Waspada Investasi Bodong: Ciri, Contoh, dan Cara Melaporkannya

Kenali ciri-ciri investasi bodong, contoh kasus di Indonesia, dan cara melaporkannya ke OJK agar terhindar dari kerugian.

Investasi sering dianggap sebagai jalan pintas untuk mencapai kebebasan finansial. Siapa sih yang nggak mau uang berkembang sambil tetap bisa fokus kerja atau bisnis utama? Tapi sayangnya, di balik peluang investasi menjanjikan, ada juga jebakan berbahaya bernama investasi bodong.

Menurut data Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK, hanya di tahun 2023 saja, kerugian akibat investasi bodong di Indonesia mencapai Rp1,3 triliun. Angka ini menunjukkan kalau masih banyak masyarakat tergoda oleh janji manis keuntungan besar, tanpa sadar sedang ditipu.

Supaya kamu nggak ikut-ikutan jadi korban, yuk kita bahas tuntas apa itu investasi bodong, ciri-cirinya, contoh kasus nyata, hingga cara melaporkannya.

Baca juga: Mengenal Hedging, Strategi Lindung Nilai dalam Dunia Keuangan

Apa Itu Investasi Bodong?

Investasi bodong adalah investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan tinggi, tapi tidak memiliki dasar hukum, aset, maupun bisnis yang nyata.

Kata bodong sendiri berarti palsu atau kosong. Jadi, investasi bodong ibarat rumah tanpa fondasi, terlihat megah dari luar, tapi rapuh dan bisa runtuh kapan saja.

Ciri utamanya, pelaku biasanya mengklaim punya bisnis besar dan legal, padahal kenyataannya:

  • Tidak ada laporan keuangan yang bisa diverifikasi.
  • Tidak terdaftar di OJK atau lembaga resmi lainnya.
  • Dana yang masuk hanya diputar untuk membayar investor lama (skema ponzi).
  • Dalam kasus terburuk, uang langsung dibawa kabur tanpa jejak.

Itulah sebabnya investasi bodong sering disebut sebagai “high return, no risk, but scam.” Dari luar terlihat menjanjikan, tapi di baliknya hanya trik untuk menguras uang calon korban.

Investasi Bodong

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Agar lebih waspada, berikut ciri-ciri investasi ilegal paling umum:

1. Tidak Terdaftar di OJK

Semua perusahaan investasi resmi harus punya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau tidak ada, hampir bisa dipastikan itu ilegal. Selalu cek legalitas perusahaan di situs resmi ojk.go.id atau hubungi Kontak OJK 157 sebelum menaruh uang.

2. Menjanjikan Keuntungan Tinggi Tanpa Risiko

Iming-iming return 20-30% per bulan tanpa risiko jelas red flag. Investasi sehat selalu ada risiko, dan keuntungan wajar biasanya realistis, misalnya deposito 4-6% per tahun atau obligasi 6–8% per tahun. Kalau terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu penipuan.

3. Tidak Ada Transparansi

Pelaku investasi bodong cenderung menghindar saat ditanya detail bisnis, laporan keuangan, atau siapa pengelolanya. Investor hanya diberi janji kosong seperti, “percaya aja, nanti terbukti.”

4. Skema Perekrutan Anggota Baru

Banyak investasi bodong menggunakan pola ponzi atau arisan berantai. Investor lama dibayar dengan uang investor baru. Begitu aliran dana berhenti, skema runtuh dan korban kehilangan modal.

5. Tekanan untuk Segera Bergabung

Taktik umum lainnya adalah mendesak calon korban agar segera transfer dengan alasan “kuota terbatas” atau “kalau nggak sekarang, ketinggalan untung besar.” Tujuannya supaya kamu tidak sempat berpikir jernih atau melakukan pengecekan legalitas.

Scam - Investasi Bodong -
Sumber gambar: FreepikAsuransi Unit Link: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Contoh Investasi Bodong di Indonesia

Kasus investasi ilegal di Indonesia bukan hal baru. Bahkan, setiap tahun selalu ada modus baru yang memakan korban. Beberapa modus investasi bodong paling sering terjadi antara lain:

  • Robot trading ilegal
    Menjanjikan keuntungan otomatis dari trading forex atau kripto dengan sistem “canggih”. Faktanya, tidak ada robot pintar seperti yang diklaim. Skemanya ponzi: uang anggota baru dipakai untuk membayar anggota lama, sampai akhirnya runtuh.
  • Koperasi bodong
    Mengatasnamakan koperasi simpan pinjam, tapi tidak mengantongi izin resmi dari OJK maupun Kementerian Koperasi. Dana anggota dikelola tidak transparan, dan ketika gagal bayar, pengurusnya menghilang begitu saja.
  • Arisan online bodong
    Awalnya terlihat lancar, giliran peserta berjalan normal. Namun lama-kelamaan uang ditarik admin tanpa kejelasan, lalu grup ditutup dan admin kabur.
  • Investasi berkedok komoditas
    Banyak yang menawarkan investasi sawit, perikanan, tambang, atau properti dengan janji keuntungan tetap. Padahal, proyek dan asetnya tidak pernah ada atau hanya fiktif di atas kertas.

Kerugian akibat investasi bodong bukan cuma soal kehilangan uang. Banyak korban kemudian mengalami trauma, kecemasan, hingga takut berinvestasi lagi. Bahkan, beberapa kasus menyebabkan korban terjerat utang karena modal yang dipakai berasal dari pinjaman.

Investasi Bodong

Dampak Buruk Investasi Bodong

Investasi bodong bukan sekadar bikin rugi secara materi, tapi juga punya efek domino cukup serius. Berikut beberapa dampak umum dari investasi bodong:

  • Kerugian finansial besar
    Dana yang ditanamkan bisa hilang total. Hanya segelintir kasus di mana korban berhasil mendapat pengembalian sebagian. Lebih parah lagi, tak sedikit korban sampai menjual aset atau berhutang untuk modal, sehingga kerugiannya jadi berlipat ganda.
  • Masalah psikologis
    Kehilangan uang dalam jumlah besar sering menimbulkan stres, rasa malu, hingga depresi. Tidak sedikit korban kemudian merasa bersalah pada keluarga atau lingkungannya. Dalam kasus ekstrem, ada yang nekat melakukan tindakan berbahaya terhadap diri sendiri karena beratnya tekanan mental akibat terjerat investasi bodong.
  • Turunnya kepercayaan masyarakat pada investasi legal
    Kasus investasi bodong membuat sebagian orang trauma dan enggan mencoba instrumen investasi yang sebenarnya aman, seperti reksadana, obligasi, atau deposito. Akibatnya, potensi masyarakat untuk tumbuh secara finansial jadi terhambat.

Baca juga: 7 Aplikasi Investasi Saham yang Diawasi OJK, Pilihan Terbaik untuk Investor Pemula

Cara Melaporkan Investasi Bodong

Kalau kamu menemukan investasi mencurigakan atau bahkan sudah jadi korban, jangan hanya diam. Segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa ditindaklanjuti. Saat ini, laporan bisa dilakukan langsung ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui beberapa kanal resmi:

  • Telepon 157 – Layanan konsumen OJK yang siap menerima laporan.
  • WhatsApp 081-157-157-157 – Lebih praktis untuk komunikasi cepat.
  • Email konsumen@ojk.go.id – Cocok untuk melampirkan bukti digital.
  • Website resmi ojk.go.id – Masuk ke menu Laporkan Investasi Ilegal untuk mengisi formulir online.

Sebelum melapor, pastikan kamu menyiapkan bukti pendukung seperti brosur, bukti transfer, tangkapan layar percakapan, hingga kontrak atau perjanjian. Semakin detail bukti yang diberikan, semakin cepat laporanmu diproses oleh OJK dan Satgas Waspada Investasi.

Dengan melapor, kamu bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga membantu mencegah orang lain jadi korban investasi bodong yang sama.

Scam - Investasi Bodong
Sumber gambar: Freepik

Tips Supaya Tidak Terjebak Investasi Bodong

Agar lebih aman saat berinvestasi, kamu bisa terapkan beberapa langkah pencegahan berikut:

  • Cek izin di OJK sebelum menaruh uang
    Jangan malas verifikasi. Kamu bisa langsung cek legalitas perusahaan investasi di situs resmi ojk.go.id atau hubungi Kontak OJK 157.
  • Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
    Modus yang sering dipakai pelaku adalah membuat calon korban merasa harus cepat bergabung. Ingat, investasi yang sehat tidak akan memaksa kamu buru-buru.
  • Jangan percaya return instan yang terlalu indah untuk jadi kenyataan
    Kalau ada yang menjanjikan untung tinggi tanpa risiko, hampir bisa dipastikan itu jebakan.
  • Edukasi diri soal investasi lewat sumber terpercaya
    Ikuti literasi keuangan dari OJK, baca buku, atau ikut seminar/webinar agar lebih paham produk investasi.
  • Kelola keuangan dengan baik supaya tidak mudah tergoda cuan instan
    Kalau kondisi finansial sehat dan terkendali, kamu akan lebih rasional dalam memilih instrumen investasi, bukan asal ikut-ikutan.

Baca juga: Asuransi Unit Link: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kelola Keuangan Lebih Aman dengan Skorlife

Salah satu alasan banyak orang tergoda investasi bodong adalah karena kondisi keuangan yang tidak terkontrol, sehingga mudah panik cari jalan pintas. Di sinilah Skorlife bisa membantu:

  • SkorPintar – Atur semua kartu kredit dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan dapat analisa pola penggunaan supaya nggak kalap utang.
  • Cek Riwayat Kredit – Biar kamu tahu posisi finansialmu, apakah sehat atau perlu diperbaiki sebelum berinvestasi.
  • Peluang Pengajuan Kredit – Lihat kemungkinan pinjamanmu disetujui, jadi lebih percaya diri ajukan KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman lain tanpa takut ditolak.
  • Manajemen Keuangan – Dapatkan rekomendasi cara melunasi tunggakan dengan efektif dan bikin budgeting yang lebih rapi.

Dengan manajemen keuangan yang solid, kamu bisa lebih bijak dalam memilih investasi yang aman dan terhindar dari jebakan bodong.

Kesimpulan

Investasi bodong adalah ancaman nyata yang bisa menjerat siapa saja, terutama yang kurang hati-hati atau mudah tergiur janji cuan instan. Kenali ciri-cirinya, pelajari contoh kasusnya, dan jangan ragu melapor ke OJK jika menemukan indikasi ilegal.

Ingat, investasi yang aman itu legal, transparan, dan realistis. Lengkapi perjalanan finansialmu dengan manajemen keuangan sehat bersama Skorlife, supaya kamu bisa melangkah lebih percaya diri dan terhindar dari jebakan investasi palsu.

 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments