Mengenal Pola Mengatur Uang dengan Cara Diet Keuangan

Satu hal yang menarik dari pengelolaan keuangan adalah caranya yang beragam. Walaupun berbeda-beda, namun tetap tujuannya adalah satu, mencapai kebebasan dan kemandirian finansial.

Salah satu cara atau pola mengatur keuangan yang saat ini sedang trending atau viral adalah diet keuangan. Kata ‘diet’ tentunya familiar di telinga kita semua ya. Namun, yang berbeda adalah biasanya kata ‘diet’ berhubungan dengan berat badan atau bentuk fisik. Kali ini, kata ‘diet’ dihubungkan dengan keuangan.

Lalu sebenarnya, apa itu diet keuangan? Bagaimana cara menerapkannya dan apa saja manfaat dari diet keuangan? Yuk, mari kita bahas satu per satu bersama.

Membuat Perencanaan Keuangan

Sama hal dengan diet berat badan, diet keuangan adalah mengurangi atau menekan biaya atau beban pengeluaran. Jika diet berat badan memiliki tujuan memiliki berat badan dan bentuk tubuh ideal dan sehat, maka tujuan dari diet keuangan adalah untuk memiliki kondisi keuangan yang ideal dan juga sehat.

Lalu, apa langkah pertama yang harus dilakukan agar dapat menjalankan diet keuangan? Jawabannya adalah selalu mulai dengan perencanaan. Perencanaan keuangan ini harus disusun secara teliti dan juga realistis, ya.

Poinnya adalah untuk menekan biaya pengeluaran yang tidak diperlukan, bukan meniadakan pengeluaran rutin yang memang merupakan dasar kebutuhan. Kedua hal ini yang harus kamu perhatikan dalam menyusun rencana keuangan kamu.

Banyak metode yang bisa kamu gunakan dalam membuat perencanaan. Ada skema 50:30:20, artinya 50% dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk kebutuhan pribadi (seperti misalnya cicilan kendaraan atau rumah), dan 20% untuk menabung atau investasi (apabila tidak memiliki utang).

Silahkan kamu eksplor metode keuangan mana yang kamu rasa dapat kamu jalankan sesuai dengan kondisi keuangan kamu. Tidak ada metode yang 100% benar ataupun metode yang 100% salah, yang ada hanyalah metode yang dapat kamu aplikasikan.

Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan

Cara diet keuangan selanjutnya adalah memisahkan, mengkategorikan, antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini terkadang merupakan hal yang tricky bagi beberapa orang karena memang sangat tipis garis perbedaannya.

Kita ambil contoh kebutuhan pangan sebagai kebutuhan pokok manusia. Makanan adalah kebutuhan untuk manusia mendapatkan energi dan nutrisi untuk bertahan hidup. Makanan tersebut memiliki variasi yang beragam tentunya. Pada bagian inilah keinginan terkadang membuat kita membayar lebih dari apa yang dibutuhkan. Menu ayam bakar Rp 25.000 terkadang kalah oleh grilled chicken steak seharga Rp 50.000.

Banyak lagi contoh lain yang kita lihat sehari-hari. Gadget, pilihan transportasi, baju, sepatu, dan masih banyak lainnya. Beginilah contoh bagaimana garis kebutuhan dan keinginan dapat menjadi samar. Namun, jika kamu menyadarinya, kemungkinan besar kamu akan dapat melihat dengan lebih jelas perbedaannya.

Bukan berarti tidak boleh memiliki keinginan, ya. Keinginan tentunya dapat menjadi motivasi bagi kita untuk mencapai hal-hal baru yang lebih hebat. Namun, keinginan harus bisa disikapi dengan bijak. Dengan begitu, kamu juga akan menjadi lebih dewasa dalam mengatur keuangan.

Evaluasi dan Penyesuaian

Tahap ketiga dan keempat adalah selalu lakukan evaluasi secara berkala dan buat penyesuaian. Suatu metode dapat berhasil di masa sekarang namun menjadi tidak relevan di masa depan. Hal inilah yang menjadi latar belakang mengapa evaluasi dan penyesuaian harus dilakukan berkala walaupun metode sudah berjalan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu ditinjau ulang adalah seperti misalnya ada perubahan peningkatan pendapatan. Tentunya komposisi rencana juga akan berubah, alokasi terhadap kebutuhan dan juga jatah menabung. Begitu pula dengan pos pengeluaran, apabila kamu memiliki cicilan dan sudah lunas setelah waktu tertentu, tentunya dana cicilan tersebut dapat dialokasikan untuk menambah pos tabungan rutin atau dana darurat.

Pada dasarnya, persis seperti diet berat badan yang memiliki arti gaya hidup, diet keuangan juga merupakan gaya hidup ideal dan sehat dalam hal mengatur keuangan. Titik berat pada gaya hidup yaitu suatu pola yang kamu jalankan dengan kontinu dan konsisten. Komitmen sebagai dasarnya.

Terkadang pasti ada beberapa waktu kita memiliki waktu ‘cheating’ seperti misal mengganti gadget lama yang telah rusak menjadi gadget baru dengan harga yang lumayan tinggi. Yang perlu kamu lakukan adalah imbangi pengeluaran ini dengan cara menekan di pos pengeluaran lain, seperti misalnya pilihan makanan.

Dengan begitu, terdapat ritme keseimbangan pengeluaran yang bisa kamu jaga. Apabila bulan ini mengeluaran kamu meningkat di luar rencana. Kamu bisa juga menebusnya dengan menabung lebih besar di bulan berikutnya.

Kemudian, perhatikan juga untuk sumber pendapatan selain pendapatan rutin. Seperti misalnya bonus dari kantor, hasil investasi, ataupun hasil usaha sampingan kamu. Terapkan juga rencana diet keuangan untuk mengelola sumber pendapatan lain tersebut.

Semakin cerdas dan cermat kamu dalam mengatur diet keuangan kamu, semakin cepat tentunya kamu akan mencapai tujuan yaitu kebebasan dan kemandirian finansial. Semangat selalu ya!

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments