Apa Itu Leverage dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Leverage adalah strategi finansial untuk perbesar peluang profit dengan modal kecil. Kenali cara kerja, risiko, dan tips bijaknya di sini.

Banyak orang mendengar kata leverage ketika membicarakan trading saham, forex, atau bahkan bisnis, tapi tidak semua benar-benar paham artinya. Leverage adalah salah satu konsep keuangan paling penting yang bisa membuat investasi tampak lebih “ringan” sekaligus penuh tantangan.

Sederhananya, leverage memungkinkan kamu mengendalikan dana besar dengan modal relatif kecil. Inilah yang membuatnya menarik, tapi sekaligus berbahaya jika digunakan tanpa strategi.

Baca juga: Mengenal Hedging, Strategi Lindung Nilai dalam Dunia Keuangan

Pengertian Leverage

Dalam istilah finansial, leverage adalah penggunaan dana pinjaman atau modal pihak ketiga untuk memperbesar potensi keuntungan dari sebuah investasi atau transaksi.

Konsepnya mirip dengan penggunaan tuas: dengan sedikit tenaga, kamu bisa mengangkat beban lebih berat. Begitu juga dengan leverage, modal kecil bisa “mengangkat” nilai transaksi jauh lebih besar.

Misalnya:

  • Kamu punya modal Rp5 juta.
  • Dengan leverage 1:20, kamu bisa mengendalikan aset senilai Rp100 juta.

Hanya dengan modal kecil, kamu bisa masuk ke transaksi yang nilainya berkali lipat lebih besar.

Namun, seperti pedang bermata dua, leverage adalah alat yang bisa memperbesar keuntungan sekaligus memperbesar kerugian.

Leverage adalah
Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Cara Kerja Leverage?

Untuk memahami cara kerja leverage, ada baiknya kita membedah prosesnya lebih rinci.

1. Rasio Leverage

Rasio leverage menunjukkan seberapa besar “daya ungkit” modalmu. Misalnya, leverage 1:50 berarti dengan modal Rp1 juta, kamu bisa mengendalikan transaksi senilai Rp50 juta. Semakin tinggi rasio leverage, semakin besar pula peluang dan risikonya.

2. Margin

Margin adalah sejumlah uang yang harus kamu setorkan sebagai jaminan atau deposit awal. Besar kecilnya margin bergantung pada rasio leverage yang kamu pilih. Semakin besar leverage, semakin kecil margin yang dibutuhkan. Namun, margin kecil berarti ruang gerak semakin sempit jika pasar bergerak berlawanan.

Baca juga: Mengenal Reksadana Terproteksi: Panduan Lengkap untuk Pemula

3. Pergerakan Harga

Setiap perubahan harga, sekecil apa pun, akan berdampak besar pada hasil transaksi.

  • Harga naik → keuntungan bisa berlipat ganda.
  • Harga turun → kerugian juga diperbesar dengan skala sama.

 Inilah mengapa leverage sering disebut memperbesar volatilitas bagi modal.

4. Margin Call

Jika kerugian sudah mendekati modal yang kamu setorkan, broker akan melakukan margin call. Artinya, kamu diminta menambah dana, atau posisi akan ditutup paksa untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Karena itu, banyak trader menyebut leverage adalah teman sekaligus musuh: bisa memberi keuntungan instan, tapi juga bisa menghabiskan modal dengan cepat.

Investasi Jangka Pendek
Sumber gambar: Freepik

Jenis-Jenis Leverage

Leverage tidak hanya dipakai oleh trader, tapi juga oleh perusahaan dan bisnis dalam berbagai bentuk. Berikut tiga jenis utamanya:

1. Leverage Finansial

Jenis ini umumnya digunakan oleh perusahaan. Caranya dengan meminjam dana dari bank atau menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi, akuisisi, atau proyek besar lainnya. Jika ekspansi berjalan sukses, laba perusahaan bisa meningkat lebih besar daripada bunga pinjaman yang harus dibayar.

2. Leverage Investasi

Jenis leverage ini paling populer di dunia saham, forex, dan komoditas. Investor atau trader bisa mengakses nilai transaksi yang jauh lebih besar dari modal mereka. Misalnya, dengan modal Rp5 juta dan leverage 1:20, seorang trader bisa mengendalikan posisi Rp100 juta di pasar.

3. Leverage Operasional

Terjadi ketika perusahaan memiliki biaya tetap (fixed cost) cukup tinggi, seperti sewa gedung, gaji karyawan, atau mesin produksi. Jika penjualan meningkat, biaya tetap ini tidak ikut naik, sehingga keuntungan bisa tumbuh signifikan. Namun, jika pendapatan menurun, beban biaya tetap justru menjadi risiko yang membebani.

Dengan kata lain, leverage adalah strategi finansial yang hadir di berbagai level, baik untuk individu maupun perusahaan, mulai dari investasi harian hingga strategi ekspansi bisnis besar.

Cara Mudah Mendapatkan Pinjaman Modal untuk UMKM
Sumber gambar; Freepik

Kelebihan dan Kekurangan Leverage

Kelebihan Leverage Kekurangan Leverage
Potensi profit tinggi meski hanya dengan modal kecil. Risiko kerugian juga tinggi, bahkan bisa habis lebih cepat daripada tanpa leverage.
Akses lebih luas ke berbagai instrumen investasi meski modal terbatas. Rawan margin call, terutama bagi pemula yang tidak disiplin mengatur risiko.
Efisiensi modal, karena tidak semua dana harus disiapkan sekaligus. Biaya pinjaman (bunga atau fee) bisa menjadi beban tambahan keuangan.

Karena itu, sebelum menggunakan leverage, penting untuk memahami bahwa keuntungan dan risiko selalu berjalan beriringan.

Baca juga: Pengertian Liabilities dan Jenis-Jenis Kewajiban dalam Keuangan

Contoh Nyata Penggunaan Leverage

Mari kita lihat simulasi sederhana supaya lebih mudah dipahami.

Seorang trader forex memiliki modal Rp10 juta dan memilih leverage 1:100. Artinya, dengan modal tersebut, ia bisa membuka posisi senilai Rp1 miliar.

Bayangkan, ibarat kamu hanya punya Rp10 ribu di dompet, tapi bisa berbelanja seharga Rp1 juta dengan meminjam dari toko. Kekuatan “daya ungkit” inilah yang disebut leverage.

Jika Harga Naik 1%

  • Nilai posisi: Rp1 miliar
  • Kenaikan 1% = Rp10 juta
  • Keuntungan trader: Rp10 juta (100% dari modal awal)

Dengan hanya modal Rp10 juta, trader bisa langsung melipatgandakan uangnya jadi Rp20 juta.

Jika Harga Turun 1%

  • Nilai posisi: Rp1 miliar
  • Penurunan 1% = Rp10 juta
  • Kerugian trader: Rp10 juta (modal habis total)

Artinya, hanya karena pergerakan harga kecil 1%, seluruh modal bisa hilang.

Kesimpulannya, Leverage memang bisa memperbesar peluang keuntungan dalam waktu singkat, tetapi risikonya sebanding besar. Tidak ada jaminan pasar akan selalu bergerak sesuai harapan, sehingga trader harus berhati-hati dan disiplin dalam mengelola risiko.

Cara Membuat CV Perusahaan
Sumber gambar: Freepik

Strategi Menggunakan Leverage dengan Bijak

Banyak pemula tergoda oleh janji “untung besar dengan modal kecil.” Padahal, kunci sukses menggunakan leverage bukan sekadar keberanian, melainkan disiplin serta ketepatan strategi. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

1. Mulai dengan Leverage Rendah

Untuk pemula, lebih aman menggunakan rasio kecil, misalnya 1:5 atau 1:10. Tujuannya agar kerugian tidak langsung menghabiskan modal ketika pasar bergerak berlawanan.

2. Gunakan Stop-Loss

Stop-loss adalah fitur untuk menutup posisi otomatis saat kerugian mencapai batas tertentu. Dengan begitu, kamu tidak perlu terus memantau layar, dan modal tetap terlindungi.

Baca juga: Apa itu DCA (Dollar Cost Averaging) dan Panduan Investasinya

3. Jangan All-In

Jangan taruh semua modal pada satu transaksi. Diversifikasi posisi bisa mengurangi risiko karena tidak semua aset bergerak dengan pola sama.

4. Pisahkan Dana

Gunakan dana khusus untuk trading, jangan pernah memakai uang kebutuhan sehari-hari. Anggaplah modal trading sebagai “uang siap risiko.”

5. Perkuat Pengetahuan

Luangkan waktu untuk belajar analisis teknikal, fundamental, dan mekanisme pasar. Trader berpengalaman pun selalu memperbarui strategi mereka sebelum menggunakan leverage tinggi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, leverage bisa menjadi alat bantu untuk mencapai tujuan investasi, bukan sebaliknya menjadi jebakan kerugian.

Rasio Keuangan
Sumber gambar: Freepik

Leverage dalam Kehidupan Sehari-Hari

Leverage sebenarnya bukan hal asing. Dalam kehidupan sehari-hari, kartu kredit adalah contoh paling dekat. Kamu menggunakan dana bank untuk kebutuhan saat ini, lalu melunasinya di kemudian hari.

Kalau digunakan dengan bijak, leverage lewat kartu kredit bisa sangat bermanfaat:

  • Membantu arus kas harian tetap lancar.
  • Memberi fleksibilitas tanpa harus keluar dana besar sekaligus.
  • Menawarkan keuntungan tambahan seperti poin belanja atau miles perjalanan.

Nah, agar manfaat kartu kredit ini tidak berubah jadi beban, penting punya sistem pengelolaan yang rapi. Di sinilah Skorlife bisa jadi partner keuanganmu:

  • SkorPintar: Kelola semua kartu kredit dalam satu portal, cek jatuh tempo, dan dapatkan analisis pola penggunaan untuk bantu atur strategi keuangan lebih baik.
  • Cek Riwayat Kredit: Pantau kesehatan kreditmu supaya lebih mudah dipercaya bank atau lembaga keuangan.
  • Peluang Pengajuan Kredit: Lihat peluang persetujuan KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman lainnya sebelum benar-benar mengajukan.
  • Manajemen Keuangan: Dapatkan rekomendasi pembayaran tunggakan dan atur budget supaya keuangan tetap sehat.

Dengan begitu, leverage dari kartu kredit tidak hanya jadi “utang konsumtif,” tapi bisa berubah menjadi strategi finansial cerdas yang terukur.

Kesimpulan

Pada akhirnya, leverage adalah alat finansial yang bisa memperbesar kapasitas investasi maupun memberikan ruang fleksibilitas. Namun, di balik peluang keuntungan, ada juga risiko yang harus dikelola dengan disiplin, strategi, serta pemahaman matang.

Leverage bisa menjadi pengungkit kesuksesan finansial, baik untuk perusahaan maupun individu, jika digunakan dengan bijak. Dari trading hingga pemakaian kartu kredit, kuncinya ada pada manajemen risiko dan pengelolaan keuangan yang sehat.

Dengan dukungan aplikasi seperti Skorlife, kamu bisa lebih percaya diri mengelola kartu kredit, menjaga riwayat kredit tetap baik, sekaligus membuka peluang lebih besar untuk mencapai tujuan keuanganmu.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments