Memahami Investasi Saham: Ragam Jenis dan Risikonya
Kamu memiliki rencana untuk investasi saham? Yuk, pahami instrumen investasi satu ini agar mendapatkan cuan yang maksimal.
Selain emas batangan, saham (stock) termasuk instrumen yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan tinggi.
Mungkin kamu pernah mendengar BCA, Astra International, Adaro, Antam, Gudang Garam, Indofood, Kalbe Farma, Telkom, dan lainnya?
Inilah sejumlah perusahaan yang telah berstatus terbuka dan memperdagangkan sahamnya di bursa efek. Saham sederetan perusahaan tadi tergolong bagus dan masuk kategori LQ45.
Kalau bicara saham, masih banyak orang yang belum tahu lantaran jumlah orang Indonesia yang berinvestasi saham masih sedikit.
Blog SkorLife akan membahasnya dengan merangkum dari berbagai sumber.
Apa Itu Investasi Saham?
Berdasarkan laman Sikapiuangmu.ojk, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Melalui modal tersebut, para investor punya hak atas pendapatan sebuah perusahaan, termasuk aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kamu bisa memiliki saham perusahaan yang sudah IPO (Initial Public Offering) melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun prinsip investasi ini hampir sama dengan kegiatan menabung yaitu mengalokasikan dana untuk disimpan untuk dapat digunakan pada kemudian hari.
Kalau kamu telah paham mengenai investasi saham artinya apa yang punya definisi tanda penyertaan modal yang dilakukan seseorang atau badan usaha terhadap suatu perusahaan.
Setelah mengetahui definisi, saatnya mengetahui berbagai jenis dari saham. Melansir dari laman CIMBniaga.co.id, inilah penjelasannya.
Jenis Investasi Saham Terbaik
1. Berdasarkan Kepemilikan
- Saham biasa (common stock)
- Jenis saham preferen (preferred stock)
2. Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
- Saham blue chip
- Saham pertumbuhan
- Jenis saham spekulatif
- Saham siklikal
- Jenis saham non siklikal
3. Saham Berdasarkan Cara Pengalihannya
- Saham atas tunjuk
- Jenis saham atas nama
Risiko Investasi Saham
Bagai dua sisi mata koin, bila ada keuntungan maka juga ada kerugian dari investasi saham.
Mengutip laman Idx.co.id, inilah risiko investasi yang harus diperhatikan oleh para investor saham pemula.
1. Capital Loss
Kerugian pertama dari investasi saham yang patut kamu ketahui yakni ancaman capital loss.
Arti capital loss adalah kondisi saat investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
Contohnya, saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp2.000 per saham. Lalu, harga saham tersebut mengalami penurunan hingga mencapai Rp1.400 per saham.
Lantaran takut harga saham akan terus turun, kemudian investor menjualnya seharga Rp1.400. Maka, dia mengalami capital loss atau kerugian sebesar Rp600 per saham.
Pada awal tahun 2024 menurut Kontan.co.id, ada sejumlah emiten yang masuk “saham gocap” alias harga sahamnya hanya Rp50 per saham.
Dua di antaranya adalah MNC Asia Holding dan Bakrie & Brothers. Tentunya, saat saham mulai diperdagangkan beberapa waktu lalu, nilainya tidak sekecil ini.
2. Risiko Likuiditas
Kerugian investasi saham yang juga harus diwaspadai oleh investor adalah risiko likuidasi akibat perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan.
Pemegang saham mendapat prioritas terakhir dalam hak klaim, setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi.
Apabila masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Kondisi ini merupakan risiko dan kerugian terberat dari pemegang saham.
Bisnis.com pernah melansir pada akhir Februari 2024, ada sejumlah emiten yang bangkrut. Salah satunya adalah Cowell Development.
3. Tidak Mendapatkan Dividen
Risiko investasi saham selanjutnya adalah mengenai dividen yang didapatkan oleh investor.
Biasanya perusahaan membagi dividen saat berhasil mencatatkan kinerja yang baik.
Akan tetapi, investor bisa saja tak dapat dividen lantaran kinerja perusahaan menurun atau bahkan merugi.
Meski begitu, ada sejumlah perusahaan yang memperoleh keuntungan tetapi tetap tidak membagikan dividen. Salah satunya karena ingin ekspansi perusahaan.
Laman CNBCIndonesia.com pernah mengutip Bumi Serpong Damai tidak membagikan dividen pada 2022 lalu.
4. Ancaman Delisting
Ancaman kerugian yang terakhir dari instrumen investasi ini adalah risiko terhapusnya saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting.
Arti delisting adalah saham yang sebelumnya diperdagangkan di BEI akan dihapus dari daftar perusahaan publik, sehingga tidak dapat diperjualbelikan secara bebas di pasar modal.
Bila kondisi ini terjadi, investor harus menjual saham tersebut dengan nilai berapa pun.
Penghapusan ini bisa bersifat sukarela (voluntary delisting) maupun paksaan (force delisting).
Salah satu perusahaan yang mengalami delisting adalah Wijaya Karya lantaran menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A.
Nah, demikianlah pengertian investasi saham, ragam jenis dan risikonya bagi investor.
Bagi kamu yang berencana melakukan investasi saham terbaik seperti BRI, BCA, atau emiten lainnya, nantikan artikel berikutnya.
Kamu bisa mencari tahu cara investasi saham modal kecil lantaran harga saham BCA saja per lembar mencapai Rp9.800.
Sementara kamu harus membeli minimal 1 lot alias 100 lembar saham. Kamu harus merogoh Rp980 ribu untuk 1 lot saja.
Kamu bisa melirik saham dengan harga yang lebih terjangkau karena banyak pilihan.
Semoga artikel ini bermanfaat menambah pengetahuan kamu, ya!
Jangan lupa membaca perbandingan keuntungan investasi emas batangan atau saham serta berita finansial terkini lainnya di Blog SkorLife.
Bagi kamu yang berencana ingin berinvestasi pada instrumen properti, yuk cek dulu skor kreditnya pada Aplikasi SkorLife melalui smartphone.