Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit: Mana yang Cocok untuk Kamu?
Cari tahu perbedaan kartu kredit dan kartu debit, lengkap dengan fungsi, kelebihan, kekurangan, serta tips bijak mengelola keuangan.
Di era serba digital, transaksi non-tunai sudah jadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Dua alat pembayaran yang paling populer adalah kartu kredit dan kartu debit. Sekilas bentuknya mirip, bahkan kadang sulit dibedakan kalau hanya dilihat fisiknya. Tapi, sebenarnya keduanya punya cara kerja yang sangat berbeda.
Buat kamu yang masih bingung soal perbedaan kartu kredit dan kartu debit, artikel ini akan membahas tuntas mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, hingga tips mengelolanya agar tidak terjebak masalah finansial.
Baca juga: 7 Alasan Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak dan Cara Mengatasinya
Apa Itu Kartu Kredit?
Kartu kredit adalah alat pembayaran yang diterbitkan bank, di mana bank akan menalangi transaksi terlebih dahulu. Kamu sebagai pemegang kartu wajib melunasi tagihan sesuai kesepakatan, bisa dengan cicilan atau langsung penuh.
Bank Indonesia (BI) menyebut kartu kredit sebagai Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), di mana penerbit kartu menanggung kewajiban pembayaran dan nasabah punya tanggung jawab melunasi sesuai tenor.
Fungsi Kartu Kredit
- Alat transaksi non-tunai di merchant offline maupun online.
- Fasilitas cicilan untuk pembelian barang mahal.
- Cadangan dana darurat saat saldo tabungan tidak cukup.
- Membangun riwayat kredit yang berguna untuk pengajuan pinjaman (KPR, kredit kendaraan, dll).

Kelebihan Kartu Kredit
- Banyak promo dan keuntungan
Bank penerbit kartu kredit biasanya punya kerja sama dengan berbagai merchant, mulai dari e-commerce, supermarket, restoran, hingga maskapai penerbangan. Kamu bisa dapat cashback, poin reward yang bisa ditukar voucher belanja, diskon khusus, hingga cicilan 0% untuk pembelian gadget atau barang elektronik. Promo ini bisa jadi penghematan kalau kamu pintar memanfaatkannya.
- Fleksibilitas transaksi
Kartu kredit bisa dipakai di hampir seluruh dunia, baik online maupun offline, asalkan ada logo jaringan pembayaran internasional (Visa, Mastercard, JCB, dll). Jadi, sangat membantu untuk transaksi saat bepergian ke luar negeri. Selain itu, kamu tetap bisa bertransaksi meski saldo tabungan belum mencukupi, selama masih dalam limit kartu.
- Membangun skor kredit
Setiap pembayaran tagihan kartu kredit akan tercatat dalam laporan keuanganmu di SLIK OJK (dulu dikenal sebagai BI Checking). Kalau kamu disiplin bayar tepat waktu, skor kreditmu akan meningkat. Ini penting banget karena skor kredit yang baik bisa memudahkan kamu saat mengajukan KPR, kredit kendaraan, atau pinjaman lain di masa depan.
Baca juga: Cara Menghapus Iuran Tahunan Kartu Kredit: Panduan Lengkap untuk Hemat Biaya
Kekurangan Kartu Kredit
- Risiko utang menumpuk
Banyak orang tergoda hanya membayar tagihan minimum tiap bulan. Padahal, sisa utang akan dikenakan bunga tinggi yang terus bergulir. Kalau dibiarkan, tagihan bisa membengkak jauh lebih besar dari pokok utang awal.
- Mendorong sifat konsumtif
Limit kartu kredit sering kali lebih tinggi dari penghasilan bulanan. Hal ini bisa jadi jebakan, karena orang merasa “punya dana ekstra” padahal itu utang. Kalau tidak disiplin, belanja impulsif bisa mengacaukan kondisi keuangan.
- Biaya tambahan
Selain bunga, kartu kredit juga punya biaya tahunan, denda keterlambatan, biaya tarik tunai, hingga biaya administrasi tertentu. Kalau tidak dikelola dengan baik, biaya-biaya ini bisa menggerus penghasilanmu setiap bulan.
👉 Mau tahu seberapa besar peluang pengajuan kartu kredit kamu disetujui? Gunakan fitur Peluang Pengajuan Kredit di Skorlife. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri sebelum apply kartu kredit baru.
Baca juga: Memahami Perbedaan Utang dan Piutang: Panduan Lengkap untuk Kelola Keuangan
Apa Itu Kartu Debit?
Berbeda dengan kartu kredit yang menggunakan dana talangan dari bank, kartu debit langsung terhubung ke rekening tabunganmu. Setiap transaksi, baik belanja, transfer, maupun tarik tunai, akan otomatis mengurangi saldo rekening. Artinya, kartu debit tidak menimbulkan utang karena hanya bisa digunakan sesuai jumlah saldo yang tersedia.
Kartu debit biasanya diberikan otomatis saat kamu membuka rekening di bank, dan sekarang hampir semua bank sudah melengkapinya dengan jaringan pembayaran internasional (Visa/Mastercard), sehingga bisa dipakai untuk belanja online maupun transaksi di luar negeri.
Fungsi Kartu Debit
- Menarik uang tunai di ATM
Bisa di mesin ATM bank sendiri maupun ATM Bersama/Link. - Melakukan transfer
Baik antar rekening bank yang sama maupun antarbank. - Alat pembayaran non-tunai
Bisa digunakan di merchant offline (gesek/scan) maupun online (e-commerce, marketplace). - Kontrol keuangan lebih ketat
Karena hanya bisa menggunakan saldo yang ada, kartu debit membantu kamu lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran.

Kelebihan Kartu Debit
- Anti-utang
Karena tidak ada fasilitas cicilan atau bunga, kamu tidak akan terjebak utang kartu seperti pada kartu kredit.
- Praktis dan aman
Tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar. Selain itu, dengan adanya chip dan PIN, kartu debit relatif lebih aman dibandingkan uang cash.
- Mudah didapat
Cukup buka rekening tabungan di bank, kartu debit biasanya langsung diberikan. Tidak ada syarat khusus seperti cek skor kredit atau penghasilan minimum.
Baca juga: 7 Penyebab BI Checking Jelek dan Cara Memperbaikinya
Kekurangan Kartu Debit
- Promo terbatas
Bank jarang memberikan promo atau reward untuk transaksi dengan kartu debit. Jadi, manfaat tambahan tidak sebanyak kartu kredit.
- Tidak membangun riwayat kredit
Penggunaan kartu debit tidak tercatat di laporan kredit SLIK OJK. Jadi, meskipun rajin bertransaksi, hal itu tidak membantu saat kamu ingin mengajukan pinjaman besar seperti KPR atau kredit kendaraan.
- Transaksi gagal jika saldo habis
Berbeda dengan kartu kredit yang punya limit, kartu debit langsung menolak transaksi bila saldo tidak mencukupi. Hal ini membuat kartu debit kurang fleksibel dalam kondisi darurat.
👉 Kalau kamu sering pakai kartu debit, jangan lupa cek riwayat kredit di Skorlife. Walau debit tidak tercatat sebagai utang, data finansial lain tetap memengaruhi profil kreditmu di mata bank.

Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit
Supaya lebih jelas, berikut perbandingan detail antara keduanya:
Aspek | Kartu Kredit | Kartu Debit |
Sumber dana | Dana talangan dari bank (utang) | Saldo rekening pribadi |
Limit/Saldo | Ditentukan bank berdasarkan gaji & skor kredit | Sesuai saldo tabungan |
Biaya | Ada biaya tahunan, bunga, denda | Biaya admin, transfer, penggantian kartu |
Promo & reward | Lebih banyak (cashback, poin, cicilan 0%) | Terbatas |
Riwayat kredit | Membangun skor kredit | Tidak berpengaruh |
Fleksibilitas | Bisa transaksi meski saldo kosong | Terbatas, hanya sesuai saldo |
Syarat kepemilikan | Bisa tanpa punya rekening di bank penerbit | Wajib punya rekening tabungan |
Kartu Kredit atau Debit: Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya tidak ada jawaban mutlak apakah kartu kredit lebih baik daripada kartu debit, atau sebaliknya. Semua kembali pada tujuan finansial, gaya hidup, dan kebiasaan belanja kamu.
- Pilih kartu kredit kalau kamu butuh fleksibilitas ekstra, sering belanja online, atau ingin mulai membangun riwayat kredit agar lebih mudah saat mengajukan pinjaman (misalnya KPR atau kredit mobil).
- Pilih kartu debit kalau kamu lebih nyaman menggunakan uang yang sudah ada di rekening, ingin menghindari utang, dan fokus pada kontrol keuangan yang lebih ketat.
Idealnya, kamu bisa punya keduanya. Kartu debit cocok untuk kebutuhan harian seperti tarik tunai, transfer, atau belanja rutin. Sementara kartu kredit bisa dipakai untuk transaksi besar, memanfaatkan promo, atau keadaan darurat. Dengan kombinasi ini, kamu bisa menikmati manfaat keduanya tanpa harus khawatir kebobolan finansial.
Baca juga: Dampak Negatif Pinjaman Online bagi Keuangan
Tips Bijak Mengelola Kartu Kredit & Debit
Supaya penggunaan kartu debit maupun kredit tetap sehat untuk keuanganmu, coba terapkan tips berikut:
- Gunakan kartu kredit untuk kebutuhan penting, bukan keinginan sesaat.
Misalnya untuk bayar tiket pesawat atau beli barang dengan cicilan 0%, bukan untuk belanja impulsif. - Selalu bayar tagihan kartu kredit tepat waktu.
Keterlambatan bukan hanya menambah bunga dan denda, tapi juga bisa menurunkan skor kreditmu. - Pantau pengeluaran bulanan dengan teliti.
Catat transaksi kartu debit maupun kredit agar total pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilan. - Manfaatkan promo dengan cerdas.
Ambil cashback, poin reward, atau cicilan 0%, tapi pastikan bayar penuh sebelum jatuh tempo supaya tidak kena bunga. - Cek skor kredit secara rutin.
Dengan begitu, kamu bisa tahu kondisi finansialmu di mata bank. Skor kredit yang baik akan membuka peluang lebih besar saat mengajukan pinjaman atau kredit baru.
👉 Gunakan fitur SkorPintar di Skorlife untuk kelola semua kartu kreditmu dalam satu portal. Kamu bisa cek jatuh tempo, analisa pola penggunaan, hingga dapat rekomendasi pembayaran terbaik. Ditambah dengan fitur Manajemen Keuangan, kamu bisa melunasi tunggakan lebih efektif dan tetap punya kontrol penuh atas keuanganmu.
Kesimpulan
Walaupun mirip, kartu debit dan kredit punya fungsi berbeda. Debit cocok untuk kamu yang ingin disiplin dan anti utang, sementara kredit pas untuk fleksibilitas transaksi sekaligus membangun riwayat kredit. Intinya, apa pun pilihanmu, gunakan dengan bijak agar tidak jadi beban finansial.
Dengan Skorlife, kamu bisa cek skor dan riwayat kredit, memantau peluang pengajuan disetujui, serta mendapat rekomendasi strategi bayar tunggakan. Jadi, bukan soal pilih debit atau kredit, tapi bagaimana kamu mengelolanya dengan cerdas.