Debt Stacking: Metode Pelunasan Hutang Efektif yang Bikin Napas Finansial Lebih Lega

Pelajari Debt Stacking, metode efektif melunasi hutang berbunga tinggi, plus tips, FAQ, dan panduan praktis untuk atur keuangan lebih baik.

Mengurus banyak cicilan sekaligus memang bisa bikin kepala penuh. Apalagi kalau jumlahnya beragam. mulai dari kartu kredit, KTA (Kredit tanpa Agunan), paylater, sampai cicilan kendaraan. Tapi kabar baiknya, ada metode sederhana namun sangat efektif untuk bantu kamu keluar dari “tumpukan” ini. Nama strateginya adalah Debt Stacking.

Metode ini sudah banyak dipakai oleh financial planner di berbagai negara karena fokusnya jelas: mempercepat pelunasan hutang tanpa bikin stres berlebihan. Kalau kamu sedang mencari strategi terstruktur, relevan untuk kondisi sehari-hari, dan mudah diikuti, simak panduan lengkap metode debt stacking berikut ini.

Baca juga: Dampak Konsolidasi Hutang terhadap Skor Kredit

Apa Itu Debt Stacking?

Debt Stacking adalah metode pelunasan hutang yang memprioritaskan pembayaran berdasarkan bunga tertinggi. Jadi kamu tetap bayar minimum semua hutang, tapi menambah dana ekstra di hutang dengan suku bunga paling mahal.

Logikanya sederhana: semakin cepat kamu melunasi hutang dengan bunga tinggi, semakin kecil biaya yang kamu keluarkan dalam jangka panjang.

Banyak studi menunjang efektivitas metode ini. Misalnya, riset dari Harvard Business Review (2020) menemukan bahwa strategi berbasis pengurangan cost of debt (seperti Debt Stacking) bisa memangkas total bunga yang dibayar hingga 20-30%, tergantung jenis pinjaman.

metode Debt stacking
Sumber gambar: Freepik

Cara Kerja Debt Stacking dalam 5 Langkah Simpel

Metode ini efektif, tapi juga mudah diikuti, kok. Kamu bisa memulainya hari ini.

1. Catat semua hutang

Tulis semuanya: kartu kredit, pinjaman online legal, KTA, cicilan motor, dan sebagainya. Sertakan:

  • Sisa pokok
  • Bunga per tahun
  • Minimum payment

Langkah ini akan bantu kamu melihat gambaran utuh kondisi finansialmu.

2. Urutkan dari bunga tertinggi

Ini inti dari Debt Stacking. Letakkan hutang dengan suku bunga tertinggi di urutan pertama. Biasanya kartu kredit berada di posisi ini karena bunganya mencapai 1,75-2,25% per bulan sesuai ketentuan BI, setara dengan 21-27% per tahun.

Baca juga: Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman: Rumus, Simulasi, dan Tips Anti Boncos

3. Bayar minimum semua hutang

Jangan lewatkan minimum payment. Ini untuk menjaga skor kredit tetap baik dan menghindari denda keterlambatan.

4. Fokuskan dana ekstra ke bunga tertinggi

Dalam strategi Debt Stacking, dana tambahan dialirkan hanya ke satu titik: hutang bunga tertinggi. Begitu lunas, lanjutkan “lemparan dana” itu ke hutang selanjutnya.

5. Ulangi sampai tuntas

Kami tahu prosesnya bertahap, tapi metode pelunasan hutang bertahap seperti ini membuat progres lebih terlihat dan biaya bunga turun signifikan.

Pengertian Hutang Lancar adalah
Sumber gambar: Freepik

Kelebihan Debt Stacking Dibanding Metode Lain

Ada beberapa cara melunasi hutang, seperti Debt Snowball (mulai dari hutang terkecil). Keduanya bagus, tapi Debt Stacking punya keunggulan finansial yang lebih kuat:

1. Menghemat bunga besar-besaran

Karena kamu menyerang hutang berbunga tinggi dulu, total biaya bunga akan menurun drastis.

2. Cocok untuk yang ingin hasil paling efisien

Kalau kamu ingin strategi pelunasan hutang yang benar-benar memotong beban biaya jangka panjang, ini yang paling optimal.

3. Tidak mengubah gaya hidup secara ekstrem

Debt Stacking tidak memaksa kamu mengeluarkan jumlah “fantastis”, cukup konsisten menambahkan sedikit ekstra tiap bulan.

4. Mudah diterapkan meski banyak jenis hutang

Pinjaman bank, kartu kredit, paylater? Semua bisa masuk ke sistem Debt Stacking.

5. Lebih meminimalkan risiko gagal bayar

Karena kamu tidak mengabaikan minimum payment sama sekali, track record kredit tetap aman.

metode Debt stacking

Kapan Debt Stacking Cocok Dipakai?

Metode Debt Stacking cocok banget untukmu jika:

  • Kamu punya beberapa jenis hutang dengan bunga berbeda
  • Ingin menekan biaya bunga sebanyak mungkin
  • Ingin metode rasional dan berbasis efisiensi
  • Sedang merapikan cash flow atau persiapan sebelum mengajukan KPR/kredit besar

Untuk banyak orang, Debt Stacking juga bisa menjadi “jalan keluar” yang sistematis ketika merasa overwhelmed dengan cicilan.

Baca juga: Galbay (Gagal Bayar) Pinjol? Ini Risiko Hukumnya

Contoh Simulasi Debt Stacking

Misalnya kamu punya 3 hutang:

Jenis Hutang Sisa Pokok Bunga per Tahun Minimum Payment
Kartu Kredit Rp8 juta 27% Rp400 ribu
KTA Rp10 juta 18% Rp500 ribu
Paylater Rp2 juta 15% Rp200 ribu

Urutannya: Kartu Kredit → KTA → Paylater

Jika kamu punya dana ekstra Rp500 ribu/bulan, semuanya diarahkan ke kartu kredit. Setelah kartu kredit lunas lebih cepat, kamu lempar dana Rp500 ribu itu menuju KTA, dan begitu seterusnya. Strategi ini bisa menghemat bunga hingga jutaan rupiah dibanding pola bayar acak.

Maksimalkan Hasil Debt Stacking dengan aplikasi Skorlife

Mengatur hutang satu per satu memang memakan energi. Kalau kamu ingin prosesnya lebih mudah dan terpantau, kamu bisa manfaatkan fitur-fitur di aplikasi Skorlife, seperti:

1. Cek Riwayat Kredit

Sebelum memulai strategi Debt Stacking, ada baiknya melihat kondisi riwayat kreditmu agar tahu mana cicilan yang paling berpengaruh.

2. Cek Peluang Pengajuan Kredit

Kalau kamu punya rencana ajukan KPR atau kredit kendaraan setelah hutang menurun, kamu bisa lihat dulu peluang disetujui, biar lebih percaya diri.

3. Rekomendasi Pembayaran Tunggakan & Budgeting

Skorlife bantu kamu menyusun prioritas pembayaran, termasuk rekomendasi langkah yang pas berdasarkan kondisi hutangmu. Skorlife bisa jadi “partner” ideal untuk metode Debt Stacking agar hasilnya lebih optimal.

Baca juga: Apa itu Hutang Lancar dan Bagaimana Mengelolanya

Tips Tambahan Agar Debt Stacking Lebih Efektif

1. Kendalikan penggunaan kartu kredit & paylater

Selama menjalankan Debt Stacking, sebisa mungkin tahan diri untuk tidak menambah hutang baru. Setiap transaksi cicilan tambahan hanya akan memperpanjang proses pelunasan. Kalau perlu, aktifkan reminder pengeluaran atau batasi limit kartu agar kamu tetap on track.

2. Sisihkan dana darurat

Menurut survei Bank Indonesia, sekitar 60% masyarakat Indonesia belum punya dana darurat yang memadai. Padahal keberadaan dana cadangan ini bikin kamu lebih aman dari kejutan finansial, misalnya biaya kesehatan atau kebutuhan mendadak, tanpa harus kembali mengandalkan pinjaman.

3. Evaluasi cash flow tiap bulan

Coba luangkan waktu 10-15 menit tiap akhir bulan untuk meninjau pemasukan, pengeluaran, dan progres pelunasan hutangmu. Dengan evaluasi singkat seperti ini, kamu bisa tahu apa yang perlu disesuaikan dan memastikan metode Debt Stacking berjalan konsisten.

4. Negosiasi bunga bila memungkinkan

Kalau kamu punya riwayat pembayaran yang cukup baik, beberapa bank membuka peluang penyesuaian bunga atau program restrukturisasi ringan. Tidak ada salahnya mencoba menghubungi pihak bank, selisih bunga 1-2% saja bisa menghemat cukup banyak dalam jangka panjang.

Jenis-jenis utang
Sumber gambar: Freepik

Debt Stacking Bisa Jadi “Game Changer” untuk Keuanganmu

Kalau kamu sedang menghadapi banyak hutang dan ingin cara yang efektif, rasional, serta tidak membebani mental, Debt Stacking layak dicoba. Metode ini fokus pada penghematan bunga dan membuat progres terlihat lebih cepat.

Dengan bantuan seperti laporan kredit, rekomendasi pembayaran, dan monitoring yang rapi lewat Skorlife, prosesnya bisa jadi jauh lebih ringan.


FAQ Seputar Debt Stacking

  1. Apa itu Debt Stacking?

Debt Stacking adalah metode pelunasan hutang dengan memprioritaskan pembayaran pada utang berbunga paling tinggi untuk menghemat biaya bunga total.

  1. Apakah Debt Stacking lebih baik daripada Debt Snowball?

Debt Snowball memberi motivasi lebih cepat karena mulai dari hutang terkecil, tapi Debt Stacking biasanya lebih efisien secara finansial karena fokus pada penurunan bunga terbesar.

  1. Apakah Debt Stacking cocok untuk semua jenis hutang?

Ya, metode ini cocok untuk berbagai jenis hutang seperti kartu kredit, KTA, pinjaman online legal, paylater, hingga cicilan kendaraan—selama memiliki suku bunga yang bisa dibandingkan.

  1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil?

Tergantung besar hutang dan kemampuan bayar, tetapi banyak orang mulai melihat progres dalam 2-3 bulan pertama karena saldo hutang berbunga tinggi mulai berkurang lebih cepat.

  1. Apakah Debt Stacking berpengaruh pada skor kredit?

Iya, dampaknya bisa positif. Ketika kamu rutin bayar tepat waktu dan menurunkan total outstanding, skor kredit biasanya membaik. Kamu bisa memantau progresnya lewat pengecekan skor dan riwayat kredit.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments