Perbedaan Reksadana vs Saham. Mana yang Lebih Tepat untuk Investasi?

Inilah perbandingan reksadana vs saham. Instrumen mana yang lebih tepat dan menguntungkan untuk dijadikan investasi jangka panjang.

Ketika berencana berinvestasi pada apapun, seperti obligasi, reksadana, dan saham penting bagi kamu memahami karakteristik, keuntungan, serta risiko dari instrumen yang dipilih.

Reksadana dan saham menjadi instrumen yang populer digunakan oleh investor di Indonesia lantaran daya tarik keuntungannya.

Tetapi kalau ditanya apakah reksa dana dan saham bisa rugi? Tentu saja sebagai instrumen investasi, termasuk reksa dana dan saham punya untung dan ruginya tersendiri.

Biasanya kerugian terjadi karena berbagai faktor, seperti volatilitas pasar, kinerja saham, dan pertumbuhan ekonomi.

Lantas, untuk investor pemula lebih baik saham atau reksadana? Mari simak bersama-sama pengertian dan perbedaannya dari kedua instrumen tersebut.

Blog SkorLife telah merangkumnya dari berbagai sumber. 

Definisi Reksadana vs Saham

Apa Itu Reksadana?

Mengutip laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian reksadana adalah dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Mudahnya, reksa dana itu artinya para investor akan menyerahkan sejumlah dana kepada badan hukum yakni Manajer Investasi (MI) dan dialokasikan ke beberapa instrumen.

Terdapat 4 jenis reksadana yang ada di Indonesia, antara lain Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran.

Apa Itu Saham?

Berdasarkan informasi di laman Sikapiuangmu.ojk, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan demikian, investasi saham artinya penanaman modal dengan bentuk penyertaan dana oleh seseorang maupun badan usaha di suatu perusahaan.

Untuk kamu yang masih awam dengan kedua jenis investasi ini pastinya penasaran, apa bedanya reksa dana dan saham?

Reksadana terbaik akan dikelola oleh Manajer Investasi yang bertugas memberikan fund fact sheet serta keuntungan. Sedangkan pada investasi saham, investor atau trader yang mengelola modal dana sepenuhnya.

Perbedaan Reksadana vs Saham

Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menjawab lebih menguntungkan reksadana atau saham bila ingin berinvestasi jangka panjang.

Melansir dari Republika.co.id, inilah beda saham dan reksadana yang wajib diketahui investor.

1. Pengelolaan Dana

Hal pertama yang membedakan reksadana dengan investasi saham adalah pengelola dananya.

Seperti disebutkan di atas, saat kamu memilih reksadana itu artinya dana investasi kamu akan dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi atau MI.

Investor hanya perlu menentukan berapa jumlah dana yang akan disetorkan untuk reksa dana.

Sementara dana investasi pada saham bakal dikelola oleh kamu sendiri selaku investor atau trader.

2. Modal Investasi

Perbedaan selanjutnya antara reksadana vs saham yakni perihal minimal modal investasi yang dibutuhkan.

Investasi pada reksadana menawarkan modal yang lebih terjangkau dan fleksibel. Bagi investor pemula, tentu ini menjadi keuntungan tersendiri.

Saat ini, banyak perusahaan penyedia reksadana menawarkan modal investasi mulai dari puluhan ribu rupiah. Kamu bisa membeli reksadana mulai dari Rp10 ribu. 

Sedangkan saham cenderung membutuhkan modal investasi yang jauh lebih besar, bila ingin mendapat imbal yang besar pula.

Kamu harus membeli saham dalam satuan lot, yaitu 500 lembar saham. Lantas kalikan saja harga saham per lembar. 

3. Risiko Investasi

Sebelum memutuskan instrumen mana yang kamu pilih, pastinya juga harus mempertimbangkan risiko dari investasinya.

Lantas, lebih aman reksadana atau saham? Di antara kedua jenis instrumen tersebut, maka investasi saham tergolong punya risiko yang jauh lebih  besar.

Sebab, investasi saham sangat tergantung performa pasar dan juga emiten. 

Selain itu, saham dikelola langsung oleh investor tanpa adanya Manajer Investasi yang ahli di bidangnya.

Hanya saja, bila kamu ingin tahu apa kelemahan dari reksadana?

Kekurangan dari reksadana, seperti misalnya Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) tidak cocok untuk investasi jangka panjang.

Pasalnya, Reksadana Pasar Uang biasanya hanya untuk jangka pendek, rata-rata hanya satu tahun.

4. Keuntungan Imbal Hasil

Hal lain yang harus diketahui bila membandingkan reksadana vs investasi saham yakni faktor imbal hasil atau return.

Sekedar informasi, return atau imbal hasil adalah keuntungan yang didapatkan oleh investor dari instrumen investasi pada periode waktu tertentu.

Lantas, berapa lama reksa dana untung?

Investasi reksadana membutuhkan waktu yang berbeda-beda agar bisa mendatangkan keuntungan. Ada yang untuk kurang dari setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun.

Sedangkan imbal hasil pada investasi saham didapatkan ketika harga saham lebih tinggi dari harga beli awal, seiring berjalannya waktu.

Keuntungan imbal hasil saham ini dihitung berdasarkan persentase banyaknya lot saham yang dimiliki.

Kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan lain dari saham berupa nilai dividen yang dibagikan oleh emiten dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

5. Pajak

Perbedaan berikutnya dari reksadana dan saham yakni terkait pemberlakuan pajak untuk kedua instrumen investasi ini.

Reksadana adalah jenis instrumen investasi yang tidak dikenakan pajak tahunan atau PPh.

Hal ini berbeda dengan investasi saham yang dikenakan pajak tahunan atau PPh

Menurut PPh Pasal 4 ayat 2, setiap transaksi penjualan saham dikenakan pajak atau PPh final bagi individu maupun badan usaha sebesar 0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan saham

Pemegang saham pun akan dikenakan pajak sebesar 10% atas keuntungan yang mereka dapatkan dari dividen.

6. Pencairan Dana

Hal terakhir yang juga wajib diketahui calon investor saat membandingkan reksa dana dan saham yakni terkait pencairan dana.

Berapa lama reksa dana saham cair? 

Mengutip laman Most.co.id, investor dapat menerima dana hasil penjualan reksadana selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah order penjualan kembali dijalankan.

Sementara investasi saham bisa dicairkan secara langsung ke rekening investor yang berkaitan. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri dari saham.

Nah, demikianlah ulasan mengenai perbandingan reksadana vs saham yang perlu menjadi perhatian para calon investor.

Jadi, menurut kamu lebih menguntungkan reksadana atau saham? Silahkan pilih sesuai dengan kebutuhan kamu masing-masing, ya.

Pastikan kamu selalu menanamkan investasi pada instrumen yang berbeda. Jangan pernah menaruhnya pada investasi yang sama. 

Sebelumnya, ada pembahasan mengenai reksadana vs deposito, mana yang lebih menguntungkan bagi investor.

Tidak ketinggalan, ada ulasan mengenai reksadana vs SBN (Surat Berharga Negara), bisa menjadi panduan bagi para investor.

Pantau terus perkembangan terbaru di sektor investasi, ekonomi, bisnis, keuangan, dan gaya hidup, hanya di blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana membeli mobil  listrik baru dengan skema cicilan ke multifinance, yuk cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife yang tersedia di smartphone.

Hanya kartu kredit Mayapada Skorcard yang memberikan banyak kelebihan setelah melakukan transaksi di mana saja.

Yuk, baca selalu blog Skorcard agar kamu mendapatkan rekomendasi terbaru mengenai wisata, makanan, minuman, dan lainnya. 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments