Mengenal Restrukturisasi Kredit. Jadi Jalan Tengah Saat Kondisi Keuangan Lagi Sulit

Bagi kamu yang memiliki kredit ke bank, saatnya mengetahui restrukturisasi kredit. Hal yang bisa dilakukan kalau mengalami masalah keuangan.

Saat kondisi finansial berubah drastis, cicilan kredit yang dulunya terasa ringan bisa mendadak jadi beban. Bukan karena tidak niat membayar, tapi karena kemampuan yang tak lagi sejalan.

Dalam situasi seperti ini, restrukturisasi kredit bisa menjadi opsi yang bijak. Bukan untuk kabur dari tanggung jawab, melainkan menyesuaikan beban agar tetap terkendali.

Yuk, kenali dulu pengertian dan syaratnya agar bisa mengambil keputusan dengan tenang. Tentunya, agar cicilan tidak menjadi beban.

Restrukturisasi kredit ini bisa mencakup berbagai macam kredit mulai dari kartu kredit, kredit motor, kredit mobil, hingga kredit rumah.

Blog Skorlife merangkum topik ini secara ringkas dari berbagai sumber tepercaya, termasuk media berita online dan situs keuangan perbankan.

Apa Itu Restrukturisasi Kredit?

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), restrukturisasi kredit adalah penyesuaian pembiayaan bagi debitur yang kesulitan membayar cicilan.

Tujuannya agar debitur tetap bisa melunasi utang dengan skema cicilan baru yang lebih ringan, dibandingkan dengan sebelumnya.

Ingat, ini bukan penghapusan utang, tapi perubahan cara bayar, misalnya lewat perpanjangan tenor (jangka waktu) atau penurunan bunga.

Langkah ini bisa menjadi penyelamat bagi mereka yang penghasilannya turun drastis. Lebih baik restrukturisasi daripada gagal bayar total.

Jenis Restrukturisasi Kredit

Setiap lembaga keuangan memiliki kebijakan masing-masing. Namun, pada umumnya, ada beberapa bentuk skema yang sering diberikan untuk meringankan beban nasabah, yaitu:

1. Penyesuaian Suku Bunga

Lembaga pembiayaan atau bank dapat menawarkan suku bunga yang lebih rendah agar cicilan menjadi lebih ringan setiap bulannya.

2. Perpanjangan Tenor Kredit

Dengan memperpanjang jangka waktu pinjaman, beban cicilan bulanan bisa ditekan tanpa mengurangi kewajiban pokok.

3. Penundaan Pembayaran Pokok dan/atau Bunga

Dalam kasus tertentu, nasabah bisa diberikan masa tenggang selama beberapa bulan untuk fokus memulihkan kondisi keuangan terlebih dahulu.

4. Restrukturisasi dengan Skema Baru

Termasuk penggabungan pinjaman atau perombakan struktur pembayaran agar lebih sesuai dengan profil kemampuan bayar terbaru.

5. Konversi Kewajiban ke Bentuk Lain

Untuk pelaku usaha, sebagian pinjaman bisa dikonversi menjadi penyertaan modal sementara sebagai strategi penyelamatan usaha.

Syarat Restrukturisasi Kredit

Tidak semua nasabah langsung berhak menerima keringanan. Pengajuan restrukturisasi kredit tetap harus melewati proses evaluasi berdasarkan beberapa syarat berikut:

1. Mengalami Kesulitan Membayar

Debitur harus terbukti sedang menghadapi hambatan finansial yang memengaruhi kemampuan membayar pokok maupun bunga pinjaman.

2. Masih Memiliki Prospek

Baik individu maupun pelaku usaha, pemohon restrukturisasi harus menunjukkan adanya potensi pemulihan dan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban.

3. Dokumen Pendukung Lengkap

Biasanya berupa slip gaji atau penghasilan terakhir, laporan keuangan usaha, atau bukti penurunan penghasilan lainnya.

4. Itikad Baik

Debitur harus kooperatif dan menunjukkan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah kreditnya kepada lembaga pembiayaan atau bank.

Contoh Penerapan Restrukturisasi Kredit

Bayu adalah pekerja freelance di bidang desain yang penghasilannya menurun tajam akibat sepinya proyek beberapa bulan terakhir.

Ia memiliki cicilan KTA (kredit tanpa agunan) dan kredit motor yang mulai terasa berat. Setelah berdiskusi dengan pihak bank, Bayu mengajukan restrukturisasi kredit.

Ia menunggak cicilan KTA dan motor, lalu mengajukan restrukturisasi kredit. Bank menyetujui skema baru, hanya membayar bunga selama enam bulan.

Pokok utang dicicil dengan keringanan setelahnya. Hal ini membantu debitur menjaga arus kas keuangan tanpa gagal bayar.

Manfaat Pemberian Keringanan Kredit

Bagi debitur, kemudahan ini memberi ruang napas untuk memperbaiki keuangan tanpa tekanan berlebih. Ia bisa mengatur ulang cash flow finansial.

Sementara itu, bagi pemberi pinjaman, cara ini menjaga pembayaran tetap berjalan dan mengurangi risiko kredit macet yang bisa berdampak pada tingkat NPL (non performing loan).

Solusi ini juga menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Singkatnya, restrukturisasi membantu dua pihak tetap berjalan dalam masa sulit. Asalkan dilakukan dengan transparan dan penuh komitmen.

Restrukturisasi kredit bukan penghapusan utang, tapi bentuk penyesuaian agar debitur masih tetap bisa membayar dengan rutin sesuai kewajiban.

Hal ini bisa jadi penyelamat saat keadaan tidak memungkinkan untuk bayar cicilan secara penuh. Pastikan kamu memahami syaratnya, dan komunikasikan kondisi keuanganmu sejujur mungkin.

Jalan keluar selalu ada bagi yang kamu mau bertanggung jawab. Karena meski berat, bukan berarti tak bisa diselesaikan dengan baik.

Kalau kamu ingin mulai investasi saham, reksadana, obligasi, atau sukuk, baca pembahasannya di blog Skorlife. Ada banyak pilihan untuk menanamkan modal. 

Mau ajukan kredit mobil listrik terbaru ke lembaga pembiayaan? Cek skor kreditmu dulu lewat aplikasi Skorlife biar prosesnya lebih lancar.

Gunakan kartu kredit Mayapada Skorcard dan nikmati keuntungannya setelah melakukan transaksi. Belum punya? Ajukan sekarang lewat aplikasi. 

Sebelum liburan, cari hotel terbaik versi blog Skorcard. Banyak rekomendasi nyaman di dalam dan luar negeri. Yuk, saatnya kamu jalan-jalan menikmati liburan. 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments