Perbedaan Reksadana vs Deposito. Mana yang Lebih Cuan?

Meski sama-sama instrumen investasi, ternyata reksadana vs deposito memiliki keuntungan dan karakteristiknya masing-masing.

Reksadana dan deposito merupakan instrumen menjanjikan bagi investor ketika mereka ingin melakukan diversifikasi investasinya, selain pada emas batangan.

Lantaran mampu menawarkan imbal hasil menguntungkan, tak jarang para investor bakal membandingkan deposito vs reksadana vs emas.

Nah, sudah tahu belum apa bedanya reksa dana dan deposito?

Deposito adalah instrumen investasi yang bisa dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) jika bunganya masih sesuai dengan tingkat bunga penjaminan.

Sedangkan reksadana berbeda dari deposito karena berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan dana dari investor.

Sebelum mengetahui mana yang lebih untung berinvestasi reksadana atau deposito, ada baiknya menyimak perbandingan kedua instrumen tersebut dari pengertiannya.

Blog SkorLife telah merangkumnya dari berbagai sumber media daring. 

Definisi Reksadana dan Deposito

Apa Itu Reksadana?

Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian reksadana adalah wadah menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Dana investasi tersebut akan dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi atau MI.

Terdapat 4 contoh jenis reksadana, antara lain:

1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)

RDPU merupakan singkatan dari Reksadana Pasar Uang adalah jenis reksa dana yang hanya berinvestasi pada surat utang.

Penempatan dana investasi Reksadana Pasar Uang bisa ditaruh di Sertifikat Utang Negara (SUN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Adapun jangka waktu investasi RDPU kurang dari 1 tahun dengan tujuan untuk menjaga likuiditas dan menjaga modal.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)

Reksadana Pendapatan Tetap atau RDPT adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam bentuk surat utang, dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang stabil.

RDPT memiliki risiko investasi yang relatif lebih besar dibandingkan Reksa Dana Pasar Uang.

3. Reksadana Saham

Pengertian Reksadana Saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan lebih dari 80% asetnya pada efek ekuitas dan sisanya bisa berupa deposito.

Jenis reksa dana ini termasuk high risk high return yang artinya risiko investasi lebih besar dan menawarkan imbal hasil tinggi bila dibandingkan reksadana sebelumnya.

4. Reksadana Campuran

Bagi kamu yang awam, tentu ingin tahu Reksadana Campuran itu apa?

Reksa Dana Campuran adalah jenis reksadana yang melakukan investasi dalam efek yang bersifat ekuitas dan efek bersifat utang.

Apa Itu Deposito?

Melansir dari laman Sikapi.ojk.go.id, definisi deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.

Adapun karakteristik Deposito dari bank antara lain:

  • Dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir;
  • Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over (ARO);
  • Investasi deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing seperti US dollar.

Lantas, apakah deposito lebih baik dibandingkan reksadana? Untuk menilai untung mana antara deposito dengan reksadana kamu bisa melihat perbedaannya dari berbagai aspek.

Perbedaan Reksadana vs Deposito

Blog Skorlife telah merangkum dari laman Btnprioritas.btn.co id dan sumber lainnya perihal beda reksa dana dan deposito. Berikut ini penjelasannya:

1. Keuntungan yang Didapatkan

Untuk melihat beda reksa dana dengan deposito, para calon investor bisa melihat keuntungan yang bakal mereka dapatkan.

Pemilik reksadana akan mendapatkan nilai keuntungan dari pertumbuhan nilai aset dalam portofolionya.

Sebagai contoh, rata-rata return Reksadana Pendapatan Tetap per tahun bisa mencapai 7% hingga 9%.

Sementara keuntungan deposito didapatkan dari bunga. 

Adapun bunga deposito terbaru hari ini 2024 per tahun (12 bulan) berkisar antara 2% hingga 4,25%, melansir dari pusat data Kontan.co.id.

2. Risiko Investasi

Setiap instrumen tentu punya risiko masing-masing, tetapi bedanya bisa dilihat pada rendah atau tingginya risiko investasi tersebut.

Sebagian dari kamu mungkin ini tahu apakah aman nabung di reksadana?

Risiko investasi reksadana terdapat pada nilai aktiva bersih (NAB) yang dapat berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar.

Selain itu, reksa dana adalah produk investasi yang tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tetapi tetap diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sedangkan, apa resiko dari deposito? Salah satu risiko deposito adalah bila Suku Bunga Dasar Bank turun, maka bunga deposito juga akan turun.

Namun, simpanan deposito dengan nominal hingga Rp2 miliar yang sesuai dengan bunga acuan akan dijamin oleh LPS bila bank mengalami kebangkrutan.

3. Modal Awal

Perbedaan lainnya dari reksadana vs deposito yakni terkait modal awal investasi.

Masyarakat bisa beli reksa dana mulai dari Rp100.000 atau dengan kata lain investor dengan modal minim bisa memilikinya.

Sementara, nasabah baru bisa memiliki deposito kalau punya uang dengan nominal Rp10 juta. 

Dengan batasan ini, belum tentu juga nasabah dengan dana minim akan mendapatkan hasil bunga yang sepadan dengan nasabah yang menabung dengan modal besar.

4. Pengenaan Pajak

Reksadana vs deposito juga dapat dibedakan dari pengenaan pajaknya.

Keuntungan yang dihasilkan reksadana tidak akan dikenakan pajak, sedangkan bunga yang didapatkan dari deposito akan terkena pajak sebesar 20%.

5. Likuiditas

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi likuid, lantaran pemiliknya bisa mencairkan kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja.

Sementara deposito tidak dapat dicairkan lebih awal, kecuali bila kamu bersedia membayar denda penalti.

Nah, itulah penjelasan mengenai reksadana vs deposito yang sebenarnya sama-sama menguntungkan.

Kamu tinggal memilih saja, instrumen mana yang benar-benar cocok dengan karakteristik, jangka waktu investasi, dan ketersediaan modal untuk berinvestasi.

Namun, tidak ada salahnya kamu memiliki keduanya agar ada diversifikasi instrumen investasi.

Semoga ulasan dalam artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya!

Sebelumnya, ada pembahasan mengenai reksadana vs properti. Dua instrumen investasi yang cocok untuk kamu yang tidak ingin mengambil risiko besar.

Ingin menjadi kaya seperti investor ternama Warren Buffett, coba saja berinvestasi di pasar modal, baca panduannya hanya di blog SkorLife.

Bagi kamu yang ingin membeli mobil baru dengan skema cicilan ke multifinance, yuk cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife yang tersedia di smartphone.

Ingin memiliki kartu kredit yang memberikan banyak kelebihan setelah bertransaksi? Ajukan aplikasi untuk mendapatkan Mayapada Skorcard

Yuk, cari tahu mengenai rekomendasi daerah tujuan wisata, belanja, dan makanan terkini, hanya di blog Skorcard

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments