Mengenal Passive Income. Mulai dari Pengertian, Contoh Hingga Sumber Pemasukannya

Yuk, mulai mengenal passive income atau pendapatan pasif yang bisa memberikan pemasukan tambahan bagi kamu setiap waktu.

Bagi kalian yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata passive income.

Nah, pendapatan pasif banyak dilakukan siapa saja termasuk kalangan generasi muda yang semakin sadar akan literasi keuangan.

Sumber pemasukan tambahan ini bisa membantu kamu untuk mencapai target tabungan atau kebebasan finansial yang kamu tentukan.

Sebenarnya, apa itu passive income? Apa saja yang bisa kamu kerjakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan tersebut?

Blog Skorlife telah merangkumnya dari berbagai sumber mulai dari laman berita daring, situs perbankan, dan lainnya.

Pengertian Passive Income

Passive income adalah jenis penghasilan yang didapat melalui sewa properti, kemitraan terbatas, atau sumber lainnya yang tidak memerlukan seseorang terlibat secara aktif.

Artinya, kamu bisa mendapatkan penghasilan meski tidak terlibat secara langsung dengan kegiatan operasional sehari-hari bisnis tersebut.

Dengan kata lain, pendapatan pasif ini juga bisa diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sangat minim.

Pendapatan pasif tentu berbeda dengan pendapatan aktif yang penghasilannya bisa diperoleh dari aktivitas bekerja seperti gaji atau penghasilan setiap hari yang diperoleh setelah kita bekerja atau berjualan.

Mengenal Jenis Passive Income

Berdasarkan bagaimana cara kamu mendapatkan penghasilan dari passive income, pendapatan pasif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu passive income paper asset, passive income dari penyewaan, dan yang terakhir passive income dari bisnis.

1. Paper Asset

Jenis pendapatan pasif yang pertama yakni paper asset. Jenis pemasukan ini merupakan jenis yang paling terkenal dan bisa memberikan kamu penghasilan tanpa memerlukan usaha lebih.

Cara mendapatkan penghasilan dari jenis paper asset ini yakni dengan membeli sejumlah aset contohnya deposito, saham, reksa dana, sukuk, obligasi, dan lainnya.

Harapannya, kamu bisa memperoleh keuntungan atau imbal hasil dari portofolio tersebut mengingat bunga hingga dividen yang dihasilkan cukup menguntungkan.

Namun perlu diingat, ada beberapa jenis instrumen yang berisiko tinggi yang bisa menyebabkan kamu kehilangan sebagian dana yang kamu investasikan.

2. Penyewaan

Jenis pemasukan pasif yang kedua adalah dari penyewaan. Penghasilan dari jenis pendapatan ini merupakan hasil dari menyewakan aset yang kamu miliki,

Contohnya rumah, kos-kosan, ruko, apartemen, dan lain sebagainya. Ya, semacam investasi properti yang bentuknya bermacam-macam.

Jenis pemasukan ini banyak dilirik ketika ingin mendapatkan penghasilan tambahan, mengingat banyaknya orang yang membutuhkan tempat untuk tinggal ataupun keperluan bisnis.

Namun, modal awal untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari jenis ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit lantaran properti memang mahal.

3. Bisnis

Jenis pemasukan pasif yang ketiga adalah dari bisnis atau usaha dalam berbagai skala dan bentuk. Ada banyak jenis usaha sampingan.

Jenis pendapatan ini hanya memerlukan usaha yang minim dan tidak mengharuskan kamu untuk terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Contoh dari jenis pendapatan pasif ini seperti memberikan sejumlah modal kepada teman atau saudara yang ingin mendirikan usaha, mendirikan laundry atau franchise.

Kamu perlu punya modal yang cukup besar dan harus siap dengan keadaan pasar yang naik turun untuk memperoleh pendapatan dari bisnis.

