Sistem Diskonto pada Surat Utang: Cara Menghitung, Contoh, dan Keuntungannya
Pahami sistem diskonto: cara kerja, rumus, dan contoh nyata bunga diskonto pada surat utang agar investasi kamu makin cerdas.
Diskonto sering muncul dalam berita ekonomi atau pembicaraan soal investasi obligasi, terdengar teknis, tapi sebenarnya diskonto adalah konsep yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Prinsipnya mirip seperti kamu beli barang dengan harga diskon sekarang, lalu nilainya “kembali” penuh di kemudian hari. Bedanya, ini terjadi di dunia keuangan lewat surat utang.
Memahami sistem diskonto membantu kamu melihat bagaimana uang bisa “bertumbuh” tanpa harus menunggu bunga bulanan, sangat penting jika kamu ingin mengelola keuangan atau mulai berinvestasi dengan lebih cerdas.
Baca juga: Anuitas: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
Apa Itu Diskonto dalam Dunia Keuangan?
Secara sederhana, diskonto adalah potongan harga dari nilai nominal suatu surat utang. Artinya, surat utang tersebut dijual lebih murah dari nilai yang akan diterima saat jatuh tempo. Nah, selisih antara harga beli dan nilai nominal inilah yang disebut bunga diskonto.
Contoh:
Kamu membeli surat utang pemerintah (SBN) senilai Rp1.000.000, tapi harganya Rp950.000. Ketika surat utang itu jatuh tempo, kamu akan menerima Rp1.000.000. Keuntungan Rp50.000 itulah hasil dari sistem diskonto.
👉 Jadi, sistem diskonto adalah cara menghitung keuntungan investasi tanpa pembayaran bunga rutin. Semua keuntungan dibayarkan sekaligus di akhir periode, simpel dan pasti.

Kenapa Sistem Diskonto Digunakan?
Alasan utama penerbit surat utang menggunakan sistem ini adalah kesederhanaan serta efisiensi.
- Tidak perlu bayar bunga bulanan atau tahunan.
Pemerintah atau perusahaan cukup membayar satu kali saat jatuh tempo. - Menarik bagi investor jangka pendek.
Karena sudah jelas nilai keuntungannya sejak awal. - Cocok untuk instrumen pasar uang.
Misalnya SBI (Sertifikat Bank Indonesia), Treasury Bills (T-Bills), ataupun Commercial Paper.
Selain itu, sistem diskonto juga membantu pemerintah atau lembaga keuangan menjaga kestabilan likuiditas pasar karena surat utang ini mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.
Baca juga: Pengertian Liabilities dan Jenis-Jenis Kewajiban dalam Keuangan
Cara Kerja Sistem Diskonto: Step by Step
Supaya makin jelas, mari lihat alur kerja sistem diskonto:
- Penerbit surat utang menentukan nilai nominal (misalnya Rp1 juta) dan tingkat diskonto (misalnya 8%).
- Investor membeli surat utang dengan harga di bawah nominal, misalnya Rp960 ribu.
- Tidak ada bunga dibayar selama periode berjalan.
- Saat jatuh tempo, investor menerima nilai nominal penuh.
Selisih antara harga beli dan nilai nominal adalah bunga diskonto yang jadi keuntungan investor.
Contoh sederhana:
Kamu beli SBI dengan nilai nominal Rp1.000.000 dan diskonto 5% selama 1 tahun.
Harga belinya: Rp1.000.000 – (Rp1.000.000 × 5%) = Rp950.000.
Artinya, kamu bayar Rp950.000 sekarang dan akan terima Rp1.000.000 nanti. Keuntunganmu Rp50.000 tanpa ribet hitung bunga bulanan.

Rumus Sistem Diskonto: Contoh Perhitungan
Supaya kamu bisa menghitung sendiri, berikut rumus dasar sistem diskonto adalah:
Diskonto = Nilai Nominal × Tingkat Diskonto × (Jangka Waktu/360)
Keterangan:
- Nilai nominal = jumlah yang akan diterima saat jatuh tempo
- Tingkat diskonto = tingkat potongan per tahun
- Jangka waktu = lama surat utang (dalam hari)
Contoh Kasus:
Kamu membeli surat utang dengan data berikut:
- Nilai nominal: Rp1.000.000
- Tingkat diskonto: 8% per tahun
- Jangka waktu: 180 hari
Maka:
Diskonto = 1.000.000 × 8% × (180/360)
Diskonto=Rp40.000
Harga jual surat utang = Rp1.000.000 – Rp40.000 = Rp960.000
Artinya, kamu membayar Rp960.000 serta akan menerima Rp1.000.000 setelah 6 bulan.
Keuntungan bersih: Rp40.000, atau 8% dalam setahun. Simple, kan?
Baca juga: Anuitas: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
Perbedaan Sistem Diskonto dan Sistem Bunga Biasa
Meskipun sama-sama memberikan keuntungan, bunga diskonto adalah konsep berbeda dari bunga biasa.
| Aspek | Sistem Diskonto | Sistem Bunga Biasa |
| Pembayaran bunga | Sekaligus di akhir periode | Dibayar berkala (bulanan/tahunan) |
| Dasar perhitungan | Nilai nominal surat utang | Nilai investasi atau harga beli |
| Bentuk keuntungan | Selisih harga beli dan nominal | Bunga rutin berdasarkan suku bunga |
| Contoh instrumen | SBI, Treasury Bills, Commercial Paper | Obligasi kupon, deposito, obligasi ritel |
Jadi, kalau kamu ingin investasi lebih fleksibel serta tidak ribet menerima bunga tiap bulan, sistem diskonto adalah pilihan tepat untuk investasimu.
Contoh Penerapan Sistem Diskonto di Dunia Nyata
Beberapa instrumen keuangan di Indonesia dan dunia menggunakan sistem ini, antara lain:
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen jangka pendek yang diterbitkan Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang beredar. SBI dijual dengan diskonto dan dibayar penuh saat jatuh tempo. - Treasury Bills (T-Bills)
Surat utang pemerintah AS yang menggunakan sistem diskonto. Banyak digunakan oleh investor global sebagai aset aman. - Commercial Paper (CP)
Surat utang jangka pendek dari perusahaan besar yang butuh dana cepat tanpa menerbitkan obligasi panjang. - Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Di Indonesia, SPN juga menggunakan sistem diskonto untuk menarik investor institusi ataupun individu.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Diskonto
✅ Kelebihan:
- Keuntungan jelas di awal. Kamu tahu pasti berapa yang akan diterima di akhir periode.
- Risiko relatif rendah. Cocok untuk investor konservatif.
- Tidak perlu repot hitung bunga. Semua dibayar sekaligus.
- Likuiditas tinggi. Surat utang bisa dijual kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.
⚠️ Kekurangan:
- Tidak cocok untuk cash flow rutin. Karena bunga baru diterima di akhir.
- Harga bisa turun jika suku bunga pasar naik.
- Butuh modal awal cukup besar. Karena umumnya surat utang punya nilai nominal tinggi.
Tips Memilih Surat Utang dengan Sistem Diskonto
Kalau kamu tertarik mencoba instrumen ini, pertimbangkan hal berikut:
- Cek kredibilitas penerbit.
Pilih surat utang pemerintah atau perusahaan dengan rating baik. - Perhatikan tenor serta tingkat diskonto.
Tenor pendek = lebih aman, tenor panjang = potensi untung lebih tinggi. - Sesuaikan dengan tujuan keuanganmu.
Untuk dana jangka pendek, pilih surat utang 3-6 bulan. - Gunakan platform terpercaya.
Seperti aplikasi investasi resmi terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar transaksi aman.
Kelola Keuangan Lebih Cerdas Bersama Skorlife
Mau investasi lancar tapi takut pengajuan kredit ditolak gara-gara skor kredit jelek? Sebelum mulai beli surat utang atau ajukan KPR, pastikan dulu profil keuanganmu sehat.
Dengan Skorlife, kamu bisa:
- 🔍 Cek riwayat kredit dan pantau skor keuanganmu.
- 🎯 Lihat peluang pengajuan kredit disetujui.
- 💰 Atur keuangan & bayar tunggakan dengan rekomendasi cerdas.
Manajemen keuangan yang baik bukan cuma soal investasi, tapi juga bagaimana kamu menjaga reputasi finansial. Yuk, cek profil kreditmu di Skorlife biar makin pede melangkah!
Baca juga: Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman: Rumus, Simulasi, dan Tips Anti Boncos
Kesimpulan
Pada dasarnya, sistem diskonto adalah metode perhitungan bunga yang membuat investor mendapat keuntungan dari selisih harga beli dan nilai nominal surat utang. Keuntungannya bisa kamu ketahui sejak awal, tanpa harus menunggu bunga bulanan seperti pada deposito.
Dengan memahami bagaimana bunga diskonto adalah bentuk keuntungan yang pasti dan aman, kamu bisa mengambil keputusan finansial lebih bijak, baik untuk investasi jangka pendek, maupun strategi menjaga cash flow pribadi.
Dan ingat, setiap keputusan finansial cerdas selalu dimulai dari pemahaman dasar yang kuat. Jadi, jangan ragu untuk belajar pelan-pelan, karena setiap langkah kecil bisa bawa kamu ke kondisi keuangan lebih stabil serta terencana.
FAQ Seputar Sistem Diskonto
- Apa itu diskonto?
Diskonto adalah potongan harga dari nilai nominal surat utang yang jadi keuntungan bagi investor saat jatuh tempo.
- Bagaimana cara kerja sistem diskonto?
Investor membeli surat utang di bawah harga nominal, lalu menerima nilai penuh saat jatuh tempo. Selisihnya adalah bunga diskonto.
- Bagaimana rumus menghitung bunga diskonto?
Rumus: Diskonto = Nominal × Tingkat Diskonto × (Hari/360).
- Apa contoh surat utang dengan sistem diskonto?
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Treasury Bills, dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
- Apakah sistem diskonto menguntungkan?
Ya, terutama untuk investor jangka pendek yang ingin keuntungan pasti serta risiko rendah.





