6 Faktor yang Dapat Mempengaruhi Skor Kredit untuk Jaga Skor Kredit Tetap Baik

Kenali faktor yang mempengaruhi skor kredit dan cara meningkatkannya. Cek skor kreditmu mudah lewat Skorlife!

Pernahkah kamu merasa bingung kenapa pengajuan kredit, KPR (Kredit Pemilikan Rumah), atau kartu kredit ditolak padahal kamu merasa keuanganmu baik-baik saja? Nah, bisa jadi penyebabnya ada pada skor kredit kamu.

Skor kredit adalah angka yang menggambarkan seberapa baik kamu mengelola utang dan kewajiban finansialmu. Semakin tinggi skor kredit, semakin besar peluang pengajuan kreditmu disetujui oleh bank atau lembaga keuangan.

Itulah kenapa penting banget untuk memantau skor kredit secara rutin, terutama jika kamu berencana mengambil pinjaman besar seperti KPR atau kredit kendaraan. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi skor kredit, kamu bisa memperbaikinya sejak dini.

Yuk, pahami enam faktor uyang mempengaruhi skor kredit kamu!

Baca juga: Cara Memperbaiki Skor Kredit yang Buruk Akibat Pinjol

Faktor yang Mempengaruhi Skor Kredit

1. Pola Penggunaan Kartu Kredit

Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi skor kredit adalah cara kamu menggunakan kartu kredit. Banyak orang tidak sadar bahwa penggunaan kartu kredit secara kurang bijak bisa menurunkan skor kredit mereka.

Idealnya, satu orang cukup memiliki 1-3 kartu kredit. Tapi, bukan cuma jumlahnya yang penting, cara kamu membayar tagihan juga sangat menentukan.

Jika kamu rutin membayar tagihan penuh sebelum jatuh tempo, skor kreditmu cenderung baik. Sebaliknya, jika kamu hanya membayar minimum payment atau sering terlambat, bank akan menilai kamu berisiko tinggi dalam pengelolaan utang.

💡 Tips: Gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting, pantau pemakaian agar tidak melebihi 30% dari limit, dan selalu bayar tagihan tepat waktu.

Faktor yang mempengaruhi skor kredit

2. Kredit Terbaru dan Aktivitas Pengajuan

Setiap kali kamu mengajukan pinjaman baru, data tersebut otomatis terekam di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) milik OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Data ini bisa mempengaruhi skor kredit kamu, terutama jika kamu sering mengajukan kredit dalam waktu berdekatan.

Bank akan menilai seberapa sering kamu mengajukan pinjaman serta seberapa banyak pinjaman aktif. Jika terlalu sering, sistem bisa menilai kamu sedang “haus kredit”, yang berisiko menurunkan skor kredit.

Selain itu, laporan SLIK menyimpan riwayat hingga 2 tahun ke belakang, jadi penting untuk menjaga rekam jejak kreditmu tetap bersih sebelum mengajukan pinjaman baru seperti KPR atau kredit kendaraan.

💡 Gunakan Skorlife untuk melihat peluang pengajuan kreditmu disetujui berdasarkan riwayat kredit dan skor pribadimu. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan waktu terbaik untuk mengajukan kredit agar tidak ditolak.

Baca juga: Kredit Macet: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

3. Data Tunggakan

Faktor sangat berpengaruh terhadap skor kredit selanjutnya adalah jumlah dan lama tunggakan. Semua tunggakan, baik kecil maupun besar, akan tercatat dalam laporan SLIK.

Bank akan melihat seberapa konsisten kamu membayar tagihan dan apakah ada tunggakan yang belum diselesaikan. Jika tunggakan sering lewat jatuh tempo atau melebihi penghasilan bulanan, hal ini bisa langsung menurunkan skor kredit.

💬 Catatan penting: Status tunggakan dalam laporan SLIK disebut “kolektibilitas” (Kol). Usahakan agar semua kredit kamu berada di Kol-1, yang artinya “lancar tanpa tunggakan”.

Dengan fitur Manajemen Keuangan di aplikasi Skorlife, kamu bisa dapat rekomendasi untuk melunasi tunggakan secara efektif hingga mengatur ulang budget bulanan supaya lebih sehat.

Faktor yang mempengaruhi skor kredit

4. Sejarah Akun Kredit (Credit History)

Sejarah akun kredit adalah catatan lengkap dari seluruh aktivitas pinjamanmu, mulai dari kapan kamu membuka akun, berapa lama kamu membayar cicilan, hingga apakah pernah ada keterlambatan.

Semakin panjang dan baik riwayat kreditmu, semakin bagus skor kredit yang kamu miliki. Tapi sebaliknya, jika ada catatan keterlambatan atau pelunasan macet, nilainya akan langsung berdampak negatif.

Maka dari itu, penting banget untuk menjaga konsistensi pembayaran. Jangan menunggu tagihan menumpuk, karena setiap keterlambatan sekecil apapun bisa terekam serta menurunkan reputasimu di mata lembaga keuangan.

Baca juga: Apakah KOL 5 Bisa Buat Kamu Ditolak Kerja? Ini Penjelasannya

5. Jumlah Kredit yang Dimiliki dan Limit Tersedia

SLIK juga mencatat berapa banyak kredit yang kamu miliki serta berapa limit total yang sudah kamu gunakan. Hal ini menunjukkan seberapa “terbebani” keuanganmu saat ini.

Jika kamu sudah menggunakan hampir seluruh limit dari kredit, bank akan menilai kamu memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi.

Sebaliknya, jika limit kredit yang tersedia masih banyak, artinya kamu belum terlalu bergantung pada pinjaman, dan ini bisa membantu menaikkan skor kreditmu.

🎯 Skor kredit yang dianggap bagus umumnya di atas 700 poin, sedangkan 650-699 tergolong sedang, dan di bawah 650 termasuk berisiko. Tapi, tiap lembaga keuangan punya standar internal yang bisa berbeda-beda.

6. Frekuensi Permohonan Kredit

Mengajukan banyak kredit dalam waktu singkat juga bisa menurunkan skor kredit. Sistem akan membaca bahwa kamu mungkin sedang mengalami masalah keuangan atau berpotensi menambah utang berlebihan.

Hindari mengajukan terlalu banyak pinjaman sekaligus, terutama jika belum melunasi kredit sebelumnya. Beri jarak antar pengajuan kredit agar skor kamu tetap stabil sehingga tidak terlihat “agresif” di mata bank.

Kesimpulan: Jaga Skor Kreditmu, Wujudkan Keuangan Sehat

Kesimpulannya, skor kredit bukan sekadar angka di laporan keuangan, melainkan cerminan dari seberapa bertanggung jawab kamu dalam mengelola kewajiban finansial. Dengan menjaga pembayaran tetap lancar, tidak menambah utang berlebihan, dan rutin memantau riwayat kredit, peluang pengajuan kreditmu untuk disetujui akan jauh lebih besar. 

Agar lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan Skorlife untuk mengelola semuanya dalam satu aplikasi. Lewat aplikasi Skorlife, kamu dapat mengecek skor serta riwayat kreditmu secara aman, melihat peluang pengajuan kredit disetujui, serta mendapat rekomendasi pembayaran tunggakan sesuai dengan kondisi keuanganmu. 

Jadi, mulai sekarang, biasakan untuk rutin memantau skor kredit dan perbaiki bila perlu. Karena punya skor kredit yang sehat berarti kamu sedang membangun masa depan finansial lebih tenang, aman, dan bebas stress.


FAQ Seputar Skor Kredit

  1. Apa itu skor kredit dan kenapa penting?

Skor kredit adalah angka yang menunjukkan seberapa baik kamu mengelola pinjaman serta kewajiban finansial. Skor ini digunakan oleh bank untuk menilai apakah kamu layak mendapat kredit atau tidak. Semakin tinggi skor kredit, semakin besar peluang pengajuanmu disetujui.

  1. Apa penyebab skor kredit menurun?

Beberapa penyebab utama skor kredit turun antara lain keterlambatan pembayaran, tunggakan yang belum diselesaikan, terlalu banyak pengajuan kredit dalam waktu singkat, hingga penggunaan limit kartu kredit terlalu tinggi.

  1. Berapa skor kredit yang dianggap bagus?

Umumnya, skor kredit di atas 700 dianggap bagus dan menunjukkan risiko rendah. Skor 650-699 tergolong sedang, sedangkan di bawah 650 menandakan kamu perlu memperbaiki kebiasaan keuangan.

  1. Bagaimana cara meningkatkan skor kredit?

Kamu bisa meningkatkan skor kredit dengan membayar tagihan tepat waktu, menjaga rasio penggunaan kredit di bawah 30%, tidak menambah pinjaman berlebihan, serta rutin memantau riwayat kredit melalui aplikasi seperti Skorlife.

  1. Di mana saya bisa cek skor kredit saya?

Kamu bisa cek skor kredit melalui aplikasi Skorlife secara mudah dan aman. Selain menampilkan skor kredit serta riwayat pinjamanmu, Skorlife juga membantu kamu melihat peluang pengajuan kredit disetujui serta memberi rekomendasi pengelolaan keuangan lebih bijak.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments