Sejumlah Kerugian Restrukturisasi Kredit bagi Nasabah. Kamu Wajib Tahu
Inilah beberapa kerugian restrukturisasi kredit bagi nasabah yang harus diketahui sebelum mengajukan ke bank atau lembaga pembiayaan.
Skema restrukturisasi memang bisa memberikan napas tambahan bagi kamu sebagai debitur dalam membayar cicilan. Namun, tidak sedikit yang lupa, ada risiko yang menyertai.
Tanpa perhitungan yang matang, keputusan restrukturisasi ini justru bisa memperpanjang beban bagi kamu pada masa mendatang.
Kerugian restrukturisasi kredit bagi nasabah kerap terjadi karena ekspektasi yang tidak realistis. Oleh karena itu, penting untuk memahami sisi lain dari kemudahan yang ditawarkan.
Kamu perlu menyimak sejumlah kerugian yang bisa dialami kalau memilih menjadwalkan utang kepada bank atau lembaga pembiayaan.
Blog Skorlife telah mengumpulkan informasi berdasarkan berbagai sumber terpercaya termasuk situs berita online dan situs perbankan.
Ketahui Dulu Kerugian Restrukturisasi Kredit bagi Nasabah
1. Masa Cicilan Jadi Lebih Panjang
Salah satu kerugian restrukturisasi kredit bagi nasabah adalah perpanjangan tenor atau jangka waktu. Misalnya, cicilan yang tadinya selesai dalam waktu 12 bulan, bisa berubah menjadi 15 atau bahkan 18 bulan.
Memang terlihat lebih ringan tiap bulan, tapi total durasinya bertambah dan bisa mengganggu perencanaan finansial jangka panjang.
2. Utang Tetap Harus Dilunasi Sepenuhnya
Meski namanya restrukturisasi, kewajiban membayar tetap penuh. Keringanan yang diberikan hanya mengubah cara atau waktu pembayarannya, bukan jumlahnya.
Hal ini menjadi kerugian penjadwalan utang bagi debitur yang mengira kalau utangnya bisa dikurangi atau dihapus.
3. Suku Bunga Bisa Tetap atau Bahkan Naik
Beberapa lembaga keuangan atau bank tidak otomatis menurunkan suku bunga saat restrukturisasi. Akibatnya, total pembayaran justru bisa lebih besar karena bunga dihitung ulang.
Kalau tidak diperhatikan sejak awal, penjadwalan utan ini bisa menjadi jebakan keuangan yang tidak disadari oleh nasabah yang kurang jeli.
4. Risiko Balloon Payment pada Akhir Masa Cicilan
Skema tertentu membuat beban cicilan pada awalnya terasa ringan, tetapi akumulasinya muncul pada akhir masa pinjaman.
Efek ini sering disebut “balloon payment” karena seperti balon yang awalnya kecil, tetapi membesar mendadak pada bagian ujung.
Hal ini menjadi salah satu kerugian restrukturisasi kredit bagi nasabah yang tidak siap mengelola dana besar pada akhir masa cicilan.
Kebijakan restrukturisasi memang menawarkan jalan bagi mereka yang sedang terhimpit masalah keuangan. Namun, bukan berarti tanpa konsekuensi.
Kerugian restrukturisasi kredit bagi debitur bisa saja muncul jika keputusan diambil tanpa pertimbangan atau kalkukasi yang matang.
Sebelum mengajukan, hitung ulang kemampuanmu dan pahami semua risikonya. Karena tidak semua keringanan selalu berakhir jadi kelegaan.
Kalau kamu ingin mulai investasi di saham, obligasi, atau sukuk, ulasannya bisa kamu temukan di blog Skorlife. Ada banyak pilihan menanamkan uang di pasar modal.
Mau ajukan kredit motor listrik ke lembaga pembiayaan? Cek dulu skor kreditmu lewat aplikasi Skorlife biar prosesnya lebih lancar. Cara ceknya juga mudah banget.
Mayapada Skorcard punya banyak keuntungan setelah kamu bertransaksi. Belum punya kartu kredit ini? Segera ajukan dengan menggunakan aplikasi. Mudah banget.
Sedang rencana liburan panjang atau sekadar staycation? Cek rekomendasi hotel pilihan dari blog Skorcard, baik destinasi lokal maupun luar negeri.