Perhitungan KPR: Cara Hitung Cicilan & Simulasi Kredit Rumah

Bermimpi punya rumah sendiri? Salah satu cara paling populer untuk mewujudkannya adalah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tapi sebelum buru-buru apply KPR, ada satu hal penting yang wajib dipahami: perhitungan KPR.

Kenapa? Karena cara menghitung cicilan KPR akan sangat menentukan kondisi keuanganmu ke depan. Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa tahu kemampuan bayar, memilih tenor yang pas, hingga menghindari risiko gagal bayar.

Yuk bahas tuntas apa itu KPR, bagaimana cara menghitung cicilan, faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan, plus tips supaya pengajuan KPR lebih mudah disetujui bank.

Baca juga: Mengenal Rumah Subsidi: Syarat, Kelebihan, & Kekurangannya

Apa Itu KPR?

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan yang membantu kamu membeli rumah dengan sistem cicilan. Jadi, kamu tidak perlu membayar harga rumah secara penuh di awal, cukup dengan uang muka (DP), sisanya bisa dicicil sesuai tenor yang dipilih.

KPR biasanya ditawarkan dengan jangka waktu mulai dari 5 tahun hingga 20–25 tahun, tergantung kebijakan bank. Proses pengajuan KPR akan melibatkan pengecekan dokumen, kondisi keuangan, hingga riwayat kredit kamu.

💡 Tips: Sebelum mengajukan KPR, pastikan skor kreditmu sehat. Kalau ragu, kamu bisa cek riwayat kredit dan peluang persetujuan KPR lewat Skorlife, biar lebih percaya diri saat apply ke bank.

Perhitungan KPR Cara Hitung Cicilan & Simulasi Kredit Rumah

Komponen Utama dalam Perhitungan KPR

Supaya lebih mudah dipahami, mari kita bedah satu per satu komponen yang memengaruhi cicilan KPR:

1. Jumlah Pinjaman (Plafon KPR)

Ini adalah dana yang kamu pinjam dari bank. Jumlahnya tergantung harga rumah dan besarnya DP.

Contoh:

  • Harga rumah = Rp500.000.000
  • DP (20%) = Rp100.000.000
  • Plafon KPR = Rp400.000.000

Regulasi OJK juga mengatur rasio Loan to Value (LTV), jadi bank biasanya hanya bisa membiayai sebagian harga rumah, bukan 100%.

2. Suku Bunga KPR

Suku bunga adalah biaya tambahan yang dibebankan atas pinjaman. Di Indonesia, suku bunga KPR umumnya berkisar 6-12% per tahun, tergantung kebijakan bank dan kondisi pasar.

Ada dua jenis bunga yang umum digunakan:

a. Suku Bunga Tetap (Fixed Rate)

Bunga tetap selama periode tertentu (misalnya 1–5 tahun). Cicilan bulanan akan sama, sehingga lebih mudah mengatur keuangan.

  • ✅ Cocok untuk kamu yang ingin kepastian cicilan.
  • ⚠️ Setelah periode fixed berakhir, bunga biasanya berubah mengikuti suku bunga mengambang.

Simulasi: Pinjaman Rp500.000.000, bunga 10%, tenor 10 tahun → cicilan tetap ±Rp6,6 juta/bulan.

b. Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)

Bunga mengikuti kondisi pasar. Cicilan bisa naik turun sesuai perubahan BI Rate atau kebijakan bank.

  • ✅ Bisa lebih murah kalau bunga pasar turun.
  • ⚠️ Berisiko naik kalau kondisi ekonomi memburuk.

Simulasi:  Pinjaman Rp500.000.000, bunga awal 8% → cicilan awal ±Rp20,9 juta (24 bulan pertama). Jika naik jadi 11% setelah 2 tahun, cicilan akan dihitung ulang berdasarkan saldo tersisa.

3. Jangka Waktu (Tenor KPR)

Tenor memengaruhi besarnya cicilan dan total bunga yang dibayar.

  • Tenor panjang (15–20 tahun): Cicilan lebih ringan, tapi total bunga lebih besar.
  • Tenor pendek (5–10 tahun): Cicilan lebih besar, tapi total bunga lebih kecil.

💡 Tips: Pilih tenor sesuai kemampuan cash flow bulananmu. Gunakan SkorPintar dari Skorlife untuk bantu analisa keuangan, terutama kalau kamu punya lebih dari satu cicilan/kartu kredit.

Baca juga: Mengenal Take Over KPR: Jenis dan Syarat Pengajuannya

Faktor Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perhitungan KPR

Selain 3 komponen utama di atas, ada faktor lain yang bisa mempengaruhi perhitungan cicilan KPR:

  1. Uang Muka (DP): Semakin besar DP, semakin kecil jumlah pinjaman.
  2. Asuransi Kredit: Beberapa bank mewajibkan asuransi jiwa atau kebakaran.
  3. Biaya Tambahan: Biaya administrasi, provisi, notaris, dan pajak (BPHTB).
  4. Kondisi Skor Kredit: Bank akan menolak pengajuan jika skor kreditmu buruk.
Take Over KPR
Sumber gambar: Freepik

Hubungan Skor Kredit dengan Persetujuan KPR

Tahukah kamu, punya NPWP dan dokumen lengkap saja belum cukup? Bank juga akan mengecek riwayat kredit kamu lewat SLIK OJK. Kalau ada tunggakan kartu kredit atau pinjaman macet, pengajuan KPR bisa ditolak meski kamu mampu bayar.

Makanya, sebelum apply KPR:

  • Cek dan pastikan riwayat kreditmu sehat.
  • Lunasi tunggakan yang tertunda.
  • Kelola keuangan dengan baik.

👉 Dengan Skorlife, kamu bisa pantau riwayat kredit, cek peluang persetujuan KPR, hingga dapat rekomendasi cara melunasi tunggakan. Jadi, lebih siap dan percaya diri saat apply kredit rumah.

Take Over KPR
Sumber gambar: Freepik

Simulasi KPR: Cara Hitung Cicilan KPR

Cara paling praktis untuk menghitung cicilan KPR ada dua:

  1. Menggunakan rumus anuitas (perhitungan manual).
  2. Menggunakan kalkulator KPR online yang biasanya tersedia di website bank.

Dengan rumus anuitas, cicilan tiap bulan dihitung berdasarkan jumlah pinjaman, bunga tahunan, dan tenor.

Rumus:

Cicilan = [Pinjaman × (Bunga/12)] ÷ [1 – (1 + Bunga/12)^(-Tenor dalam bulan)]

Contoh Perhitungan

  • Pinjaman: Rp400.000.000
  • Bunga: 9% per tahun (0,09)
  • Tenor: 15 tahun (180 bulan)

Maka cicilan bulanan = ± Rp4,05 juta.

💡 Bayangkan rumus ini sebagai cara “meratakan” cicilan supaya tiap bulan jumlahnya sama, meski di dalamnya ada komponen bunga + pokok pinjaman.

Tabel Simulasi KPR: Perbandingan Cicilan

Pinjaman Rp400 juta

Tenor Besaran Bunga
7% /th 9% /th 11% /th
5 th Rp7,92 jt Rp8,28 jt Rp8,64 jt
10 th Rp4,64 jt Rp5,07 jt Rp5,50 jt
15 th Rp3,60 jt Rp4,05 jt Rp4,55 jt

Pinjaman Rp600 juta

Tenor Besaran Bunga
7% /th 9% /th 11% /th
5 th Rp11,88 jt Rp12,42 jt Rp12,96 jt
10 th Rp6,96 jt Rp7,60 jt Rp8,25 jt
15 th Rp5,40 jt Rp6,07 jt Rp6,83 jt

Pinjaman Rp800 juta

Tenor Besaran Bunga
7% /th 9% /th 11% /th
5 th Rp15,84 jt Rp16,56 jt Rp17,28 jt
10 th Rp9,28 jt Rp10,13 jt Rp11,00 jt
15 th Rp7,20 jt Rp8,10 jt Rp9,10 jt

Catatan Penting

  • Tenor pendek (5 tahun): cicilan bulanan besar, tapi total bunga lebih kecil.
  • Tenor menengah (10 tahun): cicilan lebih ringan dibanding 5 tahun, total bunga sedang.
  • Tenor panjang (15 tahun): cicilan bulanan paling ringan, tapi total bunga jadi lebih besar.

💡 Kalau masih bingung pilih tenor, kamu bisa pakai fitur SkorPintar dari Skorlife buat menganalisa kemampuan bayar berdasarkan kondisi keuanganmu. Jadi lebih mudah menentukan skenario cicilan yang realistis.

Baca juga: Beli Rumah atau Apartemen: Mana yang Lebih Baik?

Kesimpulan

Perhitungan KPR adalah langkah penting sebelum membeli rumah. Dengan memahami cara menghitung cicilan, jenis bunga, tenor, dan faktor tambahan lainnya, kamu bisa memilih KPR yang paling sesuai dengan kemampuan finansialmu.

Tapi jangan lupa, skor kredit dan riwayat keuangan juga jadi penentu besar apakah KPR-mu disetujui atau tidak. Jadi, pastikan kamu mengelola keuangan dengan baik sebelum apply.

👉 Gunakan Skorlife untuk:

  • Cek riwayat kreditmu secara praktis
  • Lihat peluang persetujuan KPR sebelum apply ke bank
  • Atur kartu kredit & tunggakan dengan mudah lewat SkorPintar

Dengan persiapan matang, peluang memiliki rumah impian lewat KPR akan jauh lebih besar dan lebih tenang tanpa drama finansial.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments