Mengenal Investasi Emas: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Cara Memulainya
Pelajari jenis-jenis investasi emas, cara memulai, hingga tips agar untung maksimal. Cocok untuk pemula yang ingin aman investasi.
Investasi emas udah jadi pilihan populer di Indonesia sejak dulu. Dari kakek-nenek kita yang menyimpan perhiasan emas sampai generasi sekarang yang bisa nabung emas lewat aplikasi, instrumen ini selalu punya tempat istimewa.
Kenapa? Karena emas dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven). Saat ekonomi nggak stabil, harga emas cenderung naik, makanya banyak orang menjadikannya pegangan jangka panjang.
Agar lebih yakin dan tak salah investasi emas, yuk kita bahas lengkap: apa itu investasi emas, jenis-jenisnya, keuntungan, cara memulai, hingga tips biar investasi ini makin cuan.
Baca juga: Apa itu DCA (Dollar Cost Averaging) dan Panduan Investasinya
Apa Itu Investasi Emas?
Secara sederhana, investasi emas adalah kegiatan menyimpan aset dalam bentuk emas dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Ada beberapa alasan kenapa emas layak dipilih:
- Likuiditas tinggi → gampang dijual kapan aja.
- Nilainya relatif stabil → bahkan cenderung naik tiap tahun.
- Inflation hedge → emas jadi pelindung nilai saat inflasi.
- Mudah diakses → sekarang bisa beli emas lewat marketplace atau aplikasi digital resmi.
📈 Berdasarkan data World Gold Council (2025), harga emas global naik sekitar 12% YoY. Tren ini menunjukkan emas masih jadi instrumen yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi.

Jenis-Jenis Investasi Emas
Kalau kamu mau terjun, kenali dulu macam-macam bentuk investasi emas yang bisa dipilih. Setiap jenis punya karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing, jadi penting buat pilih sesuai tujuan finansial kamu.
1. Emas Batangan (Logam Mulia/LM)
- Kadar kemurnian: 24 karat (99,99%).
- Ukuran: mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
- Harga per gram: per September 2025, sekitar Rp1,35 juta/gram (Antam).
Kenapa banyak orang pilih emas batangan? Karena nilainya paling stabil, gampang dijual kembali, dan selisih harga jual-belinya (spread) relatif kecil dibanding perhiasan. Kalau tujuanmu adalah simpanan jangka panjang, LM adalah pilihan terbaik.
📌 Tips: Beli di gerai resmi Antam, Pegadaian, atau marketplace terpercaya biar terhindar dari risiko emas palsu.
2. Perhiasan Emas
Emas dalam bentuk perhiasan tetap jadi favorit, apalagi di Indonesia. Selain bisa disimpan, perhiasan juga bisa dipakai sehari-hari.
- Kadar emas: biasanya 18 karat (75%).
- Tambahan biaya: ongkos pembuatan 20–30% dari harga emas.
- Kekurangan: nilai jual kembali lebih rendah dibanding logam mulia.
Jenis ini cocok kalau kamu ingin emas yang punya fungsi ganda: investasi sekaligus aksesori. Tapi, kalau murni untuk investasi, batangan lebih menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Investasi Jangka Panjang dan Jenis-jenisnya
3. Emas Digital (Online Gold)
Teknologi bikin investasi emas makin gampang. Sekarang kamu bisa nabung emas mulai dari Rp10 ribu lewat aplikasi resmi.
Contoh platform terpercaya:
- Pegadaian Tabungan Emas
- BRI & BSI Tabungan Emas
- Platform digital berizin OJK seperti DANA, Tokopedia, Shopee.
Keunggulannya adalah fleksibel, bisa mulai dengan modal kecil, dan mudah top-up kapan saja. Kalau saldo emas sudah cukup, kamu juga bisa cetak fisik emas.
📌 Tips: Pastikan platform yang kamu pilih punya izin dari OJK untuk menjamin keamanan dana kamu.
4. Koin Emas
Koin emas biasanya lebih mahal dari batangan dengan berat sama karena ada nilai tambahan dari sisi koleksi (numismatik). Beberapa koin populer di dunia:
- American Gold Eagle
- Canadian Maple Leaf
- South African Krugerrand
Nilainya dipengaruhi permintaan pasar, sehingga bisa lebih fluktuatif. Cocok buat kamu yang suka koleksi sekaligus investasi.
5. Dinar Emas
Dinar adalah koin emas dengan berat sekitar 4,25 gram (1/7 troy ounce).
- Asal-usul: umum dipakai di Timur Tengah untuk transaksi, tabungan, atau mahar.
- Produksi Indonesia: PT Antam memproduksi dinar dengan kadar 22 karat.
- Keunggulan: stabil dan sesuai prinsip syariah, cocok buat investor yang ingin investasi halal.
📌 Tips: Dinar bisa jadi pilihan untuk diversifikasi portofolio emas, terutama kalau kamu mengincar instrumen berbasis syariah.
Keuntungan Investasi Emas
Apa sih yang bikin emas masih relevan sampai sekarang?
- Nilai cenderung naik
Sejak 10 tahun terakhir, harga emas di Indonesia naik lebih dari 70%. - Tahan inflasi & resesi
Saat krisis moneter 1998 dan pandemi 2020, harga emas justru melonjak. - Mudah dicairkan
Butuh dana darurat? Emas bisa dijual cepat ke toko emas, Pegadaian, atau marketplace. - Modal fleksibel
Nggak harus langsung beli 10 gram. Sekarang mulai dari Rp10 ribu aja udah bisa nabung emas. - Cocok untuk pemula
Risiko relatif kecil, jadi jadi instrumen paling ramah buat orang yang baru belajar investasi.
Baca juga: 5 Langkah Investasi Emas agar Untung Maksimal: Panduan Lengkap untuk Pemula
Cara Memulai Investasi Emas
Biar investasi emas kamu optimal, ikuti langkah-langkah ini:
1. Tentukan Tujuan Finansial
Jangan asal beli emas tanpa tujuan. Tentukan dulu apakah investasi ini untuk dana pendidikan anak, tabungan haji, dana darurat, atau proteksi nilai kekayaan. Dengan begitu, kamu bisa pilih jenis emas dan strategi investasi yang sesuai.
2. Hitung Budget Investasi
Nggak perlu langsung modal besar. Mulailah sesuai kemampuan keuangan. Konsistensi lebih penting daripada jumlah besar di awal. Misalnya, rutin sisihkan Rp500 ribu tiap bulan untuk beli emas digital, hasilnya akan lebih terasa dalam beberapa tahun.
3. Pilih Jenis Emas yang Sesuai
Setiap bentuk emas punya keunggulan masing-masing.
- Jangka panjang → emas batangan (logam mulia).
- Fleksibel & ringan → emas digital.
- Multifungsi → perhiasan emas yang bisa dipakai sekaligus jadi aset.
Sesuaikan pilihan dengan rencana keuanganmu.
4. Pantau Harga Emas Harian
Harga emas bisa berubah tiap hari. Biasakan cek di situs resmi seperti Logammulia.com, aplikasi Pegadaian, atau marketplace emas terpercaya. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk beli atau jual.
5. Simpan di Tempat Aman
Kalau kamu beli emas fisik, pastikan penyimpanannya aman. Bisa gunakan brankas pribadi di rumah atau layanan safe deposit box di bank. Untuk emas digital, pastikan platform yang dipakai sudah diawasi OJK.

Tips Investasi Emas Biar Makin Untung
- Jangan buru-buru beli saat harga melonjak tajam. Tunggu koreksi harga agar dapat harga terbaik.
- Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Caranya beli emas secara rutin tiap bulan dengan jumlah yang sama. Strategi ini membantu mengurangi risiko fluktuasi harga.
- Pikirkan jangka menengah–panjang (3-10 tahun). Emas kurang cocok untuk trading harian karena pergerakannya relatif lambat.
- Hindari utang konsumtif. Jangan membeli emas dengan pinjaman berbunga tinggi. Alih-alih untung, justru bisa menambah beban keuangan.
📌 Pro Tip: Sebelum mulai investasi emas, pastikan kondisi finansial kamu sehat. Cek dulu apakah ada tunggakan kartu kredit atau cicilan lain. Kamu bisa pakai aplikasi Skorlife buat cek skor kredit, kelola kartu kredit dengan SkorPintar, dan lihat peluang pengajuan kredit. Dengan begitu, investasi emas kamu jadi lebih aman dan nggak ganggu cash flow.
Baca juga: 10 Aplikasi Investasi Emas Terdaftar OJK, Aman dan Tepercaya
Kesimpulan
Investasi emas itu sederhana, aman, dan terbukti bisa menjaga nilai kekayaan. Ada banyak pilihan: mulai dari emas batangan, perhiasan, emas digital, koin emas, sampai dinar.
Yang penting, sesuaikan dengan tujuan, kondisi finansial, dan strategi investasi kamu. Jangan lupa juga cek kesehatan finansial dulu lewat Skorlife, supaya perjalanan investasimu makin lancar dan bebas dari beban utang.
Dengan disiplin dan strategi yang tepat, emas bisa jadi salah satu cara terbaik buat meraih kebebasan finansial di masa depan.