AREA Resmi IPO. Emiten Teknologi Ini Melepas 510 Juta Lembar Saham Biasa

AREA resmi IPO (initial public offering) dengan melepas 20,08 persen saham ke masyarakat dan membidik dana Rp66,8 miliar.

PT Dunia Virtual Online Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/4/2024) dengan kode AREA. 

AREA yang memiliki bisnis utama yaitu data center ini menjadi emiten ke-20 yang melakukan IPO pada 2024 di BEI. 

Blog Skorlife mengutip dari laman berita online Kompas.com bahwa AREA melepas sebayak 510 juta lembar saham biasa atas nama. 

Jumlah itu setara dengan 20,08 persen dari jumlah seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Harga saham perdana AREA ini diperdagangkan dengan harga Rp131 per saham dan sempat naik 24,4 persen ke level Rp163 per saham.

AREA akan mengalokasikan dana dari IPO itu untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal sebesar 64,17 persen. 

Sementara sisanya sebesar 35,83 persen akan dipakai untuk modal kerja dalam rangka mendukung aktivitas operasional perseroan secara umum. 

area resmi ipo pada april 2024
Foto: Area31.id

Perusahaan Data Center AREA Resmi IPO. Bisnis Teknologi Berkembang Seiring Meningkatnya Perusahaan Rintisan

Penjualan saham perdana ini menjadi milestone baru dan termasuk aksi korporasi strategis bagi PT Dunia Virtual Online Tbk.

AREA berharap bisa menyumbangkan dampak positif secara terus menerus dalam memaksimalkan layanan dalam sektor data center di Indonesia. 

“IPO ini menjadi momen penting bagi kami, pasalnya saat ini internet telah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern, peningkatan penetrasi internet berdampak pada pertumbuhan inovasi masyarakat dengan munculnya barang dan jasa baru yang meningkatkan daya saing ekonomi,” ujar Direktur Utama AREA Michael Alifen seperti dilansir dari Kompas.com. 

Michael melanjutkan bahwa kebutuhan data center ini juga terkait dengan tren meningkatnya jumlah startup company atau perusahaan rintisan. 

Berdasarkan data Startup Ranking pada Juni 2023, jumlah perusahaan rintisan di Indonesia sudah mencapai 2.482 korporasi. 

Hal ini menempatkan Indonesia berada di posisi keenam dunia sebagai negara dengan jumlah perusahaan rintisan terbanyak. 

Sementara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melansir data mengenai jumlah pemakai internet Indonesia pada 203 sudah mencapai 221,5 juta jiwa. 

Angka tersebut sama saja dengan 79,5% dari total penduduk Indonesia yang sudah mencapai 278,6 juta jiwa. 

Bagi kamu yang ingin selalu ingin mengetahui update mengenai investasi saham di Indonesia, simak terus berita dan konten terkini dari blog Skorlife

Jangan lupa untuk mengunduh dan memiliki aplikasi Skorlife dalam smartphone kamu untuk mengetahui dan mengecek skor kredit. 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments