Apa Itu Amortisasi? Pengertian, Contoh, dan Rumus Amortisasi

Amortisasi adalah komponen penting dalam keuangan. Pahami pengertian amortisasi, fungsi, contoh, dan rumus amortisasi, termasuk amortisasi utang berikut.

Pernah dengar istilah amortisasi dalam laporan keuangan, tapi masih bingung apa maksudnya? Jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Banyak orang menganggap amortisasi itu sama dengan depresiasi. Padahal, keduanya punya konsep serta penerapan berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu amortisasi, lengkap dengan pengertian, contoh, fungsi, hingga rumus amortisasi yang mudah dipahami, bahkan untuk kamu yang baru mulai belajar keuangan.

Baca juga: Depresiasi: Jenis, Metode, dan Contoh dalam Akuntansi

Pengertian Amortisasi: Nggak Sekadar Istilah Akuntansi

Secara sederhana, amortisasi adalah proses pengalokasian biaya dari aset tak berwujud selama masa manfaatnya. Artinya, kalau kamu punya aset yang nggak bisa disentuh (seperti hak cipta, lisensi, merek dagang, atau software), nilainya akan dicatat serta “dikurangi” sedikit demi sedikit setiap tahun.

Dengan kata lain, amortisasi membantu menunjukkan bahwa nilai aset tersebut berkurang seiring waktu karena digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Ini penting supaya laporan keuangan kamu mencerminkan kondisi sebenarnya, bukan angka semu yang terlalu tinggi.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan membeli lisensi software seharga Rp120 juta dengan masa manfaat 5 tahun, maka setiap tahun perusahaan akan mencatat biaya amortisasi adalah Rp24 juta. Dengan cara ini, beban tersebut bisa disesuaikan secara proporsional dan tidak memberatkan di satu periode saja.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa amortisasi adalah metode untuk membagi nilai aset tak berwujud ke dalam beberapa periode, sesuai umur ekonomisnya.

Pengertian Amortisasi adalah

Jenis Amortisasi dan Fungsinya dalam Keuangan

Amortisasi bukan cuma istilah akuntansi yang rumit. Amortisasi punya fungsi praktis dan penting, baik untuk bisnis maupun individu. Berikut beberapa jenis serta fungsi amortisasi:

1. Amortisasi Aset Tak Berwujud

Jenis ini digunakan untuk mengalokasikan nilai aset non-fisik, seperti hak paten, lisensi, merek dagang, goodwill, atau software. Contohnya, contoh amortisasi adalah mencatat biaya lisensi software selama masa pakainya agar laporan keuangan tetap akurat.

2. Amortisasi Utang

Berbeda dari aset, amortisasi utang adalah proses pelunasan pinjaman secara bertahap melalui cicilan yang terdiri dari pokok dan bunga.

Setiap pembayaran kamu ke bank sebenarnya terbagi menjadi dua: sebagian untuk mengurangi pokok pinjaman, sebagian lagi untuk membayar bunga. Seiring waktu, proporsi pembayaran pokok makin besar, dan bunga makin kecil.

Amortisasi utang ini umum dipakai untuk:

  • Kredit rumah (KPR)
  • Kredit kendaraan bermotor
  • Kredit tanpa agunan (KTA)
  • Pinjaman bisnis atau modal usaha

Dengan memahami amortisasi utang, kamu bisa tahu seberapa cepat pinjamanmu berkurang serta berapa total bunga yang sebenarnya kamu bayar.