Contoh Passive Income di Indonesia

Setelah mengetahui apa itu passive income beserta jenisnya, yuk ketahui lebih lanjut contoh pemasukan pasif di Indonesia.

Contoh-contoh di bawah ini bisa dijadikan inspirasi untuk kamu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi masih belum tahu sumber pendapatan pasif yang cocok untuk dijalankan.

1. Monetisasi Konten di Internet

Di zaman yang semakin canggih seperti sekarang ini, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan pendapatan pasif dengan monetisasi konten di internet.

Misalnya melalui blog ataupun media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Kamu bisa memilih salah satunya.

Ada beberapa syarat yang perlu kamu ketahui apabila ingin mendapatkan uang dari YouTube seperti memiliki minimal 1000 subscribers.

Sementara itu, video yang ditonton lebih dari 4000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir dan memiliki akun Google AdSense serta mengikuti kebijakan dan ketentuan fitur monetisasi YouTube.

Setelah memenuhi persyaratan, kamu bisa mulai mendapatkan keuntungan dari monetisasi konten di YouTube dengan iklan, YouTube Premium, dan lain-lain.

2. Passive Income dari Program Afiliasi

Pendapatan pasif dari program afiliasi bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan pada masa mendatang.

Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi merupakan kerjasama pemasaran antara pemilik website yang membuka program kerjasama afiliasi dengan pemasar afiliasi.

Nantinya, pemasar afiliasi akan mempromosikan produk si pemilik situs dan membuat orang mengunjungi laman si pemilik dengan mengklik tautan yang dibagikan oleh pemasar afiliasi.

Setiap ada orang yang mengklik tautan yang kamu bagikan sebagai pemasar afiliasi, kamu akan mendapatkan komisi dan jumlah komisinya pun beragam.

Untuk bisa menjalankan bisnis ini, kamu tidak perlu mengeluarkan modal apapun selain internet. Selain itu, kamu bisa menjalankan bisnis di mana saja dan kapan saja.

Mengingat banyaknya marketplace di Indonesia, kamu bisa manfaatkan contoh program afiliasi ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Contoh marketplace yang membuka afiliasi di Indonesia yakni Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Bhinneka, dan masih banyak lagi lainnya.

3. Melakukan Investasi

Contoh pendapatan pasif yang banyak dilakukan oleh generasi muda adalah investasi. Ada banyak pilihan instrumen investasi.

Kamu bisa menempatkan sejumlah dana di beberapa instrumen investasi seperti deposito, reksadana, saham, dan obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN).

Nantinya, dana yang kamu investasikan bisa berkembang lewat imbal hasil, bunga, dividen, atau keuntungan dari menjual instrumen tersebut.

Kamu bisa memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko melalui aplikasi investasi yang bisa diunggah di smartphone.

Sebaiknya sebelum berinvestasi, pastikan terlebih dahulu aplikasi yang kamu unggah sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan), ya!

Itulah penjelasan mengenai apa itu passive income, contoh dan sumber passive income yang bisa dijadikan inspirasi apabila kamu sedang mencari penghasilan tambahan.

Pada era yang serba digital seperti sekarang ini memudahkan kamu dalam mencari uang tambahan, ada baiknya memanfaatkan teknologi untuk mencapai financial goals yang sudah ditentukan.

Jika ingin memperoleh pendapatan pasif, kamu bisa memulai usaha kecil, ada sejumlah rekomendasinya di blog Skorlife.

Yuk, cek skor kredit kamu secara rutin melalui aplikasi Skorlife sebelum mengajukan kredit pembiayaan ke multifinance untuk membeli mobil terbaru.

Yuk, segera tukar Skorpoin di kartu kredit Mayapada Skorcard dengan KrisFlyer Miles atau GarudaMiles, dan lakukan traveling dalam waktu dekat.

Mau belanja sepatu atau pakaian baru, cek sejumlah rekomendasi terbarunya dalam blog Skorcard. Yuk, tampil keren setiap saat.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments