Risiko Paylater yang Kamu Perlu Tahu dan Cara Mengatasinya
Metode pembayaran paylater kini semakin digemari di kalangan masyarakat, terutama di kalangan milenial.
Bukan tanpa sebab, paylater memudahkan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi seperti pembayaran di marketplace, makanan, tagihan listrik, tagihan air, pulsa, dan masih banyak lagi lainnya.
Ditambah lagi dengan adanya promo menarik dari penyedia layanan paylater, membuat paylater semakin sering digunakan.
Hampir sama dengan cara kerja kartu kredit, kamu sebagai pengguna paylater akan mendapatkan limit tertentu yang bisa digunakan untuk ‘beli sekarang, bayar nanti’.
Nantinya, kamu wajib membayar sejumlah nominal yang akan ditagihkan di kemudian hari dalam bentuk cicilan. Biasanya, tenor yang diberikan adalah 30 hari, namun ada beberapa penyedia layanan paylater yang juga menawarkan opsi cicilan hingga 3, 6, ataupun 12 bulan.
Namun, di balik banyak manfaat dan kemudahan yang diberikan oleh paylater, ternyata pemakaian paylater ada risiko nya juga, lho. Apabila pemakaian paylater tidak dikelola dengan baik, maka bisa merugikan diri kamu sendiri.
Apa saja risiko paylater tersebut? Berikut ini adalah beberapa risiko paylater yang wajib kamu ketahui.
1. Bunga Tinggi
Bunga pinjaman paylater bisa bervariasi tergantung pada kebijakan penyedia layanan masing-masing. Namun, jika dibandingkan dengan kartu kredit, bunga pinjaman paylater ternyata lebih besar.
Rata-rata bunga pinjaman paylater berada di kisaran 2% hingga 4%. Bunga pinjaman paylater yang dibebankan kepada kamu sebagai pengguna tentunya akan mempengaruhi kondisi keuangan kamu.
Sebab, kamu jadi perlu mengeluarkan budget lebih untuk membayar tagihan beserta bunga dibanding jika kamu membelinya dengan uang tunai secara langsung.
Jangan lupa, ada biaya tambahan yang harus kamu siapkan jika kamu terlambat membayar tagihan paylater. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk membayar tagihan tepat waktu, ya!
2. Terjebak dalam Lingkaran Utang
Bahaya paylater yang perlu kamu sadari sebagai pengguna adalah kamu bisa terjebak dalam lingkaran utang apabila tidak menggunakannya dengan bijak.
Tanpa kamu sadari, paylater membuat kamu menjadi lebih konsumtif karena kini kamu bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan mudah dan membayarnya nanti di kemudian hari.
Apalagi jika ada promo menggiurkan yang ditawarkan oleh penyedia paylater. Apabila kamu terus terdorong secara impulsif untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan tanpa perencanaan keuangan yang baik, maka kamu bisa terjebak dalam utang.
Ada baiknya sebelum membeli barang menggunakan metode paylater, pertimbangkan dengan matang apakah kamu memerlukan barang tersebut atau hanya sekedar keinginan saja.
3. Peretasan identitas pribadi
Risiko selanjutnya yang harus kamu ketahui yakni peretasan identitas pribadi karena rawannya sistem paylater dari tindak kejahatan. Sehingga, identitas pribadi kamu bisa diretas dan berisiko digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab, seperti penipuan, pemerasan, dan lain sebagainya.
Sebab, sebelum bisa menggunakan paylater, kamu perlu registrasi dengan melampirkan identitas pribadi berupa KTP dan foto diri secara online di aplikasi paylater.
Data tersebut itulah yang bisa diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, pilihlah paylater yang legal dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Terpengaruh dengan diskon atau promosi
Saat ini, banyak penyedia layanan paylater yang berlomba-lomba memberikan diskon atau promosi menggiurkan kepada penggunanya.
Tujuannya sudah jelas, yakni agar pengguna terdorong untuk bertransaksi menggunakan layanan paylater mereka dan membentuk gaya hidup konsumtif bagi pengguna.
Perilaku konsumtif yang berlebihan tentunya bisa merugikan diri kamu sendiri. Apalagi jika kamu tidak bisa mengatur keuangan, maka kondisi keuangan kamu pun akan berantakan.
5. Tidak Bisa Membayar Tagihan
Terlalu sering menggunakan paylater bisa membuat tagihan yang harus dibayar di kemudian hari meningkat. Akibatnya, ada risiko dimana kamu tidak bisa membayar semua tagihan yang dibebankan.
Ketika kamu tidak bisa membayar tagihan paylater, maka kamu bisa dikenakan denda keterlambatan. Tidak hanya denda keterlambatan, tidak bisa membayar tagihan akan membuat kamu memiliki riwayat kredit yang buruk.
Sehingga, apabila kamu mengajukan pinjaman di kemudian hari, besar kemungkinan pengajuan pinjaman kamu akan ditolak karena reputasi kredit yang buruk dan skor kredit yang rendah.
Itulah risiko-risiko yang muncul akibat dari penggunaan paylater yang tidak teratur. Layanan paylater sebetulnya sangat membantu dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, jika penggunaan paylater tidak diatur dengan baik, tentunya hal tersebut bisa membahayakan diri kamu sendiri. Kamu bisa membuat budgeting besaran biaya yang bisa kamu sisihkan untuk paylater agar kondisi keuangan kamu tetap teratur.