Baca juga: Apa Itu Ekuitas? Ini Arti, Komponen, dan Fungsinya dalam Bisnis

Fungsi Penting Amortisasi

Mengapa amortisasi penting? Berikut beberapa alasannya:

  1. Menunjukkan nilai aset yang realistis
    Aset tak berwujud seperti hak cipta atau lisensi punya masa manfaat terbatas. Dengan amortisasi, nilainya bisa disesuaikan dengan penggunaannya dari waktu ke waktu.
  2. Mengatur beban pajak dan laba bersih
    Karena biaya amortisasi adalah pengeluaran non-tunai, perusahaan bisa menguranginya dari laba kena pajak, sehingga beban pajak lebih efisien.
  3. Membantu perencanaan cash flow
    Dengan tahu besaran amortisasi utang, kamu bisa merencanakan pengeluaran bulanan dengan lebih akurat dan menghindari risiko gagal bayar.
  4. Meningkatkan transparansi keuangan
    Investor atau pihak bank bisa melihat kondisi finansial perusahaan dengan lebih jelas karena amortisasi menggambarkan nilai aset dan utang secara lebih akurat.
Mengenal Apa Itu Inklusi Keuangan
Sumber gambar: Freepik

Contoh Amortisasi yang Mudah Dipahami

Agar makin paham, berikut beberapa contoh amortisasi adalah:

1. Amortisasi Hak Paten

Sebuah perusahaan farmasi membeli hak paten obat dengan harga Rp500 juta dan masa manfaat 10 tahun. Setiap tahun, perusahaan mencatat biaya amortisasi adalah Rp50 juta.

Artinya, nilai paten di neraca akan berkurang secara bertahap setiap tahun sampai akhirnya habis masa manfaatnya. 

2. Amortisasi Software

Perusahaan membeli software akuntansi internal senilai Rp120 juta dengan masa pakai 5 tahun. Setiap tahun akan dicatat biaya amortisasi Rp24 juta agar laporan keuangan tetap sesuai nilai riilnya.

3. Amortisasi Utang (KPR)

Kamu mengambil pinjaman rumah Rp600 juta dengan bunga 10% per tahun selama 15 tahun.
Setiap bulan kamu bayar cicilan tetap sekitar Rp6,5 juta. Di awal, sebagian besar pembayaran masuk ke bunga, tapi seiring waktu proporsi pokok meningkat. Pada kasus ini, amortisasi utang adalah proses pelunasan pinjaman yang disusun agar beban pembayaran terasa lebih ringan serta terencana.

Baca juga: Memahami Pebedaan Utang dan Piutang

Rumus Amortisasi

1. Rumus Amortisasi Aset Tak Berwujud

Rumus sederhananya:

Amortisasi Tahunan = (Nilai Awal Aset – Nilai Residu) / Masa Manfaat

Contoh:

  • Nilai hak cipta: Rp100.000.000
  • Nilai residu: Rp0
  • Masa manfaat: 5 tahun

Maka: Amortisasi Tahunan = (100.000.000 – 0) / 5 = Rp20.000.000 per tahun

Jadi, kamu mencatat biaya amortisasi adalah Rp20 juta setiap tahun selama 5 tahun.

2. Rumus Amortisasi Utang

Kalau kamu ingin menghitung cicilan bulanan pinjaman (seperti KPR atau kredit kendaraan), kamu bisa gunakan rumus amortisasi utang berikut di Excel:

=PMT(bunga_per_tahun/jumlah_periode_per_tahun; total_periode; -jumlah_pinjaman)

Contoh:

  • Jumlah pinjaman: Rp100.000.000
  • Bunga: 12% per tahun
  • Jangka waktu: 5 tahun (60 bulan)

Rumusnya:
=PMT(12%/12; 60; -100000000)

Hasilnya akan menunjukkan jumlah cicilan bulanan tetap mencakup pokok dan bunga. Dari situ, kamu bisa melihat bagaimana amortisasi utang berjalan tiap bulan, di mana proporsi pokok makin besar seiring berjalannya waktu.

Tips & Panduan Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Sumber gambar: Freepik

Hubungan Amortisasi dengan Kesehatan Keuangan

Amortisasi ternyata bukan cuma urusan akuntan atau perusahaan besar. Buat individu seperti kamu yang punya cicilan atau aset, memahami amortisasi bisa membantu menjaga kesehatan keuangan pribadi. Dengan tahu berapa nilai aset sebenarnya serta seberapa cepat utang berkurang, kamu bisa merencanakan langkah finansial dengan lebih bijak.

Misalnya:

  • Menentukan kapan waktu ideal untuk melunasi pinjaman lebih cepat
  • Menghitung keuntungan atau kerugian jika melakukan refinancing
  • Menyusun anggaran bulanan tanpa khawatir kelebihan beban cicilan

Dengan kata lain, amortisasi adalah alat penting buat kamu yang mau membangun stabilitas finansial jangka panjang.

Baca juga: Apa Itu Grace Period? Pengertian dan Contohnya

Cek dan Kelola Kreditmu dengan Lebih Mudah Bersama Skorlife

Kalau kamu punya cicilan atau sedang berencana ajukan kredit baru, entah itu KPR, kendaraan, atau KTA, sangat untuk tahu posisi finansialmu sebelum apply. Kamu bisa cek kondisi keuanganmu lewat Skorlife, aplikasi untuk membantumu lebih paham tentang kesehatan finansial pribadi.

Di aplikasi Skorlife, kamu bisa:

  • Cek Riwayat Kredit langsung dari lembaga resmi (bukan perkiraan, tapi data aktual).
  • Lihat Peluang Pengajuan Kredit Disetujui, biar kamu lebih percaya diri sebelum apply pinjaman.
  • Atur dan Kelola Keuangan lewat fitur rekomendasi pembayaran tunggakan hingga budgeting yang mudah digunakan.

Dengan begitu, kamu bisa mengelola amortisasi utang dan cicilan dengan strategi yang lebih cerdas, tak cuma bayar rutin, tapi juga paham dampaknya terhadap cash flow serta skor kredit-mu.

Kesimpulan

Secara singkat, amortisasi adalah cara mengalokasikan biaya aset tak berwujud atau pelunasan utang secara bertahap. Biaya amortisasi adalah pencatatan beban tahunan untuk mencerminkan penurunan nilai aset, sedangkan contoh amortisasi adalah hak paten, lisensi, software, atau pembayaran KPR. Sementara itu, amortisasi utang adalah metode pelunasan pinjaman dengan cicilan tetap, dan rumus amortisasi membantu menghitung nilai beban atau cicilan dengan tepat. Dengan memahami konsep ini, kamu bisa membaca laporan keuangan lebih cerdas, mengelola pinjaman lebih efisien, serta menjaga cash flow tetap sehat.

FAQ Seputar Amortisasi

  1. Apa yang dimaksud dengan amortisasi?

Amortisasi adalah proses pembagian biaya aset tak berwujud atau pelunasan utang secara bertahap selama masa manfaatnya. Tujuannya agar nilai aset atau beban pinjaman tercatat secara realistis dalam laporan keuangan.

  1. Apa bedanya penyusutan dan amortisasi?

Penyusutan (depresiasi) digunakan untuk aset berwujud seperti mesin, kendaraan, atau gedung, sedangkan amortisasi berlaku untuk aset tak berwujud seperti hak paten, lisensi, software, atau goodwill.

  1. Bagaimana cara menghitung amortisasi?

Untuk aset tak berwujud, rumusnya sederhana: Amortisasi Tahunan = (Nilai Aset – Nilai Residu) / Masa Manfaat

Untuk utang, kamu bisa pakai rumus Excel: =PMT(bunga/tahun; jumlah_periode; -jumlah_pinjaman).

Rumus ini akan menunjukkan jumlah cicilan tetap yang mencakup pokok dan bunga.

  1. Contoh amortisasi apa saja?

Beberapa contoh amortisasi adalah hak paten, lisensi software, merek dagang, atau cicilan KPR hingga kredit kendaraan. Intinya, ini adalah pengalokasian biaya atau pembayaran secara bertahap.

  1. Mengapa amortisasi penting?

Amortisasi membantu menilai nilai aset secara realistis, merencanakan cash flow, mengatur beban pajak, hingga membuat laporan keuangan lebih transparan. Untuk individu, ini berguna agar cicilan utang dan keuangan pribadi tetap terkontrol.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments