10 Tips Membuka Usaha Baby Shop. Baru Ingin Mulai Bisnis? Tidak Usah Ragu

Simak sejumlah tips membuka usaha baby shop yang bisa diterapkan bagi kamu yang ingin merintis usaha sendiri mulai dari sekarang.

Pilihan punya usaha sendiri adalah cita-cita sejumlah orang, apalagi kalau usahanya bisa berjalan lama dan tetap relevan.

Salah satu peluang yang makin banyak dilirik adalah membuka baby shop, karena kebutuhan bayi tidak pernah berhenti.

Mulai dari popok sampai mainan edukatif, dari sabun mandi sampai stroller, semuanya sering jadi pengeluaran rutin keluarga.

Akan tetapi membangun bisnis perlengkapan bayi tidak bisa asal buka. Kamu membutuhkan strategi, perencanaan modal, dan pemahaman soal pasar yang tepat.

Berikut 10 tips membuka usaha baby shop yang bisa kamu pelajari dari sekarang. Blog Skorlife mengulas topik ini secara lengkap, merangkum informasi dari berbagai sumber tepercaya.

Tips Membuka Usaha Baby Shop

1. Pahami Segmentasi dan Perilaku Konsumen

Tidak semua orang tua punya gaya belanja yang sama. Ada yang fokus pada kualitas premium, ada yang cari harga hemat.

Kamu perlu tahu siapa target utama bisnis. Apakah ibu-ibu muda di kota besar atau keluarga di daerah pinggiran? Dari sini, kamu bisa tentukan produk, harga, sampai cara promosinya.

2. Mulai dari Produk yang Sering Dicari

Kamu tidak harus langsung mempunyai semua kategori produk bayi. Coba mulai dari barang yang paling sering dibeli seperti popok, tisu basah, minyak telon, atau bedak bayi.

Barang-barang ini habis pakai dan sering dibeli ulang setiap 1-2 minggu. Cocok banget buat kamu yang pengin memutarkan stok lebih cepat.

3. Tentukan Konsep Toko yang Jelas

Apakah kamu mau membuka toko offline di dekat area perumahan atau langsung berjualan via marketplace dan media sosial?

Kalau modal terbatas, kamu bisa memulainya dari rumah dan mengoptimalkan lewat digital marketing. Hal ini lebih murah dibandingkan memiliki toko fisik, kecuali kamu memang sudah punya sebelumnya.

Konsep toko yang jelas bisa membantu kamu fokus, baik dari sisi branding maupun operasional sejak awal merintis.

4. Cari Supplier Tepercaya

Salah satu kunci penting dalam bisnis baby shop adalah ketepatan pasokan. Pilih supplier atau pemasok dengan produk berkualitas, harga bersaing, dan pengiriman yang bisa diandalkan.

Jangan tergiur harga paling murah tanpa tahu keaslian produknya, karena ini bisa merusak kepercayaan konsumen. 

5. Bangun Branding Sejak Awal

Nama toko, logo, gaya komunikasi, sampai packaging, semuanya punya peran penting. Branding bukan soal keren saja, tapi soal konsistensi dan kepercayaan.

Dengan identitas yang kuat, konsumen akan lebih mudah mengingat dan percaya dengan toko dan barang yang diperdagangkan.

6. Deskripsi Produk yang Jelas dan Jangan Asal Tulis

Buat kamu yang jualan online, pastikan setiap produk punya deskripsi lengkap. Mulai dari bahan, ukuran, fungsi, sampai cara perawatan, misalnya untuk stroller.

Sementara untuk produk seperti popok bayi, kamu bisa membedakan sejumlah merek, ukuran, dan jumlahnya. Pastinya, tiap produsen memiliki packaging yang berbeda.

Foto produk juga harus jernih dan realistis. Ini bukan cuma soal estetika, tapi juga menjaga transparansi dan mengurangi keluhan.

7. Ikuti Tren Produk Bayi yang Sedang Viral

Kadang, ada produk tertentu yang viral atau sedang banyak dicari, seperti selimut antirisiko sesak atau MPASI homemade kit.

Kamu bisa melakukan riset kecil mengenai tren lewat TikTok, Shopee, atau komunitas parenting. Namun, pastikan tetap selektif, jangan asal ikut-ikutan.

8. Perhatikan Legalitas dan Sertifikasi Produk

Produk bayi harus aman dan kamu punya tanggung jawab moral untuk itu. Pastikan produk makanan punya izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),

Sementara, untuk pakaian dan mainan punya label SNI (Standar Nasional Indonesia).  Pastikan semua informasi tersedia untuk pembeli. Hal ini menjadi nilai tambah yang membuat pembeli merasa aman.

9. Manfaatkan Media Sosial untuk Edukasi dan Promosi Kepada Konsumen

Instagram, TikTok, sampai WhatsApp broadcast bisa jadi jalur pemasaran yang efektif lantaran bisa menjangkau konsumen yang lebih luas.

Namun, jangan cuma jualan, coba selipkan edukasi seputar parenting, tips MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), atau info kesehatan bayi.

Dengan begitu, kamu tidak hanya dikenal sebagai penjual, tapi juga sumber informasi mengenai kesehatan ibu dan anak.

10. Rencanakan Modal dengan Bijak dan Detail

Terakhir, tapi penting banget, hitung modalmu dengan hati-hati. Termasuk di dalamnya biaya stok awal, kemasan, promosi, dan transportasi.

Kalau kamu baru mulai, pertimbangkan modal usaha perlengkapan bayi yang fleksibel, seperti sistem dropship atau pre-order.

Dengan mengikuti 10 tips membuka usaha baby shop di atas, kamu bisa membangun bisnis yang tidak cuma menjual, tapi juga dipercaya dan bertahan lama.

Di tengah naik-turunnya tren usaha, produk bayi termasuk yang punya pasar stabil dan loyal. Apalagi, selalu ada bayi yang lahir, kan?

Kalau kamu serius ingin mulai usaha ini, yuk buat dulu daftar produk dan modal yang kamu butuhkan. Tidak harus langsung besar, yang penting dimulai.

Ingin mengetahui besar cicilan dan jangka waktu kredit usaha, coba saja cari tahu tabel KUR Bank Jateng agar kamu mendapatkan panduan.

Sebelumnya, ada artikel yang membahas mengenai tips membuka usaha bagi kamu yang ingin merintis bisnis sejak awal. Yuk, pasti ada jalan.

Jangan lupa cek artikel terbaru di blog Skorlife, mulai dari cara bayar pajak online, aturan pajak terbaru, hingga tips praktis lainnya. Semuanya lengkap. 

Kalau pengajuan kredit motor listrik kamu ditolak oleh multifinance, bisa jadi karena skor kredit. Cek dulu lewat aplikasi Skorlife biar lebih jelas. Caranya mudah banget, kok. 

Buat yang sering naik pesawat, tukarkan Skorpoin Mayapada Skorcard ke KrisFlyer atau Garuda Miles biar liburan lebih hemat. Yuk, jalan-jalan.

Lagi rencana jalan-jalan ke Amerika Selatan dalam waktu dekat? Cek artikel-artikel terbaru di blog Skorcard untuk inspirasi trip ke Argentina, Uruguay, dan Brasil.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments