu punya mobil pribadi dan memakainya untuk bisnis tanpa mencatat biaya penggunaan, ada nilai ekonomis yang hilang, hal itu juga termasuk biaya implisit.

Biaya implisit adalah jenis biaya yang tetap perlu dipertimbangkan karena berpengaruh besar pada keputusan strategis, meski tidak ada uang yang benar-benar keluar secara langsung.

pengertian biaya implisit adalah
Sumber gambar: Freepik

Kenapa Biaya Implisit Penting?

Banyak pemilik bisnis, bahkan yang sudah berpengalaman, kadang tidak sadar sedang menanggung biaya implisit. Padahal, ini krusial untuk:

✔ Mengukur profit yang sebenarnya
Keuntungan sesungguhnya harus memperhitungkan nilai peluang yang dikorbankan.

✔ Evaluasi keputusan bisnis
Misalnya, apakah lebih baik meng-handle tugas sendiri atau mempekerjakan orang lain?

✔ Menghindari keputusan yang terlihat “hemat” tapi sebenarnya merugikan
Kadang yang terlihat murah justru mahal kalau kita lihat dari sudut pandang biaya peluang.

Menurut survei EY 2023, 47% pelaku UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah) mengaku kesulitan mengukur biaya tak terlihat yang mempengaruhi profitabilitas bisnis mereka. Ini menunjukkan bahwa awareness terhadap biaya implisit masih rendah, padahal dampaknya nyata.

Baca juga: Investasi Leher ke Atas: Arti, Contoh, dan Manfaat untuk Masa Depan

Contoh Biaya Implisit dalam Kehidupan Sehari-hari

Supaya makin mudah dipahami, berikut beberapa contoh relevan:

1. Waktu kerja kamu

Jika kamu menghabiskan 5 jam sehari mengurus hal administratif bisnis, padahal kamu bisa outsourcing dengan biaya kecil, maka waktu kamu punya nilai. Dan nilai itu adalah biaya implisit yang harus dihitung.

2. Aset pribadi yang dipakai untuk usaha

Misal:

  • Rumah dipakai sebagai kantor
  • Mobil dipakai untuk antar barang
  • Laptop pribadi dipakai untuk proyek freelance

Nilai penurunan manfaat (depresiasi) bisa dianggap sebagai biaya implisit.

3. Modal pribadi tanpa bunga

Ketika kamu menanamkan uangmu sendiri ke bisnis tanpa bunga, kamu “kehilangan” kesempatan mendapatkan bunga dari deposito atau instrumen lain.

Inilah kenapa biaya implisit adalah komponen penting dalam perbandingan ROI (Return on Investment).

Pengertian Biaya Variabel adalah
Sumber gambar: Freepik

Jenis-Jenis Biaya Implisit

Walau tidak tertulis di laporan keuangan, biaya implisit bisa dibagi menjadi beberapa kategori:

1. Biaya Waktu (Time Cost)

Waktu adalah aset mahal. Setiap jam yang kamu gunakan untuk sebuah aktivitas berarti kamu melepas peluang lain yang mungkin lebih menguntungkan.

2. Biaya Penggunaan Aset (Asset Usage Cost)

Penggunaan barang milik pribadi untuk bisnis menghasilkan biaya implisit karena ada nilai ekonomis yang berkurang.

3. Biaya Modal (Capital Cost)

Modal yang ditanamkan tanpa imbal hasil adalah biaya implisit karena kamu kehilangan potensi keuntungan dari instrumen lain.

4. Biaya Keputusan (Decision Cost)

Ini muncul ketika kamu memilih satu opsi dari dua pilihan menguntungkan. Keuntungan yang tidak kamu ambil adalah biaya implisit.

Baca juga: Apa itu DCA (Dollar Cost Averaging) dan Panduan Investasinya

Cara Menghitung Biaya Implisit

Walaupun tidak ada angka pasti seperti biaya eksplisit, biaya implisit tetap bisa dihitung dengan pendekatan nilai peluang.

Gunakan rumus sederhana ini:

Biaya Implisit = Nilai Potensi Keuntungan yang Ditinggalkan

Contoh:

  • Kamu memiliki modal Rp50 juta yang dipakai untuk usaha tanpa bunga.
  • Kalau modal itu ditempatkan di deposito dengan bunga 4.5% per tahun, kamu bisa dapat Rp2.250.000.

Berarti: Biaya implisit adalah Rp2.250.000 per tahun.

Contoh lain:

  • Kamu menghabiskan waktu 10 jam/minggu mengurus admin yang bisa kamu delegasikan seharga Rp50.000/jam.
  • Maka biaya implisitnya = Rp50.000 × 10 = Rp500.000 per minggu.
Biaya Provisi
Sumber gambar: Pixabay

Biaya Implisit dalam Keputusan Bisnis: Kapan Kamu Harus Memperhitungkannya?

1. Saat menentukan harga jual

Selain biaya produksi yang terlihat, waktu dan aset pribadi yang kamu gunakan juga punya nilai ekonomi. Kalau ini tidak dihitung, harga jual bisa terlalu rendah dan margin ikut tergerus. Memperhitungkan biaya implisit bikin harga produkmu lebih realistis dan sehat untuk bisnis.

2. Ketika ingin ekspansi

Ekspansi bukan cuma soal punya modal, ada peluang lain yang mungkin kamu korbankan. Misalnya, fokusmu bisa terpecah atau produk yang lebih menguntungkan jadi terbengkalai. Dengan menghitung biaya implisit, kamu bisa tahu apakah ekspansi benar-benar layak.

3. Saat membandingkan opsi investasi

Setiap pilihan investasi selalu punya keuntungan yang kamu tinggalkan di opsi lainnya. Selisih potensi keuntungan itulah yang menjadi biaya implisit. Di sini biaya implisit adalah faktor penting untuk memilih opsi dengan nilai total terbaik.

Kenapa Skorlife Penting dalam Konteks Biaya Implisit?

Biaya implisit bukan hanya tentang bisnis, tapi juga keuangan pribadi, termasuk akses terhadap kredit.

Contohnya: 

Kalau kamu punya riwayat kredit kurang baik, biaya implisitnya bisa berupa:

  • Bunga kredit lebih tinggi
  • Pengajuan pinjaman lebih sering ditolak
  • Peluang membeli rumah atau kendaraan tertunda

Untuk mengurangi “biaya implisit” akibat skor kredit, kamu bisa mulai dari:

  1. Cek Riwayat Kredit di Skorlife
    Lihat status kreditmu secara jelas, apakah masih lancar, DPK, atau sudah menunggak.
  2. Cek Peluang Pengajuan Kredit
    Skorlife bantu prediksi peluang persetujuan kredit, membuatmu lebih percaya diri sebelum mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit mobil, atau KTA (Kredit tanpa Agunan).
  3. Manajemen Keuangan
    Dapatkan rekomendasi cara melunasi tunggakan dan atur cash flow harian. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya implisit akibat keputusan keuangan yang kurang tepat.

Skorlife hadir untuk mendampingi kamu mengatur keuangan dengan smart, perlahan tapi pasti.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Inklusi Keuangan 

Kesimpulan

Biaya implisit adalah aspek penting yang sering terlewat dalam banyak keputusan finansial. Meski tidak muncul dalam laporan keuangan, dampaknya nyata, baik pada profit bisnis maupun kesehatan finansial pribadi. Dengan memahami biaya implisit, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih matang, menghargai waktu dan asetmu, serta menghindari pengorbanan yang tidak disadari.

Dan kalau kamu ingin memperbaiki aspek keuangan pribadi, terutama terkait kredit, layanan seperti Skorlife bisa membantumu mengurangi “biaya implisit” akibat pengambilan keputusan yang kurang optimal.


FAQ Seputar Biaya Implisit

  1. Apa itu biaya implisit?

Biaya implisit adalah biaya yang muncul akibat peluang yang kamu lepaskan, meskipun tidak ada pengeluaran uang secara langsung. Ini sering disebut biaya peluang atau opportunity cost. Nilainya tetap penting karena mempengaruhi keputusan finansial yang kamu ambil.

  1. Apa bedanya biaya implisit dan biaya eksplisit?

Biaya eksplisit tercatat dan melibatkan uang keluar, seperti sewa atau gaji karyawan. Sementara itu, biaya implisit tidak tercatat tapi punya nilai ekonomi yang nyata. Keduanya perlu dipertimbangkan agar gambaran keuanganmu lebih lengkap.

  1. Kapan biaya implisit harus dihitung?

Biaya ini perlu dihitung saat kamu mengambil keputusan strategis, misalnya membandingkan investasi, menentukan harga, atau mengalokasikan waktu. Tujuannya supaya kamu tidak melewatkan keuntungan lain yang sebenarnya bisa kamu dapat. Dengan begitu, keputusanmu lebih sadar peluang.

  1. Kenapa biaya implisit sering tidak disadari?

Karena tidak muncul di laporan keuangan dan sulit diukur angka pastinya. Banyak orang jadi menganggapnya tidak ada, padahal nilainya bisa besar. Inilah alasan pentingnya melihat keputusan dari sisi peluang, bukan hanya biaya yang terlihat.

  1. Apakah biaya implisit berpengaruh pada profit?

Ya, terutama kalau kamu ingin menghitung profit “sesungguhnya,” bukan sekadar angka kas masuk-keluar. Tanpa memasukkan biaya implisit, profit terlihat lebih tinggi dari yang sebenarnya. Dalam jangka panjang, ini bisa membuatmu salah menilai performa bisnis.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments